“Jakarta Tidak Boleh Kosong Kepemimpinan”

11
306

Ahok.Org – Gara-gara mengaku jarang pulang ke Belitung Timur karena menggantikan tugas Joko Widodo yang cuti pada akhir pekan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja diberitakan mengeluhkan cuti Gubernur DKI. Basuki pun meluruskan pemberitaan tersebut.

“Saya itu kemarin bilang begini, ‘habis kalau Sabtu Minggu Pak Gubernur cuti, kan saya tidak boleh pulang’. Masak sih kosong. Kita itu kan selalu mesti ada pejabat walaupun Sabtu dan Minggu libur sebetulnya,” kata Basuki seusai mengikuti rapat pimpinan, di Balaikota Jakarta, Selasa (17/9/2013).

Dalam menjalankan pemerintahan, menurut Basuki, Jakarta tidak boleh kosong kepemimpinan. Harus ada salah satu pemimpin yang mengisi kekosongan pemimpin lainnya. Apabila Jokowi sedang cuti kampanye, tugas-tugas Gubernur akan dikerjakan oleh Wakil Gubernur. Jika keduanya cuti, yang mengambil alih Sekda.

Seperti pada Sabtu (14/9/2013) lalu, Jokowi sedang pulang kampung ke Solo dan Basuki pulang kampung ke Belitung Timur, maka yang mengambil alih pemerintahan adalah Pelaksana Tugas (Plt) Sekda DKI Wiriyatmoko.

“Jadi, bukan saya mengeluh. Muka saya ada kelihatan ngeluh enggak? Saya mah happy-happy saja, hehehe,” kata Basuki.

Pada akhir pekan kemarin, Basuki mengaku senang bisa pulang ke Belitung Timur, rumah orangtuanya. Bahkan, dia membawa serta wartawan.

Saat itu, dia menjelaskan bahwa tugasnya sebagai wakil gubernur sangat menyita sebagian besar waktunya sehingga dia harus menunda kepulangannya ke Belitung Timur beberapa kali. Ditambah lagi, ia kerap menggantikan posisi Gubernur DKI pada beberapa acara seremonial apabila Jokowi mengambil cuti pada Sabtu-Minggu.

Jarangnya Basuki menengok kampung halamannya juga ia sampaikan sebelum pulang kampung. Seusai memimpin rapat bersama pengelola taman hiburan rakyat (THR) Lokasari, di Balaikota Jakarta, sejumlah warga menunggu Basuki di depan ruang rapatnya. Dengan mengharap Basuki dapat datang ke acara mereka, warga itu kemudian memberanikan diri memberikan undangan kepada Basuki. Namun, dengan santun dia mengaku tidak bisa.

“Maaf Pak, kayaknya saya enggak bisa hadir. Kalau saya bilang hadir, terus enggak hadir, malah jadi ramai. Ini kerjaan menumpuk banyak banget. Belum lagi Pak Gubernur sering cuti, Sabtu-Minggu saya kerja juga menggantikan Gubernur. Saya mau janjian nonton sama anak dan pulang ke Belitung enggak jadi-jadi,” ujarnya saat itu.[Kompas.com]

11 COMMENTS

    • Sepakat, banyak effort untuk mengkoreksinya, celakanya kejadian kaya gini sering terjadi, sayang amat, menggerus kerja keras dan kesungguhan yang sudah dikerjakan. Tau wartawan suka cari senssasi untuk berita, ya di jaga deh omongannya.

  1. buat saya, lebih baik berkata apa adanya. jujur yang keluar dari hati yang terdalam. kebebasan berbicara adalah hak asasi setiap manusia. kalo ada yang tersinggung, biarin saja. bukan urusan kita. yang penting kita sudah bicara apa adanya.
    daripada kita bicara ditahan2 atau malah berbohong, lebih soe lagi. kena pujian sama orang yang dengar ucapan manis kita, tapi malah berdosa karena telah melakukan kebohongan.

  2. prinsip wartawan “bad news is good news” nggk peduli wartawannya udh pernah diajak liburan ke belitung tetep aja nulisnya semau dia,narasumber yg pendiem aja wartawan msh ngorek2 apalagi narasumber yg “ceplas ceplos” model pa’ahok ini pastinya jd “bancakan” wartawan yg haus sensasi macam si nurul merdeka.com,klo dibilang pa’ahok musti dijaga omongannya di depan wartawan jelas gak bisa wong udh karakter “story teller/tukang cerita” dari bawaan laer klo bukan karakter story teller mana bisa jadi pengusaha,dprd,bupati,dpr,wagub,inilah perwujudan yg sebenar2nya dari BTP terutama yg “T” transparan nggk cuma janji tp diwujudkan sampai gaya ngomong personal pun nggk pake filter,jangan2 malah wartawannya yg minta2 ampun bilang : “ampun pak,ampun ngomongnya jgn kebanyakan kita cape nyatet beritanya wawancaranya bsk lagi ya pak”

  3. Teman2 , sering2 ya pencerahan jk memberi komen pd berita2 yg isinya kurang baik ttg gub dan wagub kita, ajak mrk cek ke ahok.org atau web resmi lain yg isinya bisa dipertnggungjawabkn.

  4. pernah denger cerita tentang 1 ekor keledai dg 2 orang ayah& anak? Ketika Keledai dituntun, orang2 bilang bodoh keledai bisa dinaiki kok cuma dituntun. Anak naik diatas keledai orang2 bilang anak durhaka membiarkan ayahnya jln sementara anaknya enak2 diatas keledai. Ayah diatas keledai, orang2 bilang ayah gak tanggung jwb membiarkan anak jln kaki sementara dia enak2 diatas keledai. Ke 2 nya naik diatas keledai, orang2 bilang dasar manusia kejam jahat keladai sekecil itu dinaiki ber 2. Keledai dipikul 2 orang ayah & anak. Orang menertawakan dasar orang gila keledai bisa jln sendiri kok diangkat. SO! APA KITA HARUS PEDULI APA KATA ORANG? ASAL NIAT KITA BAIK, BIARPUN SI NURUL CARI CELAH MAU FITNAH SEKEJAM APAPUN, BIAR AJA SI NURUL MENGGANGGONG PAK AHOK TETAP BERLALU, SEMANGAT PAK AHOK!!!

  5. itu ajudan pak BTP, apa ga dengar bossnya dijelekin wartawan model gossip, di blacklist aja!! Jangan kasih akses ke pak BTP, beres!!! Ini perlunya filter, dari pembantu-pembantu pak BTP!

  6. Dari sudut pandang yg lain mungkin saja pernyataan Ahok ttg Gubernur yg sering cuti itu lebih diarahkan kePDIP sendiri. Karena pak Ahok tau pak Jokowi ngak mungkin bisa nolak permintaan partainya menjadi jurkam. Kalau keadaan ini tidak dikoreksi PDIP akan rugi sendiri menjelang 2014. Diluar mulai timbul pertanyaan kalau pak Jokowi jadi Presiden apa pak Jokowi bisa netral dan steril dlm setiap keputusannya tanpa ada kepentingan partai. Apa yg dilakukan Partai Gerindra thd Ahok patut dihargain karena konsisten tdk mengganggu kadernya setelah duduk dipemerintahan setidaknya dlm setahun ini. Politik balas budi atau halusnya disebut “koalisi” sudah terbukti tdk efektif setidaknya sampai saat ini. Diharapkan partai partai lainnya bisa mencontoh partai Gerindra demi kemajuaan bangsa kedepan.

  7. Pokoknya Om Wagub wajib ekstra hati2 terhadap oknum wartawati yg bernama Nurul Julaikah. si buncit ini sering menulis berita2 yg negatif dan sentimen serta memutarbalikan fakta tentang apa yg dibilang oleh Om Wagub. Bro Sak harusnya jauh lebih tau soal ini, tolong disampaikan ke Pak Ahok agar hati2 kalo ngomong sama wartawan terutama cewek gendut yg namanya disebut di atas ini barusan (Nurul Julaikah). Makasih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here