Kaki Lima Night Market Diserbu Pengunjung

18
505

Ahok.Org – Kegiatan Kaki Lima Night Market yang berlangsung di Jalan Medan Merdeka Selatan tepat di depan Balaikota DKI Jakarta hari ini, cukup menyedot animo pengunjung untuk berbondong-bondong datang ke acara tersebut. Bahkan, acara yang resminya baru dibuka Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), jam 20.00 malam, ternyata telah disesaki pengunjung sejak sore.

Pantauan beritajakarta.com, hingga pukul 16.30 ratusan pengunjung telah memadati ruas Jalan Medan Merdeka Selatan. Ratusan tenda pedagang juga telah selesai didirikan oleh pihak panitia. Sejumlah pedagang bahkan sudah sibuk melayani beberapa pembeli yang datang.

Saat ini, ruas Jalan Medan Merdeka Selatan mengarah ke Jalan Medan Merdeka Timur sudah dipadati kendaraan. Selain itu, bus Transjakarta yang melewati Halte Balaikota juga sudah dialihkan melewati jalur Jalan Medan Merdeka Timur.

Maryati (39), salah satu pengunjung Kaki Lima Night Market mengatakan, sengaja datang bersama dengan keluarganya untuk melihat dan berbelanja. Menurutnya, acara yang pertama kali diadakan di DKI Jakarta ini sangat menarik karena diselenggarakan di waktu hari libur. “Tadi sekeluarga sempat jalan-jalan ke Monas dulu, tapi memang tujuannya mau melihat Kaki Lima Night Market ini. Siapa tahu ada yang menarik dan murah untuk dibeli,” katanya, Sabtu (5/10).

Nurhasanah (53), salah satu pedagang keripik yang berdagang di Kaki Lima Night Market menuturkan, sejak membuka tenda dan menggelar dagangannya pada pukul 16.00 sudah banyak pengunjung yang membeli dagangannya. “Acaranya baru pertama kali, tapi sudah ramai yang datang. Yang beli daganganya saya juga sudah lumayan,” ucap pemilik usaha makanan rumahan di Jakarta Selatan itu. [Beritajakarta]

18 COMMENTS

  1. Sukses untuk Pak Jokowi, Pak Ahok, Pemprov DKI, dan Panitia acara Kaki Lima Night Market.. silahkan dievaluasi, diperbaiki, dan ditingkatkan.. 🙂

  2. Pak Gubernur… ada beberapa kali Senayan City Mall Jakarta melakukan Midnight sale 2 hari brturut2 untuk produk2 bermerek. itu juga diserbu oleh banyak sekali pengunjung. bedanya… pembelinya dari kelas sosial ” the have ” alias kaya. sedang Kaki Lima Night Market diserbu dengan kelas pengunjung mana ? orang2 miskin.

    Orang kaya kalau belanja akan bangga pamerkan apa yang ia beli dan tidak menyesal. tapi orang miskin yang belanja di acara2 night market sesampai di rumah menyesal. lalu esoknya dan beberapa hari ke depan trpaksa cari pinjaman uang untuk kebutuhan dapur sampai terima gajian lagi baru bayar hutang. Lebih baik membuat orang kaya menghamburkan uang berlebihnya di produk2 berkelas yang sedang obral murah, daripada membuat orang2 kecil & msikin menghamburkan uang belanja dapurnya sisa bulan itu untuk jajan kuliner di obral murah PKL kan ? 🙂 Tahukah pak Gubernur kalau para pengunjung2 itu hidup terlilit hutang setiap harinya spanjang hidup mereka ?…. Hutang untuk mudik lebaran ke kampung saja belum lunas, sudah harus hutang ke warung makan, ke tukang sayur dll, nunggak uang sekolah karna lebih besar pengeluaran daripada pemasukan ?! 🙂

    Kalau bukan pemerintah yang tolong mengajarkan mereka untuk berhemat, siapa lagi yang akan perduli pak ?! 🙂

    • Tugas pemerintah itu menggerakkan roda perekonomian, tugas warga menjaga pengeluaran agar tidak besar pasak daripada tiang……kalo pemda menyuruh warga untuk hemat dan tidak belanja maka banyak pedagang tutup karena nggak ada yang beli, imbasnya dia bangkrut, imbasnya memecat pegawai, imbasnya pengangguran banyak, imbasnya kejahatan meningkat…..n mungkin anda salah satu yang jadi pengangguran

  3. @grace : acara ini kan juga buat PKL yang notanya “the not have” , jadi bukan buat orang miskin boros. soal keuangan mereka boros apa ngga nya, di satu sisi mungkin ada benarnya, tapi tetep aja itu keputusan mereka untuk belanja. Dan pembeli atau pendatang di acara tsb kan ga dipaksa, mreka dateng of their own free will kok. dan ini salah satu upaya pemprov biar orang tuh mentalnya ga “mall yuk !”, “mall lebih enak”, dsb dsb.

  4. Mbak Grace, comment anda itu atas dasar pengamatan realita atau teori (dugaan) seperti yang biasa dikatakan oleh para pengamat? Rasanya kok ndakik2 banget. Jalan dan sampai tujuan atau tidak kan harus dimulai langkah yang pertama, kalau kurang sempurna ya disempurkan. Pimpinan DKI mencoba mencari realisasi menolong rakyat (cq PKL) itu intinya. Kurang tepat sasaran diperbaiki lah, kalau hanya berwacana kapan sampainya.

  5. sdri. grace..coba anda datang, amati, sambil iseng, tanya pengunjung, random aja.
    orang kalo kgk punya duit juga, kgk bakalan bisa datang.

    pasar malam itu, semacam hiburan buat rakyat..mengobati stress, dari pada dirumah terus ? mending malam minggu dolan..

  6. Bapak2 yth, prinsip yg diajarkan ke saya sederhana. jangan beli barang karna harga murah. tapi belilah barang hanya karna benar2 dibutuhkan. baru lihat mutu barang. sedikit mahal tapi tahan lama & mudah perawatannya daripada murah tapi cepat rusak dan sulit diperoleh spare-part & ongkos reparasinya.

    Jajan itu tidak pernah baik mau dilihat dari segi manapun. smakin murah harga jajanan tsb, smakin tinggi resiko penyakit yang dapat ditimbulkannya. apa gunanya jajan murah tapi biaya rumah sakit, dokter & obat tinggi tak terjangkau dan sakit berbulan2 ???…

    program2 pengelolaan keuangan pribadi & keluarga tidak pernah dibuat pemerintah. yang ada… kita diajarkan untuk semakin konsumtif dengan alasan supaya orang lain kebagian makan juga dpt rejeki. alhasil, kita terus hidup dalam lilitan hutang yang tiada akhir dan bahwa hidup berhutang itu adalah suatu gaya hidup normal yang baik. tidak perlu malu karna smua orang juga melakukan hal itu. sangat ironis & miris melihatnya.

  7. @Grace: Tujuan dari acara ini kan untuk memberi ruang kepada PKL, jadi pengunjungnya bisa dari berbagai lapisan masyarakat baik dari the have ataupun the have not. Dulu di tanah abang setiap minggu pagi ada pasar serupa yang biasa disebut SOGO jongkok, sampai sekarang di kalibata depan STEKPI ada juga yang serupa, malah bikin macet setiap minggu pagi, karena pengunjungnya kebanyakan bermobil. Jadi jangan terlalu cepat menghakimi bahwa hanya orang miskin yang mau belanja di PKL.

  8. Event acara KAKI LIMA NIGHT MARKET cukup bagus, cuma saran saya tolong di perbanyak mobil WC portable nya karena terlihat antrian yg panjang orang yg mau buang hajat, tempatkan posisi mobil wc itu di tempat yg mudah di jangkau oleh pengunjung, tempat sampah utk pengunjung yg ingin buang sampah, perlu di perbanyak jumlah tong-tong sampahnya ukuran big size, pengunjung habis makan kacang terlihat sampah kulit kacang, botol air mineral juga banyak berserakan, kertas atau kemasan makanan juga banyak bergeletak di jalan, tolong fasilitasi juga masyarakat yg ingin buang sampah, dengan di perbanyak jumlah tempat sampah akan mengurangi jumlah petugas penyapu kebersihan jalanan nantinya, utk keamanan sdh bagus.

  9. @grace …. kalau gak mau beli ya jalan2 saja … kan gak bayar.. masalah utang kan salah sendiri cara hidupnya yang kurang tepat guna dalam penggunaan anggaran kantong pribadi…

  10. Sangat brilian!
    Daripada “pasar malam” liar seperti di Jalan Tubagus Angke, acara seperti ini jauuuhhh lebih manusiawi, bermartabat, dan mengayomi kaum menengah ke bawah..
    Untuk Mbak Grace, menurut saya acara ini malah lebih mengajarkan pada “the not have” untuk tidak belanja di mall, sebab ada alternatif tempat belanja murah.. Jika rakyat ingin belanja barang kebutuhan primer/sekunder di tempat yang nyaman, hanya mall saja yang dipikirkan.. Setelah ada Kaki Lima Night Market, AKHIRNYA para penjual dan pembeli (yang sama-sama tidak terlalu kaya) sangat diuntungkan pemerintah.. Toh PKL nya pin diseleksi kan? =)
    Untuk mas Fajar, saya pun setuju bahwa acara ini masih banyak kekurangan.. Dengan mental pemimpin seperti Jokowi-Ahok, saya yakin acara ini menjadi semakin baik dari hari ke hari (tidak seperti acara lain yang digelar pemerintah pada umumnya yang semakin hari semakin kacau dan tidak menarik).. Hujan deras yang sempat menunda pembukaan oleh Pak Jokowi pun mengharuskan panitia untuk lebih berinovasi dalam mengantisipasi cuaca buruk jika acara ini diselenggarakan kembali minggu depan

  11. Bapak2 YTH. Jakarta punya Gelora Bung Karno Senayan yang begitu amat luas. sebagian dipakai untuk tenda2 dan sebagian untuk parkir kendaraan, toilet mobil & tempat2 sampah yang memadai.

    Kita punya Monas yang sedang dipakai saat ini untuk pameran militer kita. ada juga PRJ di kemayoran. Begitu luasnya lahan disitu. Ada lagi taman waduk pluit juga taman waduk ria rio yang sudah disulap pemprov DKI. Kurang cukup apa ?…kenapa harus ambil badan jalan, rampas hak2 pengendara mobil untuk acara PKL ?! jangan mengorbankan kepentingan warga lain untuk sekedar menyenangkan sekelompok warga orang kecil yang slalu merasa dianaktirikan tapi kenyataannya menjadi akar masalah ibukota yang bikin ekonomi kita jadi biaya tinggi ?!

    PKL digusur dari jalanan karna ada Perda, ada UU lalu lintas – atas perintah pemprov DKI. sekarang PKL dimasukkan ke jalanan lagi untuk jualan atas perintah pemprov DKI juga. nga konsisten banget. tergantung mood-nya pemprov DKI rupanya untuk suka2 rampas hak kenyamanan warga lain dengan mengatasnamakan kebutuhan wong cilik ???

    Selama perlakuan diskriminasi antar warga, suku, ras & agama, dipupuk terus oleh pemerintah, maka smakin besar jurang perbedaan sosial antara si miskin dan si kaya 🙂

  12. ide night market untuk rakyat kecil ini sudah baik, akan tetap lebih baik lagi kalau rakyat kecil itu diberi pengertian “Hemat pangkal Kaya”, jangan besar pasak daripada tiang. Rakyat negeri ini suka mengikuti trend, jangan heran biaya hidup makin lama makin tinggi. Saya masih ingat ttg beda org kaya dan org miskin, salah satunya kalau org kaya menerima gaji, akan disisihkan sebagian untuk ditabung, sebagian sisanya baru dibelanjakan sesuai kebutuhan yg mendesak saja, sementara org miskin, begitu dapat gaji, sebisanya dibelanjakan sesuai nafsu/keinginan yg belum dipenuhi sebelumnya, “kalau ada sisa” baru ditabung. Pola pikir org miskin ini yg harus diubah, supaya rakyat makin sejahtera, kalau tidak seberapa lamakah pemerintah bisa menanggung beban org miskin ini…???

  13. Sebetulnya bukan “beban orang miskin” benarnya… tapi ini KLNM (kaki lima night market) itu ditujukan kepada rakyat yang ngga sanggup beli kebutuhan sehari harinya di tempat yang mewah…

    misal pembantu rumah tangga, buruh, dll. Gaji buruh itu sudah pas pas an, apalagi mreka yang berkeluarga. Mreka bekerja, sometimes ingin beli baju, sepatu, ingin makan sama keluarga, dst dst dan mreka ga bisa beli “quality time” hasil jerih payah mreka tsb di tpt yang mewah sperti shopping mall. Jadi ide pemprov buat KLNM ini bagus banget, shg mreka yang ga mampu belanja di tempat mewah, at least bisa beli kebutuhan nya mreka disini… entah baju, entah makan makan sama keluarga (mskipun cuma makan bakso mungkin, soto mungkin.. ) dan ga harus keluarin biaya semahal jika mreka belanja di shopping mall.. thats the point

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here