Pemprov DKI Tolak Saham Palyja Dimiliki Asing

10
306

Ahok.Org – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menolak penjualan saham PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) ke perusahaan air Manila Water. Bahkan, daripada diserahkan ke pihak perusahaan asing, Pemprov DKI siap membeli saham tersebut.

Untuk merealisasikan rencana itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sudah bertemu bersama Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya, Sri Widayanto Kaderi. Dalam pertemuan itu, pihaknya menolak rencana penjualan kepemilikan Suez International kepada Manila Water.

“Di dalam pertemuan, kami menolak penjualan saham Palyja ke Manila Water. Lebih baik dijual ke kami, kan kami mau beli,” ujar Basuki, Jumat (21/6).

Namun, diakui mantan Bupati Belitung Timur ini, penawaran yang diajukan Pemprov DKI untuk membeli saham yang dimiliki Suez International ditolak oleh direksi PT Palyja.

“Palyja menolak tawaran kita. Saya minta disiapkan semua argumentasi,” pintanya.

Ia menegaskan, Pemprov DKI tidak akan membiarkan Palyja dijual ke perusahaan asing lagi. Bila ingin dijual, Pemprov DKI siap membeli saham melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Pembangunan Jaya Ancol.

“Pokoknya kita tolak. Alasannya, kenapa dijual ke Manila Water, kalau kita bisa beli? Intinya jika kita bisa kerjakan sendiri, kenapa kasih orang lain. (BUMD DKI) Jakpro dan Pembangunan Jaya Ancol disiapkan untuk membeli Palyja,” tegasnya.[Beritajakarta]

10 COMMENTS

  1. jika perusahaan sudah mau menjual ke manila water maka logika-nya pemprov dki sebagai pemilik dan pemakai nya berhak membeli lebih dahulu sebagai opsi pertama kecuali pemprov tidak mau atau tidak sanggup membelinya, jika di tolak oleh palyja maka hanya ada 2 pilihan nasionalisasi kan perusahan palyja atau usir mereka keluar dari DKI bila perlu dari Indonesia

  2. Tolak perusahaan perancis berada di jakarta termasuk pesawat airbus.Lebih baik pesawat Boeing yang masih ada kerjasama dengn IPTN.Mari kita boikot maskapai penerbangan yang menggunakan pesawat airbus.?

  3. ditingkat nasional,semua tambang udah dijual konsesinya ke asing, sekarang ditingkat provinsi pun akan habis dijual ke asing….lama-lama kita sama aja dijajah asing, walau cuma sekedar ekonominya….rakyat dibikin miskin dan bodoh…

  4. PDAM diJual ke Asing itu berarti melanggar UUD1945 pasal 33 ayat 3 berbunyi:Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
    Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Walaupun pengelolaan bobrok atau korupsi pun tetap harus di benahi oleh Negara dalam hal ini adalah PEMDA DKI, harus tetap di percayakan kepada Negara. Kalo ada korupsi, pidanakan orang tersebut karena telah merugikan banyak orang dan korupsi itu menghancurkan sendi-sendi pemerintahan dan negara.Indonesia tidak memusuhi asing,namun Negara harus punya saham yg lebih besar dari asing. Negara tidak menganut paham Nasionalisme yg sempit di era globalisasi, oleh karena itu asing tidak boleh di musuhi. Pengelolalaan/Saham itu yg harus di awasi/miliki oleh Negara/Pemerintah/Pemda DKI

  5. persulit izin yg berafiliasi ame Palyja dan juka pengembangan pdam dan kalau mentok buat pdam tandingan yg 100% milik bumd, dki uangnya banyak biar asing gak anggap remeh. tahun ini apbd dki 2013 ane optimis tembus 70 – 80 triliun

  6. Mari seluruh warga, kita arahkan lampu sorot ke atas kepala jajaran direksi palyja, kita minta Kpk mengusut kekayaan mereka.
    Seenaknya mau jual ke asing tanpa peduli kemampuan rakyat sendiri yg bisa berdikari! Meragukan tuh, nasionalisme mereka!

    Jangan lupa semua berdoa, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, membuka semua jalan, bagi yg benar. Termasuk membuka hati nurani, mereka yg tdk benar!
    Amiiin!

  7. betul pak ahok ingin mengembalikañ semua sesuai konstitusi uud 45,agar negri ini tdk didikte asing,seperti energi bbm masak bbm kita punya hRganya hrs sesuai pasar dunia apalagi pasar singapura,sebelum rakyat marah.bravo JB

  8. Pak ahok, palyja pelayanannya parah banget, ke taman Cosmos Jakarta barat, dari akhir tahun 2014 sampai sekarang terus bermasalah. Kalau dihubungi ke palyja selalu dalam perbaikan, kapan air normal????????????

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here