Ahok.Org – Tak terasa sepak terjang Jokowi dan Ahok memimpin Jakarta hampir genap setahun pada 15 Oktober 2013 mendatang. Beragam gebrakan program telah dilakukan untuk pembangunan Kota Jakarta. Lantas apa tantangan terberat yang dihadapi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu?
Dalam perbincangan dengan Raden Trimutia Hatta dari Liputan6.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok mengungkapkan secara gamblang tantangan terberat yang dihadapi Pemprov DKI saat membenahi Jakarta.
Bagaimana ulasannya? Berikut hasil wawacara tersebut:
Liputan6.com: Kita juga menghimpun nih pak pertanyaan-pertanyaan dari teman-teman sosial media, khususnya twitter dan Facebook yang masuk ke @liputan6.com. Salah satunya dari Herry Setiawan, @ herndil. Pertanyaannya, apa tantangan tersulit dalam membenahi Jakarta ?
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok): Tantangan tersulit, ya kami sendiri. Kenapa kami sendiri? Jakarta ini berbeda dengan Belitung atau dengan… Belitung lah khususnya. Di sana, buat saya pribadi, kalau di Belitung itu kan mau cari yang profesor doktor kan sedikit. Kalau tidak ada profesor doktor belakangnya pasti Ph.D kalau di Jakarta. Jadi kalau mau kumpulkan orang, kita dengan ilmu pengetahuan ya mudah saja. Jadi kita tidak terlalu banyak belajar ya, gurunya banyak. Tapi itu tidak perlu cari-cari sendiri ilmunya. Ketemu, orang kasih masukan, kita jadi pintar.
Di sini, cuma perlu latihannya bukan latihan otak, sebenarnya latihan otot. Otot apa? Otot jantung, otot saraf gitu kan. Karena apapun yang kita putuskan itu, ini mengganggu kepentingan oknum dari yang melarat sampai konglomerat. Karena itu, kesulitanya pada kami sendiri. Kira-kira kamu berani nggak hadapi kepentingan orang ini.
Terus yang kedua, ya kami sendiri. Ini tawaran suap menyuap uang juga besar. Nah Anda berani nggak untuk menolak. Sama berani nggak untuk mengatakan bahwa kami cukup dengan gaji kami. Penghasilan kami di sini. Nah ini penting.
Jadi tantangan utama di sini adalah kami sendiri. Ketika kami tidak punya kepentingan, hanya untuk DKI, kalau kepalanya lurus maka bawahnya pasti tidak berani tidak lurus. Itu konsep seperti itu.
Liputan6.com: Tapi dengan otot bukan maksud dengan kekerasan kan Pak?
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok): Ya masa otot jantung, supaya nggak jantungan gitu kan. Otot saraf supaya nggak kena stroke gitu kan, terus otot kaki yang kenceng. Kalau ada yang macem-macem, ambil langkah seribu, kabur.[Liputan6.com]
Video Terkait:
video: Liputan6.com
hahaha … bisa aja bapak. Latihan otot.
Tetap semangat mengurus kami ya pak …
Yah, moga2 otot kaki tidak perlu untuk kabur tapi untuk blusukan.
Hidup Jakarta Baru!!!
mantap ahok kuatkan trus otot jantung,syaraf,kaki agar jadi efek domino pada daerah lainnya,indonesia baru.bravo jb.
Kepalanya lurus, bawahnya pasti tidak berani tidak lurus !!!