Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama mengakui bahwa di usia yang ke-486 ini, Jakarta masih belum bersahabat dengan masyarakat miskin. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya warga Jakarta yang hidup di bawah garis kemiskinan dan selalu terpinggirkan.
“Kita (Jakarta – selama ini) hanya lebih banyak mengurusi orang kaya. Jakarta ini seolah-olah dibangun hanya untuk orang kaya,” kata Ahok, sapaan akrab Basuki di Balai Kota, Jakarta, Sabtu (22/6/2013).
Untuk mencegah termarginalkannya masyarakat miskin Ibu Kota, Ahok meminta agar semua pihak mendukung penuh upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Dengan konsep Pak Gubernur, misalnya di tengah tengah kota itu harus dibangun rumah-rumah tempat usaha orang-orang yang kurang mampulah pemula, yang belum beruntung. Jadi jangan sampai orang yang kurang beruntung tersingkirkan,” tegasnya.
Untuk sementara, kata Ahok, pihaknya telah membangun rusun di atas tanah seluas 17 hektar di Daan Mogot, Jakarta Barat, serta kemudian pembangunan kawasan ekonomi di Pelabuhan Tanjung Priok. Diharapkan program ini berjalan lancar sehingga bisa mengakomodasi masyarakat kelas bawah.
“Itu kita sediakan 400 hektar untuk orang yang belum beruntung. Jadi konsep-konsep itu yang Pak Gubernur tanamkan. Jadi harus ada tempat yang tertata rapi dan modern. Tapi ada juga tempat manusiawi untuk orang-orang yang belum beruntung,” tutupnya.[Okezone]
Terkait: Basuki: Harus Ada Tempat untuk Orang Betawi di Jakarta
smg jakarta baru segera terwujud, amin
Pemimpin yg merakyat, memperhatikan dan berkeadilan semoga segera terwujud.
Terus semangat demi membangun Jakarta menjadikan ‘Jakarta Baru’ menjadi lebih baik.
Luar Biasa !!!!
Baru kali ini ada pemimpin yang memperhatikan warga miskin.
Maju terus JAKARTA BARU.
Pak Basuki, Soal di Riau yg hutan nya kebakaran, Gimana cara me nyelesaikan nya?” Yah, bukan saja ASAP tebal nya ngebul keSingapore/KL penduduk kampung Sana pun Sengsara, krena deket dgn Lokasi kebakaran, kalau saja boleh di Bantu? ” jangan Ada Lagi Deh’ Asap bakar Kayu hutan. Di Sayang Kan sekali, Technology skrg sdh maju, cuma cara nya KUNO.’ Terima Kasih. Salam Hormat.
walaah ini kok sampai masalah yg berada di wilayah lain 🙂
Yah, sesama manusia, Selama ada Budi bicara kemana lg ada Tempat mengadu? Sy mohon maaf yg se besar2 nya pd Pak Jokowi Dan Pak Basuki klo aduan nya salah sambung, “Terima Kasih sy pd Pak Sak jg.”
ini hubungannya ame pakde jokowi ahok dengan riau gak nyambung, tapi ini menandakan begitu kuat rakyat diseluruh indonesia ingin memiliki pemimpin sekelas pakde jokowiahok mari dukung dan ujudkan impian kite semua untuk mendapatkan presiden di 2014 yg ideal maka itu ajak teman teman dilingkungan sekitar pilih yg mirip pakde jokowiahok 2014
gubernur dan wakil berusaha tata jkr yg rapi seandainya berhasil 30%.kalau nanti ganti gubernur yg baru kalau di biarin bangunan liar tambah banyak juga sama saja.juga kaki lima sepanjang jln tapi ada yang sng juga dapat pajak harian.gimana urusnya kalau ga ikut aturan.kalau bangunan liar di biarin terus.di indonesia tiap hari manusia tambah banyak juga tiap tahun yg datang jkt cari krj juga banyak.
Untuk warga miskin, sebaiknya benar2 disensus apakah benar warga asli Jakarta atau hanya pendatang dengan ktp daerah yg telah lama menetap di Jakarta. Seperti kita ketahui, bangunan liar di setiap wilayah rata2 dibangun oleh pendatang dari daerah lain. Memang perlu sikap dan hati yang tulus dalam menyikapi permasalahan ini, karena bisa menyangkut mata pencaharian banyak orang. Namun bangunan liar tetaplah harus ditertibkan karena terkadang bentuk bangunan yang lusuh dan penampilan yang dekil tidak mencerminkan keadaan yang sesungguhnya..