Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melakukan sidak ke kantor Kelurahan Johar Baru, Johar Baru, Jakarta Pusat. Jokowi meminta lurah Johar Baru menangani masalah tawuran yang kerap terjadi di daerah itu.
Jokowi datang ke kantor kelurahan Kamis (12/9/2013) pukul 08.15 WIB. Mengenakan batik, pria 52 tahun ini langsung menuju ke bagian pelayanan umum. Di sana Jokowi berinteraksi dengan warga.
“Bapak ngurus apa?” tanya Jokowi kepada seorang warga bernama Saadi Rasyid.
“Saya mau pindah KK,” jawab Saadi.
“Berapa lama ngurusnya?” tanya Jokowi lagi.
“Ini saya baru datang sudah langsung ditangani,” jawab Saadi.
Merasa puas dengan jawaban Saadi, Jokowi kemudian bertanya kepada seorang ibu yang sedang mengurus KTP. Jawaban yang didapat sama, pelayanan di kelurahan itu cepat.
Kemudian pria asal Solo ini masuk ke ruangan staf kelurahan. Di sana Jokowi melihat ruangan yang masih kosong.
“Ini pegawai di sini sebenarnya ada berapa?” tanya Jokowi ke salah satu di antara tiga staf kelurahan yang sudah datang.
“Sebenarnya semuanya ada 11, Pak. Tapi 3 orang pensiun, terus ada satu yang meninggal. Ruangan ini kondisinya memang masih kosong,” jawab staf itu.
Tak lama, Lurah Johar Baru Retno Daru Dewi datang ke kantor. Retno beralasan datang terlambat karena ikut kerja bakti.
Jokowi menerima alasan Retno dan mengajaknya bicara di ruangan sekretaris lurah. Jokowi berpesan agar Retno selalu memperhatikan pelayanan di kantornya. Eks Wali Kota Solo ini juga menjanjikan akan mendatangkan mesin untuk menertibkan antrean warga yang memiliki keperluan di kelurahan.
“Secara umum di sini sudah bagus. Ada kurang lagi nggak?” tanya Jokowi.
“Masalah saya cuma soal tawuran terus,” jawab Retno.
“Tawuran itu diurus yang benar,” pesan Jokowi ke Retno.[Detikcom]
jangan malu untuk minta bantuan jk tdk sanggup. jangan malah nanti menutup tutupi masalah. jk masalah tdk bisa dihandle, minta bantuan ke level diatas nya. Gandeng polri jk masalah keamanan.
maka nya saran saya, adakan website resmi kelurahan, kecamatan, walikota dst.
laporan warga yg masuk dgn bukti foto, diberi nomor laporan, lalu dijawab dgn tenggang waktu kesanggupan untuk mengatasi.
Jk tdk sanggup, naik ke kecamatan dgn no sama. Dgn catatan alasan ketdk sanggupan. Begitu seterusnya.
Warga bisa melihat dgn transparan, sampe dimana penyelesaian keluhannya.
Jika bisa diterapkan, penilaian kinerja akan lbh baik!
Ayo maju terus Jakarta Baru!
bisa tolong di follow-up usul ini?
.
thx
”
“Secara umum di sini sudah bagus. Ada kurang lagi nggak?” tanya Jokowi.
“Masalah saya cuma soal tawuran terus,” jawab Retno.
“Tawuran itu diurus yang benar,” pesan Jokowi ke Retno.[Detikcom]
”
.
(R)etno: Ngurus tawurannya pakai apa pak? Mohon petunjuk bapak…
(J)okowi: Ya pake… gini… gini.. ini yg terakhir.. ntar sayah kasih pentungan satpol PP buat sampeyan ya…
10 (pentungan) cukup gak?
R: Eeeh.. yaa ya.. cukup sptnya pak.. eh.. Apa saya harus ikut ‘menthungi’ juga pak? [*agak kebingungan dgn jawaban tak terduga spt itu*]
J: Lha iyalah, mosok gak dong… ibu juga harus ikut menertibkan mereka dooong.. jangan anak buah (ibu) saja..
Nanti kalo masih kurang manjur, ibu bisa bel sayah, ntar langsung tak kasih Bazuki.. eh, bazoka sekalian… Ok bu? He.he.he.. [*jalan meninggalkan ruangan dgn santai*]
.
Oalah, bahkan Detik.com ajeh seneng en terinspirasi dgn gaya skenario kek ane, utk menceritakan kejadian agar lebih realistik spt di pelem2 bioskof… 😀
x:tawurannya ditawar jadi tontonan saja, pentungan diganti daun pandan berduri atau lidi pohon nipah, ataupun pecut en mesti ngliga….alias topless, kan keren….
y:bisa juga nich ide, tapi mesti sportif ya…..
x:ya ..ii..yes…tho,bagus ni,nanti ada wasit,timekeeper,medic……plus dokumentasi…..
y:baik nanti diusulkan di sekolah2x penggemar tawuran tapi penakut klo sorangan
xyz-alias murid2x:………haaaaa????????
yg tawuran , tangkep surut lomba pecut, pecutnya ekor ikan pari saja bro, lomba nya di atas kolam ikan lele…ya to leeeee lee…. :p
ikan pari = manta rays, rumahnya di pulau Sangalaki, mlaku2x mik 30 minutes……kemput