Saya Suka Kata “Sakti”, Tak Terkalahkan

4
165

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Inspektur Upacara dalam rangka hari Kesaktian Pancasila di Lapangan parkir IRTI Monas, Jakarta Pusat. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun memuji penggunaan kata ‘kesaktian’ yang menunjukkan eksistensi Pancasila.

“Bangsa kita ini top banget loh bisa pakai kata ‘sakti’ kan. Kalau ‘sakti’ kan tidak terkalahkan. Jadi ini 1 bukti, mau radikal kiri yang udah pernah kita coba atau mau radikal kanan pun, saya kira jangan mimpi lah bisa kalahkan Pancasila,” ujar Ahok di Jakarta, Selasa (1/10/2013).

Ahok menambahkan, masyarakat seharusnya melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah berkorban nyawa demi kesejahteraan Indonesia dan menegakkan Pancasila.

Ahok meyakini siapapun yang mencoba menjatuhkan ataupun mengubah Pancasila akan tumbang dan kalah. Janji pendiri negara Indonesia itu lah, menurut Ahok, yang harus dipegang teguh.

“Jadi sudah ‘sakti’ kok, arwah para pahlawan tidak akan ikhlas juga membiarkan pengorbanan mereka dibiarkan seperti ini. Jadi arti ‘sakti’ itu adalah kesaktian Pancasila tidak terkalahkan. Makanya saya suka kata sakti, tidak terkalahkan,” tutup Ahok. [Liputan6.com]

4 COMMENTS

  1. Semoga pemahaman PANCASILA pun di tanamkan sejak dini, menembus batas sekolah2 berlabel International, maupun yg agamis.

    Ormas2 yg masih menginjak2 PANCASILA pun harus tegas ditumpas habis!

    INDONESIA harus tetap bersatu.

  2. Pancasila itu sakti karena mencengkram pita BHINEKA TUNGGAL IKA. Yg menyatukan INDONESIA dari sabang sampai merauke. Musuh utama PANCASILA ialah SARA / primodialisme.
    Salam hari kesaktian PANCASILA.

  3. Dulu sewaktu saya masih sekolah, mata pelajaran PMP/PPKN sangat menuntut untuk menghafal luar kepala. Posisi sikap tertib upacara dan penghormatan kepada sang saka merah putih di terapkan betul2 oleh guru bahkan bisa di strap/hukum berjam-jam di bawah terik matahari kalau melanggar. Mungkin kesalahan jiwa nasionalisme dari siswa yg luntur terletak pada guru2 nya di sekolah dan lagi juga orang tua murid yg manja karena banyak duit sehingga kebijakan sekolah jadi menyesuaikan dng orang tua murid yg notabene adalah penyumbang dana hahahahahahahhahaha….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here