Ahok.Org – Gubernur DKI Joko Widodo menegaskan, dia enggan melontarkan banyak wacana soal upaya antisipasi banjir di Jakarta. Jokowi, panggilan akrabnya, mengaku hanya mau melaksanakan pekerjaan yang konkret.
Pernyataan Jokowi ini terkait kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyambut musim hujan di Jakarta. “Intinya, kita ingin ada sebuah rencana konkret di lapangan, enggak cuma wacana. Kita akan siapkan benar skenario lapangan kayak gimana,” ujarnya.
Setidaknya, lanjut Jokowi, Pemprov DKI serta BNPB telah menyiapkan dua skenario antisipasi efek negatif musim hujan yang diprediksi di mulai Oktober 2013 hingga Maret 2014. Pertama, menyiapkan hal-hal bagi situasi tanggap darurat banjir, mulai dari kesiapan logistik, jumlah perahu, kesiapan jalur evakuasi, dan lainya.
Desain tanggap darurat banjir tersebut kemudian disebar ke kecamatan dan kelurahan yang tiap tahun selalu dilanda banjir. Para petugas kecamatan dan kelurahan menjadikan skenario itu sebagai panduan jika banjir melanda sewaktu-waktu.
“Jangan sampai, misalnya banjir, enggak tahu jalur evakuasinya, perahunya enggak tahu ada berapa atau malah kekurangan. Itu harus disiapkan dengan terperinci supaya tepat sasaran,” ujarnya.
Yang kedua, Pemprov DKI dan BNPB pun akan melaksanakan modifikasi cuaca, yakni dengan menaburkan garam di udara. Fungsinya ialah agar membuat hujan turun lebih cepat atau juga dapat membagi curah hujan dengan daerah lain yang kekeringan.
Modifikasi cuaca tersebut, lanjut Jokowi, ditanggung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI, yakni sebesar Rp 18 miliar. Adapun pelaksanannya diserahkan ke BNPB, sedangkan Pemprov DKI hanya pengawasan.
“Mereka kan yang berpengalamanlah,” ujarnya.
Jokowi yakin sejumlah skenario menyambut musim hujan tersebut dapat berjalan maksimal. Terlebih lagi, curah hujan tertinggi diprediksi bakal terjadi Januari hingga Maret 2014 mendatang dan situasinya tak sebesar awal 2013 yang lalu. [Kompas.com]
Sebaiknya Pak Jokowi jangan dulu jadi presiden, Jakarta masih perlu duet maut Jokowi-Ahok, masih banyak yang perlu dibenahi, kalo pindah2 mulu kapan selesai masalahnya. Kalau jadi presiden wakilnya juga Pak Ahok, biar oknum2 bejat dilibas semua dengan “to the point” ala pak Ahok. karena orang Indonesia masih sulit mengerti kata2 tersirat
Yg tersirat ngerti bro, tp pura2 blo’on…..
saya paham dengan alur pemikiran anda bro.
tapi masih ada pertanyaan yang mengganjal otak dan nurani saya, mungkin juga mengganjal beberapa saudaraku yang lain; kalau ada yang terbaik, kita berikan kepada siapa : indonesia or jakarta ?
salam,
Saya mengerti perasaan Anda. Sayapun tadinya berpendapat serupa dengan Anda.
Tapi jika bukan Jokowi sebagai Presiden, siapa yang hendak Anda pilih? Yang elektibilitas tinggi saat ini hanya “orang2 lama” yang saya ragukan akan bisa “melibas” konco2 lamanya.
Dan saya harapkan jika Jokowi jadi RI-1 dan Basuki jadi DKI-1 kerjasama DKI dengan Pusat akan lebih mudah.
Memang jika Jokowi cadi Capres akan banyak yang kontra, tapi moga2 beliau bisa jadi RI-1.
Jangan egois lah…. kasihan saudara2 kita, mereka juga ingin merasakan perubahan ke arah lebih baik. Maka relakan Pak Jokowi jadi RI-1 dan Pak Ahok jadi DKI-1. Jangan beri kesempatan pada orang lain untuk menggerogoti negeri tercinta “Indonesia” kita.
or kalau sulit dan pada kagak ngeh, berikan saja sumbangan “solo” dan “beltim” kepada solo dan beltim kembali! yakin, pasti mereka disana tahu memanfaatkan “barang” baik dan punya kemampuan bersyukur (karena pengalaman!) mau buka mata telinga nurani n harafiah! sehingga terbebas akal dari kungkungan imaginasi khayal, dimana ego dikaisarkan may be melebihi Sang Pencipta. hay yaa!
salam,
Contingency plan, emergency plan response, simulation, evacuation, recovery, trial and error, dll……….he3x, tiba’e lik Jokowi cuman gumam dalam hati……cancut taliwanda kanggo negara lan bangsa langkung kathah paedahipun kagem sapada-pada…….
Biarkan pak jokowi jd RI1 karena sudah waktunya Indonesia diperbaharui. Yang saya bingung, pak ahok jd dki1 atw RI2 ya? Dki butuh pak ahok untuk meneruskan program yang ada tp indonesia juga butuh pak ahok untuk mendukung pak jokowi memperbaharui indonesia…….
bagaimana kalo Pak Jokowi RI 1 untuk lima tahun pertama Pak Ahok DKI 1 dulu biar Jakarta beres..nanti Lima tahun yang kedua baru Pak Jokowi RI 1 Pak Ahok RI 2……
Sangat setujuuu…….