BTP: Yang Melarat Sampai Konglomerat Sama-sama…..(Wawancara Majalah Tempo)

21
447

Ahok.Org – Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama kerap membikin kuping merah, lebih-lebih bagi mereka yang berseberangan pendapat. Sebagian orang bahkan menilainya kasar, tanpa sopan santun. Ahok-panggilan akrab Basuki, Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak Oktober 2012- mengaku berbicara ceplas-ceplos sudah menjadi karakternya. Jadi, apa boleh buat, kata Ahok dia akan jalan terus dengan watak keterusterangannya.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan bahwa dia tidak punya beban untuk berbicara terus terang karena,”Dalam memimpin Jakarta, kami hanya taat kepada konstitusi dan tidak ada kepentingan apapun,” Alhasil, Pria Belitung ini mengaku tak peduli jika kebijakan yang diambil menyenggol aneka kelas: dari yang melarat sampai konglomerat.

Sikap ini bukan tanpa resiko. Ada banyak amarah bahkan ancaman yang dia terima. Menurut Ahok, sudah agak lama dia berdamai dengan rasa takut, termasuk takut mati. Ini membuatnya lebih rileks menghadapi kondisi terburuk sekalipun. Kematian, menurut Ahok, adalah takdir yang niscaya.”Emang kalau kita takut, lalu enggak jadi mati?” ujarnya.

Selama delapan bulan memimpin Jakarta bersama Gubernur Joko Widodo, Ahok berulang kali menegaskan perlunya transparansi publik bila ingin melahirkan Jakarta yang baru. Salah satu upaya menyokong transparansi adalah melalui situs www.ahok.org. Dalam situs pribadinya ini, termuat antara lain informasi kegiatan dan jadwal kerja, kekayaan, besaran gaji dan tunjangan Wakil Gubernur DKI Jakarta, hingga nomor telepon seluler pribadi untuk kontak langsung.

Dua kali Ahok memberikan wawancara, disela-sela jadwal kerjanya yang padat. Pertemuan terakhir terjadi Rabu dua pekan lalu, Wartawan Tempo Dwi Wiyana, Widiarsi Agustina serta Fotografer Aditia Noviansyah menjumpai dia di kantor wakil gubernur, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Perbincangan berlangsung blakblakan-khas Ahok-serta rileks dan kasual tanpa basa-basi protokoler.

Kajian lengkap tentang problem Jakarta sudah berulang kali dilakukan. Tapi kenapa masalah Ibu Kota sulit dipecahkan sejak dulu?

Masalahnya, ada atau tidak pemimpin yang berani taat hanya pada konstitusi, dan bukan taat konstituen serta kepentingan lain. Di Jakarta ini, kelas melarat punya oknum, kelas konglomerat juga memiliki oknum.

Anda berani menyenggol konglomerat?

Kerna tak punya kepentingan dan hanya taat pada konstitusi, kami bisa menggol kelar melarat sampai konglomerat. Di Jakarta, semua masalah sudah dipetakan. Kajian dan solusinya dari berbagai universitas ataupun lembaga tingkat dunia sudah ada. Di Jakarta itukan tinggal eksekusi. Itu yang selalu dikatakan Pak Joko. Ini berbeda dengan daerah.

Apa Perbedaannya?

Di daerah, tidak ada kajian-kajian serta usulan solusi, Di Jakarta, yang besar dan kompleks, semua kajian masalah tersedia lengkap, termasuk solusinya. Di daerah, bila saya ketemu 10 orang, mungkin maaf-paling hanya dua orang yang lebih pintar dari saya. Yang delapan mirip-mirip saya. Tapi di Jakarta, saya ketemu 10 orang, yang delapan orang lebih pintar dari saya dan hanya dua orang mirip-mirip saya, Jadi, lebih mudah mengurus Ibu Kota. Namun ada mata rantai yang hilang di DKI Jakarta.

Mata rantai apa itu?

Keberanian mengeksekusi karena tak punya kepentingan.

Bisa beri contoh?

Kita semua tahu pola transportasi makro untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, seperi transportasi berbabis rel. Tapi, untuk mengeksekusi MRT (mass rapid transit) saja, enggak jalan-jalan. Lalu. Transjakarta, sudah sembilan tahun berjalan, jumlah busnya tetap 600, itu pun banyak yang rusak. Ketika operator tak memenuhi jumlah bus yang disediakan, kita enggak berani memberikan sanksi.

Apa Solusi yang Anda tawarkan untuk mengatasi kemacetan?

Tambah bus! Seribu bus ukuran sedang dan seribu bus Transjakarta.

Beberapa waktu yang diperlukan untuk memenuhi tambahan bus?

Dua tahun. Andai rapat koordinasi pelaporan pembangunan bisa cepat, tahun depan kita sudah bisa cepat membeli bus. Target kami: Sampai tahun depan beli seribu bus sedang dan seribu bus Transjakarta.

Solusi lain mengatasi kemacetan?

Tentu MRT harus dibangun, Kereta api loop line (sistem jalur melingkar kereta rel listrik) harus dibantuu dengan underpass atau flyover. Ada 18 titik yang harus digarap, Tapi mengerjakan 18 titik bukan sulap lampu Aladin. Bila 18 titik itu dikerjakan sekaligus, Jakarta bisa macet total. Ya, ini pekerjaan rumah 30-40 tahun dan menyuruh kami selesaikan dalam delapan bulan.

Sejauh mana rencana eksekusi nomor kendaraan ganjil-genap?

Nomor ganjil-genap tak bisa jalan kalau busnya belum cukup. Orang disuruh menggunakan kendaraan bernomor ganjil dan genap, tapi bus tidak ada, mau disuruh naik apa? Jadi, rencana ini ditunda sampai jumlah bus cukup.

Yang tidak bisa ditunda tentu soal banjir…..

Untuk membereskan banjir, sungai dan waduk harus dinormalisasi dari hilir. Kita harus membuat penahan rob (banjir saat air laut pasang) di utara Jakarta. Nah, hilir yang paling vital adalah Waduk Pluit, yang luasnya 80 H dan bisa menampung tujuh meter kubik air. Sudah puluhan tahun orang menduduki lahan disitu. Saat dilakukan normalisasi, mereka meminta uang kerohiman (ganti rugi), kami tidak mau bayar.

Kenapa?

Itukan minta uang dengan cara  yang salah. Kalau dibayar mereka akan pindah lagi, dibayar lagi, pindah lagi. Kami tidak mau membayar agar bisa memisahkan mana yang betul-betul mau rusun dan mana pemain yang hidup dari uang kerohiman dan yang menyewa-nyewakan tanah.

Bukankah jumlah rumah susun masih kurang?

Untuk itu, kami butuh menyediakan rumah susun yang banyak. Kami tagih rumah susun itu dari pengembang yang berhutang (ke Pemprov DKI Jakarta). Kalau dihitung satu blok rumah susun luasnya 4.000 meter persegi, para pengembang sudah utang kepada kami sekitar 685 blok. Kalau satu blok 100 unit berarti ada 68.500 unit. Di bawahnya nanti ada pasar terpadu untuk tempat usaha. Jadi, ada tempat tinggal, ada pasar, ada pelatihan.

Di mana saja lokasi pembangunan rumah susun tersebut?

Kami rencanakan di Marunda, Kec Cilincing, Jakarta Utara. Di sana ada kawasan Berikat Nusantara yang mempekerjakan 40 ribu orang lebih. Juga akan segera dibuka satu kawasan lagi seluas 170 hektare, yang bakal menyerap tenaga lebih dari 30 ribu orang. Membangun rumah susun menjadi kewajiban para pengembang yang masih berhutang (ke DKI). Maka normalisasi sungai dan wadukm termasuk Waduk Pluit butuh waktu dua tahun, karena -harus menyiapkan dulu rumah susun.

Para pengembang sudah komitmen membayar utang?

Ini kewajiban! Dan kami mulai membangun. Kalau orang yang sebelumnya menyewa rumah,  pasti senang dong dapat rumah susun, dapat kulkas, televisi dan segala macam. Yang marah-marah kan si bos yang menyewakan 10-20 rumah sewa atau menguasai tanah pemerintah hingga 6.000 meter persegi. Kita bisa tahu langsung bedanya. Memang semua  butuh waktu, tapi prinsipnya kami tidak mau ada kawasan kumuh.

Bagaimana nasib lahan di bantaran Kali Ciliwung?

Semuanya akan dibebaskan. Pemerintah DKI akan membangun rumah susun di Pasar Rumput. Kami juga sedang menginvestarisasi pasar-pasar lain. Biasanya pasar cuma dua sampai empat lantai. Kenapa di atasnya tidak dibangun rumah susun?

Mereka yang Anda tertibkan mengaku dulu memilih Anda dan sekarang merasa kecewa.

Kalau kecewa, biarlah saja. Sebab, kalau kita lakoni, kita manjadi takut pada konstituen, dan bukan pada konstitusi, Biasanya orang mengklaim dulu memilih kita, padalah belum tentu. Atau, benar  memilih kita tapi dengan niat yang enggak bener. Kalau kita turuti mereka, kita melanggar konstitusi. Bagi saya, lebih baik mendidik rakyat taat pada konstitusi, bukan pada konstituen.

Banyak orang tak suka pada sikap keras Anda, bahkan menjadi musuh, Ada komentar?

Rasa takut itu sudah lewat, karena kalau takdirnya mati pasti mati. Emang kalau kita takut, lalu enggak jadi mati? Ya udah, pasrah saja. Kalau belum sampai ajal, dilempar granat juga nggak mati.

Hasil sejumlah jajak pendapat menempatkan Gubernur Jokowi sebagai kandidat kuat Calon Presiden 2014. Anda pernah diajak bicara soal ini?

Enggak pernah. Gubernur cuma ketawa kalau orang membicarakan masalah itu. Mana berpikir soal itu, mikir Jakarta saja sudah pusing.

Menurut Anda, Jokowi layak maju sebagai calon presiden?

O, layak! Dia itu pengambil keputusan dan dia tak ada kepentingan pribadi.

Kan, bisa ada kepentingan PDI Perjuangan?

Enggak juga, PDIP kalau menyodorkan apa-apa juga ditolak sama dia.

Kalau harus maju, lebih bauk 2014 atau 2019?

Menurut saya, kalau mau ya, 2014. Sebab, Indonesia tidak bisa menunggu. Kalau menunggu lima tahun lagi, Indonesia sudah babak belur.

Apakah dia teruji? Jadi Gubernur Jakarta saja belum ada setahun.

Lho, dia teruji engga saat menjadi Walikota Solo? Teruji. Tapi soal teruji ini juga menyangkut soal karakter. Bangsa Indonesia butuh orang yang berani mengambil keputusan dan taat pada konstitusi. Pak Jokowi punya karakter seperti itu, sehingga menurut saya layak jadi Presiden.[Majalah Tempo Edisi 1-7 Jul 13]

21 COMMENTS

  1. Benar2 mantap uih pak ahok neh jawabnya tegas n pas gak usah nunggu 2019 jokowi harus di jadikan presiden 2014 kami mewakili dari alas ketonggo ngawi jawa timur siap mendukung p jokowi jd presiden RI di th 2014 nanti…

  2. setuju, sekarang momentum yang tepat. Saya sih berharap wakilnya Pak Ahok, tapi kalo bapak berdua naik lalu yang ngurus Jakarta siapa ?? jadi yang naik salah satu aja ya, karena Jakarta masih butuh ketegasan dari anda.

    salam

    • adik-adik semua, dengarnya kakak punya pendapat… jokowi ok R1… tapi kalau Ahok masih muda (47 tahun), apalagi diakan keturunan Tiong Hua (maaf jadi sedikit SARA). Gubenur DKI Jakarta sudah cukup, mungkin terlalu bagus. Pak Ahok terlalu muda dan berani. sayang kalau nanti jadi wakil presiden lalu mati muda karena di DOR… Jokowi R1 ngurusin negara dan ahok gubenur DKI Jakarta, ngurusin ibukota negara…

  3. Pertanyaan dari saya :
    “Jika Pak Jokowi maju menjadi RI-1 di 2014, apakah Pak Ahok juga bersedia menjadi RI-2 ? Karena kami sangat mengharapkan hal itu”.
    Saya berharap jawaban Pak Ahok adlh : YES !

  4. Babak belur ! Itu kata yg tepat jika RI di pimpin oleh org yg msh “ingin ini ingin itu”
    Teruji / tidak jgn di lihat dr hasil tp dr niat baik, yg bila mulai terasuki hal” kotor akan lsg terlihat oleh smua mata..
    Akan jauh lbh baik bila RI 1+2 satu paket krn Jokowi & Ahok dpt bergerak lbh cpt krn : TIDAK PUNYA KEPENTINGAN LAIN !
    Soal siapa yg jd DKI 1+2 ? Tdk usah quatir, tny kan kpd mer eka ber2 siapa yg pantas utk itu, sy rasa mrka pny kandidat..
    Wahai manusia – manusia Indonesia..masih inginkah negara mu seperti saat ini ????
    Kalo gue ..kga mauu !
    Ayo mulai bergerak !

    • Betul, de Ron. Minimal 6 orang yang getol pencitraan untuk dapat RI 1. ARB, 2 mantan jenderal, 1 mantan hakim, 2 mentri sekarang… negara ini babak belur karena bisa aja mereka yang tidak jadi presiden, tar sakit hati, uangnya sudah abis banyak untuk pencitraan… mereka bikin gara-gara. lihat di Jabar, PKS menang lagi, jelas2 mereka korupsi… Presidennya aja korupsi dan main perempuaan tapi ANEH, orang sunda pada milih orang yang korupsi dan merendahkan wanita yang dengan uang mereka tergoda seperti pelacur…??? PKS menang karena money politik dan black kampanye… kasih orang Sunda dibodohi, direndahkan, dan dibohongi… suara dan harga diri mereka hanya dengan uang 50 ribu.

  5. saya sangat menunggu pemilu 2014 untuk nyoblos pak jokowi n pak ahok jadi presiden dan wakil presiden..
    kalo mereka dipisah….jangan deh,,,mereka itu saling melengkapi…

  6. setuju pak ahok, kesempatan tdk akan datang dua kali dan tdk boleh menunggu, coba tanya ama pimpiman manapun klu bekerja apa boleh menunggu ??????????????
    jadi 2014 hrs goal menjadi RI 1 dan RI 2

  7. Jika pak Jokowi jadi Presiden, jgn lupa, ketua DPR / Legislatif harus dipegang org yg berprinsip sama!!!!!…penting sekali ini, nantinya pemilihan wakil rakyat pun, harus lebih cerdas!

  8. smg Tuhan memberkati…amiin…jg tk lupa,smg p.basuki,p.jokowi,rezekiny tambah byk…sll sehat & suxses…juga,bs mengentaskan kemiskinan rakyat indonesia…ohya p.basuki,,,,kalo p.jokowi nnti bs bner2 bs jd presiden,,tolong di usulin…utk mbikin makmur warga papua..ini kewajiban negara yg udh telat..ini udh bhy banget…sbb udh ada org asing yg mbeking untk mbikin rusuh disana…spt kayak yg di tim tim dulu..

  9. buat saya jokowi bagus2 aja maju 2014,tapi harus 1 paket dgn mr.ahok nggk bisa nggk,coba bayangin dari jaman orla,orba,reformasi(katanya),gw blm liat ada pasangan pemimpin yg punya citra/magnitude sekuat J-B,bung karno-bung hatta mungkin iya walaupun akhirnya “pecah” dgn bung hatta,suharto jgn ditanya,& presiden2 berikutnya datar2 aja,mungkin cuma gusdur & jusuf kala yg sempat membekas di memori rakyat,tapi coba liat yg membekas kan cuma gusdur gmn dgn wapresnya ??,& yg membekas kan cuma jusuf kala gmn dengan presidennya,presidennya malah maju-mundur?? tapi klo J-B dua2nya MENGGEBRAK!! yg gubernur blusukan tiap hari ( emg ada pemimpin sebelumnya setiap hari kerjanya outdoor terus kyk jokowi? paling2 1-2 minggu pertama itu jg abis pilkada aja) & arsitek program pro-rakyat nggk pk basa-basi walaupun byk tentangan tp tetap smile,sama P.Ahok yg di seluruh dunia blm ada yg menyaingi ( blm pernah liat rapat internal pemda nongol di youtube di negara manapun,USA sekalipun )citra yg satu tdk menelan citra yg lainnya bgt juga sebaliknya jokowi yg egaliter,visioner dan sederhana harus disupport seorang administrator & pengelola kebijakan yg handal sbg penerjemah visi jokowi di alam realita agar visinya menjadi nyata diperlukan org yg tegas kalau perlu keras karena harus mewujudkan hal yg mungkin mustahil tetapi bisa diwujudkan ( contohnya potong anggaran 25% )apa pernah di DKI dari jaman Gub.Suwiryo sampai jokowi terjadi fenomena ini? sekaligus jujur dan transparan ( ini yg susah hampir nggk ada pejabat yg tanpa basa-basi benar2 melakukan ini ) sosok ini cuma ada di P.Ahok ( so far,klo ada yg lain coba gw minta buktinya ) jelas JOKOHOK blm bisa dipisah baik skrg buat GUB-WAGUB atau Capres-Cawapres kecuali mereka memisahkan diri masing2 spt Hatta memutuskan berpisah dari Bung Karno

  10. …sorry admin melanjutkan sedikit…mari berandai2 kalau wakil presiden Pak Jokowi kelak bukan P.Ahok akan susah sekalipun dia seorang Profesor bergelar byk urusan kalkulasi dan analisa pasti jagonya tapi apa punya nyali mewujudkan keinginan Presiden Jokowi yg sering out of the box ,invovatif & kadang nekat????? saya meragukan seorang Profesor punya nyali kyk pak ahok!!!,atau wapresnya seorang politisi / ketua partai besar ? tapi apa ada jaminannya dia malah tdk balik merongrong Presiden jokowi demi kepentingan partainya lewat tgn2 hitam anggota dewannya dan menterinya yg separtai???krn kita tau presiden jokowi cuma single fighter beliau bukan seorang pemilik atau ketua partai atau wapresnya seorang pengusaha terkenal yg biasa hidup mewah apa dia benar2 punya satu pemikiran 100% pro rakyat tanpa pencitraan spt jokowi???? saya meragukan!atau wapresnya seorang birokrat kita tau Presiden jokowi tdk suka protokoler dan sistem berbelit2 atau wapresnya seorang ahli hukum terkemuka masalah Hukum ahlinya tapi sekali lagi nggk akan cocok dgn jokowi karena setiap kebijakan Presiden jokowi ada unsur terobosannya karena selalu bekerja dgn speed yg tinggi tdk menunggu peraturannya selesai dulu asal tdk melanggar hukum terobosan dilakukan sang wapres ahli hukum ini akan selalu mengkaji dan mengkaji dari aspek hukum ujung2nya terobosan jokowi mandeg yg malah membuat Presiden Jokowi Pusing!!!! atau wapres dari kalangan tokoh agama ini yg paling ironis Presiden jokowi seorang yg egaliter dan pluralis wapresnya bisa saja malah punya kecenderungan sebaliknya jelas kontra-produktif!! jadiii…Cuma Pak Ahok yg cocok,So Please Pa’Ahok klo jokowi Nyapres anda harus Nyawapres juga,OK????

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here