Ahok.Org – Badan Narkotika Nasional (BNN) menggandeng Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) dan Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk perang melawan narkoba. Caranya yakni dengan menggelar lomba kampung bebas narkoba.
“Lomba kampung bebas narkoba tujuannya adalah bagaimana kita mengajak masyarakat untuk mau berperang. Karena kalau kami saja yang berperang, kekuatannya sedikit. Tapi kalau masyarakat ikut mudah-mudahan pemberantasan narkoba hasilnya lebih besar,” ujar Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN, Sam Budiyono, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2013).
Menurut Sam, konsep lomba tersebut yakni membandingkan kampung satu dengan yang lainnya. Setiap kampung harus bebas peredaran narkoba dan memberikan informasi adanya narkoba.
Peserta lomba terdiri dari 26 kampung yang tersebar di 5 wilayah. Penilaian peserta lomba melibatkan kelompok masyarakat Pemprov DKI.
“Pemenangnya akan dijadikan tipe begini loh cara menanggulangi narkoba,” kata dia.
Sam akan mengucurkan anggaran meski jumlahnya tidak banyak. Hingga kini, pihaknya masih menunggu dari walikota-walikota terkait para peserta lomba.
Lomba itu akan dilakukan selama 2 bulan. Pekan depan kegiatan tersebut akan dimulai.
“Mungkin setelah tanggal 24 September, karena targetnya setelah itu kampung apa yang dicalonkan oleh walikota,” tuturnya.[Detikcom]
mudah saja kalau mo rajin bekerja turunkan aparat tiap hari ke tempat2 hiburan, jgn razia musiman, pecandu itu seperti para pkl juga main tom and jerry jadi butuh kerajinan petugas yang mengontrol tiap hari karena pecandu itu kan gak bisa kontrol diri sendiri namanya juga kecanduan ^_^
Peredaran narkoba di kalangan masyarakat Indonesia di kalangan akar rumput karena masalah diskriminasi sosial jurang antara si kaya dan si miskin begitu lebar, kualitas pendidikan yg sangat rendah mutunya juga kemiskinan yang melilit. Selama 3 hal ini tidak disentuh dan dilakukan perubahan oleh pemprov DKI & pusat, maka bisnis narkoba akan subur terus. larangan merokok saja & kampanye hidup sehat bebas rokok saja, pemprov DKI & pusat sampai skarang belum berhasil, apalagi narkoba yang bisa kasih penghasilan yg sangat menggiurkan itu dengan mudah.
–
jangan lupa. warga perduli dg keselamatan diri & keluarganya. bila warga laporkan ke polisi atau pihak berwenang, adakah si pelapor akan aman dari ancaman bandar narkoba karna mengadu ? sangat diragukan. bahkan hukum Indo sangat tidak jelas, shingga saksi bisa berubah jadi tersangka. menolong aparat hukum dalam tindak kriminal serius seperti ini, sama saja dengan usaha bunuh diri atau usaha membunuh masa depan keluarga. bertolak belakang dengan hukum di negara2 maju bahwa saksi tidak bisa jadi tersangka. pelapor tidak akan dituntut jadi terpidana. dsb.
–
Hal pelik spt ini hanya bisa diatasi, apabila warga diwajibkan mengikuti latihan militer ( wamil ) sehingga ketika berhadapan dengan pelaku kejahatan, mereka bisa membela diri. tapi lagi2, bila ini dilakukan, tentara2 kita & para polisi kita pada ketakutan mati saat tugas. karna polisi dan tentara kita tidak benar2 terlatih untuk berperang, tapi untuk menakut2in orang yang tak berdaya dan tak bersenjata. Sifat kesatria tidak prnah ditanamkan pada tentara & polisi kita. Itu fakta riil di lapangan. ironis ya ? 🙂
mestinya BNN minta ke pemprov DKI Jakarta dibuatkan penjara khusus narkoba di kepulauan Seribu, jadi sampah masyarakat ini bisa bebas bercocok tanam atau memelihara ikan dan yg penting jauh dari masyarakat!!!
Detailnya seperti apa ? Apakah lomba menangkap bandar dan pengguna narkoba ? Hadiahnya apa ? Misal yang bisa menangkap bandar/ pengedar dengan barang bukti minimal sekian, akan dapat hadiah misal 10 juta. dengan begitu bandar/ pengedar akan takut.
JUARANYA PASTI KAMPUNG AMBON
.
Kampung Bebas Narkoba !!!
.
Narkoba benar-benar bebas…..!!!
.