Relokasi PKL Tanah Abang, Jokowi: Biar Dipakai yang Lain, Bagi-bagilah

10
408

Ahok.Org – PKL liar di Tanah Abang akan direlokasi ke Blok G Tanah Abang. Relokasi ini akan diawasi selama 1 tahun. Gubernur DKI Jokowi gerah dengan PKL liar yang tumpah ke jalan yang memicu kemacetan tersebut.

“Biar dipakai yang lain, kalau kelamaan yang lain nggak bisa bikin aktivitas di situ, bagi-bagilah,” kata Jokowi ketika ditanya penertiban PKL Tanah Abang.

Hal itu dikatakan Jokowi usai blusukan di Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (14/7/2013).

Penertiban PKL Tanah Abang itu, imbuh Jokowi, tidak bisa sekali jadi. Cara-cara represif dihindari untuk bulan pertama. Penertiban dilakukan Satpol PP dan Dishub DKI secara bertahap.

“Pelaksanaannya sendiri diawasi 6 bulan – 1 tahun, diawasi kayak di Jatinegara dan Pasar Minggu.
Kita ini membersihkannya tidak sekali jadi. Kalau mau sehari jadi, tapi kita kan tidak mau seperti itu,” jelas dia.

Blok G Tanah Abang, imbuh Jokowi, sekarang sedang dicat dan diperbaiki. Pemprov DKI akan membuat akses jalan baru ke Blok G Tanah Abang.

“Baru kita ke sini, mungkin bisa dibuat akses jalan baru,” kata kolektor kemeja putih ini.[Detikcom]

10 COMMENTS

  1. Bravo JB, sebagian besar masyarakat gerah dengan aktivitas PKL di badan jalan, hanya tidak bisa berbuat banyak. Semoga para PKL segera sadar kalo mereka mengokupasi hak masyarakat lainnya yg bukan hak mereka. Doa menyertai para PKL agar di berikan rezeki yg lebih baik bila mereka segera pindah ke gedung baru blok G TA tsb. Bravo untuk PKL TA.

  2. Setuju Pak. Tidak merubah kebijakan, tapi penanganannya mohon lebih bijaksanalah. Karena yang dihadapi orang kecil yang rentan miskin…Usul saja, lebih baik tutup dan alihkan akses kendaraan umum dan moda angkutan Pak. Jangan ada terminal di dalam pasar…..Salam…Go…JB

  3. harusnya dibuat aturan utk masyarakat dilarang beli di pinggir jalan.bagi yg beli di denda mahal.dan pastinya dilarang parkir/stop.terutama ditempat yg macet parah.lalu akses ke dagangan di jalanan ditutup misal dikasi pager.pemerintah harusnya punya kuasa utk merombak jalanan dan bangunannya.klo sepi pelanggan otomatis mati sendiri harusnya

    • akses pejalan kaki dibatasi hanya lewat jalan setapak yg sudah ditentukan dan tidak boleh keluar jalur karna diawasi petugas.jadi mereka tidak boleh masuk ke area pkl di jalanan.lalu akses mobil dket pkl dibatasi dan diawasi.jd gampang di kontrol.klo pembeli diblokir otomatis pkl pindah.mungkin mesti buat rute pejalan kaki agar melewati semua blok tanah abang agar pasarnya ramai.

  4. Pak Wagub, Saya gerah juga mendengar pak Gubernur mengusulkan kenaikan tarif parkir 4 kali lipat, bukan 4 kali nya yang bikin gerah, tetapi untuk parkir on street koq malah lebih murah dari di gedung parkir, ini bisa memperparah macet. Karena orang Jakarta itu banyak orang kaya yang serakah, kalau ke mall banyak mobil mewah parkir dipinggir jalan untuk berhemat parkir dari 4 rb /jam jika di gedung parkir, menjadi 4 ribu untuk 5-10 jam. Padahal di dalam gedung parkir banyak yang kosong melompong, Bpk bisa lihat di sekitar Grand Indo dan Plasa Indo dan dll. Ini yang bikin macet. Harusnya parkir on street jauh lebih mahal dibanding di dalam gedung parkir, 2-3 kali lipat supaya orang tidak parkir di jalan (baik mobil dan motor). Tapi mesti ada karcis nya supaya nggak di korup tukang parkir.

    Kemudian untuk zone larangan parkir sebaiknya Pemprov bekerja sama dengan perusahaan Derek swasta resmi untuk langsung men Derek kendaraan yang parkir di zone larangan parkir untuk dibawa ke pool punya pemprov, dengan ongkos Derek yang tinggi ( bagi hasil dengan pemprov tentunya). Bebankan ongkos Derek ke pemilik/pengemudi yang parkir sembarangan, supaya pemilik tahu tinggalkan note / surat pemberitahuan bahwa mobil supaya diambil di pool Derek, ini akan menjadi cara ampuh untuk menertibkan parkir dan banyak yang mau menjadi tukang derek.
    Selamat berjuang pak

    • Bukannya emang mau dibuat on street lebih mahal dari off street yah?
      Tarif parkir yang sedang diajukan sekarang kan yang on street.
      Off street kan tidak naik tarifnya.

  5. Dampak, dari Proses Penertib an PkL ke tempat yg lebih strategis/ Layak/Pantas mmng perlu pe Nata an yg wajar. Tempat yg perlu di benah in/dibina utk kepentingan / Utk ke Baik an masyarakat2 juga,’ nanti Ke Bagusan nya.’ Ber Rakit2 ke Hulu’ Ber Renang2 kemudian” Ber sakit2 dahulu Br Senang2 kemudian… kerja sama – pengertian’ dari msng2 pihak,’ semoga saja…

  6. Problem kebanyakan PKL atau pasar dadakan adalah kurangnya tempat yang cocok utk berdagang.
    Tempat atau lokasi, yang cukup akan mampu menampung pkl-pkl dalam suasana tertib, bersih, dan nyaman (bagi semua, pembeli dan penjual).
    Akan sangat bagus kalo ada katalog barang-barang dagangan bagi pengunjung, yang memudahkan, yang menarik, sehingga transaksi lebih cepat dan efisien.

  7. Pkl2 yg ada itu di kelolah ama rt rw sampai lurah dan camat setempet kan mereka2 itu dapet jatah lapak seperti di pkl di petak baru dan asemka jakarta barat sebenarnya bisa direlokasi ke perniagaan milik pemda banyak yg kosong

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here