Video Kegiatan Wagub BTP, Kamis (5 Sept)

Pak Ahok, sebagai pengagum anda saya sedikit kecewa melihat sikap anda ketika menerima Audiensi Komunitas Peduli Sesama. Mereka bukan ahli tapi hanya masyarakat/warga yang perduli lingkungan dan ingin melaporkan usaha mereka. Berbeda sekali sikap anda ketika menerima Perwakilan Warga Sunrise Garden RW 05,yang notabene juga warga yang perduli terhadap lingkungan, walaupun diakhir anda sempat tersinggung.

Bukan begitu.

Sy rasa Komunitas Peduli Sesama patut memakai gelar lain yaitu, Komunitas Peduli Infrastruktur.

Kondisi semerawut infrastruktur jakarta adalah warisan puluhan tahunan.

Kondisi ini sedang dirapikan pemprov dki, menurut bobot atau prioritas tertinggi, seperti penyediaan kesehatan, sekolah, ruang pasar (pkl), rusun gratis, csr, tranportasi, penyediaan energi ramah lingkungan (gas, bbg), dan budaya.

Kalo KPS lebih ke arah kondisi infrastruktur di lapangan kurang menyentuh ‘manusianya’ seperti gelandangan, orang sakit, anak-anak tidak sekolah, lansia dst.

Ini bukan berarti apa yang sudah dikerjakan oleh KPS tidak dihargai, bukan begitu.

Di jakarta bisa digambarkan 3 garis besar:
a) sistem
b) infrastruktur
c) orang-orangnya (warga n pns)

Semuanya ada problem. Dan masing-masingnya sudah mengendap penyakit puluhan tahunan.

Contoh, bus.
Sistem menganjurkan bus banyak perlu pake lelang, bisa lama, bisa mahal, bisa dimonopoli, sedangkan kondisi di lapangan butuh cepat, maka dicarikan jalan keluar memakai sistem lain, mis e-katalog. Jadi, infrastruktur, n sistem.

Atau warga bantaran sungai, pkl.
Pemprov bekerja secara manusiawi utk mengatur misalnya, infrastruktur gedung pasar, rusun, dan juga warganya spy bisa tertib ngikuti aturan. Jadi sekaligus, orangnya, infrastruktur, dan sistem.

Sekali lagi, pemprov sudah bekerja secara manusiawi utk membenahi 3 garis besar itu.

Dst.