BTP Soal Pedagang Blok G

9
254

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama mendapatkan laporan tentang ancaman pedagang blok G Tanah Abang yang akan kembali berjualan ke badan jalan.

Dibalik ancaman tersebut, menurut Ahok, ada dugaan oknum PNS memakai baju dinas Pemprov DKI melakukan pungutan liar.

Pedagang merasa keberatan dengan tindakan tersebut karena omset penjualan pedagang blok G turun dibandingkan jualan di kaki lima sehingga mengancam kembali lagi ke jalan.

Kendati ada ancaman, Ahok tidak ingin pedagang kembali menjadi PKL karena bisa melanggar hukum dan harus siap dipidanakan sesuai Peraturan Daerah (Perda) Ketertiban Umum. Oleh karena itu dia merayu pedagang tetap bertahan di blok G.

“Ada oknum di lapangan yang ngambil kutipan pedagang. Itu memang sudah dari dulu terjadi, kita lagi pantau,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/9/2013).

Pemprov sedang melakukan pengawasan dan penyelidikan terhadap oknum tersebut. Kejadian ini menjadi tantangan bagi Pemprov untuk mengungkap oknum yang menghambat program penataan PKL. “Perangnya harus begini, makanya Jakarta nggak usah penuhin otak tapi penuhin otot saja,” terangnya.

Di sisi lain, tantangan Pemprov DKI adalah meramaikan blok G Tanah Abang bekerjasama dengan pedagang. Pemerintah sudah menyediakan lapak, selayaknya pedagang berupaya meramaikan kawasan tersebut sehingga tidak perlu bolak balik ke jalan.[Bisnis.com]

9 COMMENTS

  1. manja bangat pkl jakarta, kasih hati pakai amcam segala, pidanakan mereka pa jokowi/Ahok jika mereka balik ke jalan. dan brantas habis oknum dki yg pungutan liar dan pecat dan penjarakan oknum2 pegawai sampai atasannya juga ngak mungkin anak buah bertindak dilapangan atasan tidak tau!

  2. Mana tuh mental sbg enterpreunernya para PKL, blm apa-2 dah nyerah, padahal fasilitas dah banyak dikasih sm pemprov…. mental tempe, maunya untung dan egois tapi ga mau susah….. ga tau trima kasih ya…. dipacu untuk jadi besar tapi mental sabar dan memulai dari kecil-nya ga ada…. yg kaya begini cuma bisa nuntut dan ngancem2 aja, ga usah diurus bos Jokowi – Ahok.

  3. preman pungutan liar bertopeng PNS di Pasar Tanah Abang, sebaiknya kalau sudah ketemu oknumnya, pecat dari PNS dan hapus hak pensiunnya, ini termasuk bentuk teroris baru yg meneror pedagang agar melawan proyek pemvrov DKI Jakarta!

    Polisi juga jangan sampai ketinggalan momen kalau masih mau dicintai warganya, sebelum beralih minta bantuan TNI sebagai pembela rakyat tertindas preman!

  4. PKL itu mestinya “biso rumungso” ojo “rumongso biso” dan harus bersyukur sudah diberi tempat baik dan bagus..kalau mereka ulet dan blok berkembang bukannya mereka sudah menang start dengan modal awal (kios) didapat dgn “gratis”.
    mending minta bantuan TNI lah, kalau Polisi sami mawon yang sama sama korupnya.
    Foke sikumis juga nggak berhasil beresin tanah abang, nih si kumis trunojoyo juga sami mawon tidak bisa bawa perubahan mind dan paradigma baru bagi kesatuan..yang penting kantongnya.

    bro Sak –> TOLONG di sampaikan ke pak Ahok kalau sudah berani promosi nomer telp atau alamat email, sebaiknya kalau ada yang memberikan tanggapan,masukkan, aduan ataupun pujian..bisa diresponlah terutama untuk aduan aduan minimal ada peninjauan atau cross cek, jangan sampai nomer telp/hp cuma jadi pajangan aja boss.

    pak JB tetap semangat ya untuk JAKARTA BARU…

    • sudah pasti di respon gan, cmn masalahnya yg kerja kan Ahok doank, ntar kalo make orang2 kenalan ahok atau kepercayaan ahok seperti “ahok center” ntar dibilang KKN lagi, jadi masalah baru dipolitikisasi lagi kata si vicky gan, jadi yg sms yah harap sabar aja pasti dibaca dan ditindak lanjuti cmn mungkin waktunya gak bisa seperti cerita magic, mungkin saja sudah disuruh bawahan kerjain tapi blom dikerjain karena berbagai alasan, susah gan ngurus RT aja susah apalagi neh 1 propinsi amburadul semua, pak beye aja sampai angkat tangan ngurus negara ^_^

  5. Bukan rahasia lagi pungutan tersebut semua ada main antara kelurahan sampai kecamatan seperti pkl di asemka ,petak baru,dan sekitarnya setiap hari harus bayar pungutan ngak resmi harian /bulanan dijalan kalo tidak tdk dikasih jualan dijalan belum uang preman

  6. yang gw herannya kok soal di palakin ama di pungli , para PKL pasrah aja, tapi kalo soal tawuran atau yang berefek negatif wuiiiii semangat 45 tuh persatuan dan kesatuannya, seperti tuh di marunda juga ada oknum tapi semua bahkan lapor jg takut padahal tinggal jepret pake hp diam2 trus tinggal lapor ke pak ahok, gak mungkin pak ahok kasih tau siapa yg lapor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here