Ahok.Org – Kebijakan menambah bus berbahan bakar gas perlu diselaraskan dengan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak mau lagi keduanya main tunggu-tungguan.
Basuki mengatakan, sebelumnya Pemprov DKI terkendala minimnya SPBG yang tersedia di Jakarta. Namun, sejalan dengan kerja sama pembangunan SPBG, Pemprov DKI tidak akan menahan lagi pengadaan bus untuk menambah kebutuhan transportasi bagi Jakarta.
“Dulukan DKI selalu menahan beli bus, alasannya SPBG tidak cukup. Yang bangun SPBG juga sama. Saya bangun SPBG siapa yang mau ngisi? Nah, kita sudah putuskan, DKI tidak mau tahu. Kita ada kesepakatan jangan nunggu-nungguan,” kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (11/10/2013).
Pemprov DKI pun menggandeng kerja sama dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mewujudkan hal tersebut. Kementerian ESDM berkomitmen memberikan 40 SPBG bagi Pemprov DKI Jakarta yang sedianya rampung pada 2014 mendatang.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga membangun lima unit SPBG, salah satunya nanti di Waduk Pluit oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melalui anak usahanya PT Jak Energy Utama. Sedangkan pihak Pertamina juga bekomitmen untuk membangun sejumlah SPBG bagi DKI Jakarta.
“Pertamina langsung komitmen bikin banyak. Langsung mau bangun 8 SPBG lagi,” ujar Basuki.
Sementara itu, untuk mempermudah pengisian BBG bagi kendaraan, Pemprov DKI juga mengizinkan penempatan Stasiun Bahan Bakar Gas (SPBG) bergerak atau mobile refueling unit (MRU) di IRTI, Monas. MRU sendiri merupakan kerja sama Pemprov DKI bersama Perusahaan Gas Negara (PGN).
“MRU sudah kita kasih izin di IRTI. Tinggal Lapangan Banteng. Jadi kita saling dukunglah,” ujar Basuki.
Selain itu, Mantan Bupati Belitung Timur ini menambahkan, Pemprov DKI juga akan memberi kemudahan dalam perizinan pembangunan SPBG. Hal tersebut menyangkut komitmen pihaknya untuk mengonversikan kendaraan dinas dan menyiapkan bus yang menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) ke depannya.[Kompas.com]
udah puluhan tahun nunggu pipa gas bisa lgsg tersambung di rumah2 warga kok gak jg terealisir, 1 hari subsidi bbm 900 M mulu kok mau yah pemerintahan kita , heran deh gw
Mantap Ahok,khusus utk angkutan umum/trans jkt sebaiknya yg mobil bergerak agar tdk jadi sumber macet di SPBU dapat berpindah dari satu tempat(terminal)ke tempat lainnya sesuai permintaan bus.
Pak Jokowi & Pak Ahok, itu metromini 610 daerah fatmawati (saya lupa rutenya apa) mending pada dikandangin aja deh. Udahlah asap hitamnya tebal2, sopirnya pada seenaknya di jalan, rem juga pada blong. Makasi pak, dan semoga diterima feedback saya ini. Happy sunday.