Basuki Setuju Penerobos “Busway” Didenda Rp 1 Juta

30
679

Ahok,Org – Wacana denda Rp 500.000 untuk motor dan Rp 1.000.000 untuk mobil yang masuk busway mendapat dukungan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Jika tidak bisa hanya dengan diingatkan, maka harus diberi efek jera.

“Sama seperti anak-anak. Kalau nakal diipelototin, masih ngotot dicubit sedikit, dan kalau masih ngotot juga, dipukul rotan sedikit,” kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (25/10/2013).

Menurut Basuki, yang terpenting dari denda tersebut bukan uangnya, melainkan efek jera agar pengendara tidak lagi menerobos jalur bus transjakarta itu sebab target utama penerapan aturan itu untuk membatasi pelanggaran lalu lintas di jalan raya.

Selain akan menerapkan aturan tersebut, Pemprov DKI bersama Polda Metro Jaya juga akan mencoba menegakkan peraturan dengan memblokir STNK. Peraturan itu akan diterapkan secara bertahap.

Senada dengan Basuki, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono juga mendukung rencana Polda tersebut. Menurut Pristono, denda saat ini yang berkisar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 masih murah sehingga kurang menimbulkan efek jera bagi pelanggar lalu lintas.

Oleh karena itu, dia setuju apabila nilai dendanya ditingkatkan kembali. Sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, masih memungkinkan menerapkan denda lebih tinggi lagi. Kendati demikian, polisi tetap harus mengajukan usulan tersebut pada kejaksaan.[Kompas.com]

Ahok: Penyerobot Busway Didenda Rp 1 Juta Plus STNK Diblokir

30 COMMENTS

  1. Masalahnya dengan peraturan dan denda adalah diterapkan dengan benar/tidak. Selama masih ada “lubang2/perkecualian” ya tetap saja tidak akan memberikan effek jera.

    • Bro Dadang, bicaralah yang jelas dan lugas. Nggak apa2 kok. Maksud anda yg terlihat dilapangan adalah sedemikian mudahnya aparat meloloskan atau membiarkan penerobos karena mereka2 adalah pejabat tinggi/aparat kepolisian/militer/orang kuat bukan….? Ya memang demikianlah adanya hukum dinegara kita. Hukum Rimba. Mereka2 yg berada dilingkup kekuasaan atau kekuatan (kuat krn jabatan atau kuat krn uang), above the law.

      • Ha3, maksud saya simple. Saya bukan termasuk orang yang Anda sebut. Tapi pernah melakukan denda damai, murah cepat, sama-sama senang. Tapi yang menyebalkan saat itu Tanda Lalu lintasnya tertutup pohon rindang jadi tidak terlihat – sengaja kali.

      • Bung Haemes, mungkin maksud bung Dadang dengan bayar denda via bank (non-cash payment)lalu ambil sim tilangnya di balai kota kantor Gubernur dengan bukti setor, akan menutup kemungkinan adanya lubang2 perkecualian, karna smua motor & mobil yang melintas di busway, tertangkap CCTV. jadi petugas Dishub bisa verifikasi untuk kasih surat tilang denda. bila tidak bayar, STNK di blokir sementara. kira seperti itu ya bung Dadang ? 🙂

  2. USUL TARIF DENDA :
    .
    SEPEDA MOTOR : Rp.500.000,-
    MOBIL : Rp.1.000.000,-
    .
    – Lambhorgini/Ferrari/Porsche : Rp.0,-
    – Mobil Menteri : Rp.0,-
    – Moge : Rp.0,- (Masuk Tol juga boleh)

  3. BUKAN DENDA ATAU HUKUMAN
    SEHARUSNYA
    PERTAMA
    FOKUS KEPADA “BAGAIMANA MENJAGA PENJAGA”
    ATURAN DIBUAT JIKA “PENJAGA ATURAN” TIDAK DISIPLIN TIDAK AKAN ADA GUNANYA

    KEDUA, BERLAKUKAN JALUR TRANSJAKARTA SEPERTI JALUR KERETA API (DENGAN DEMIKIAN SIAPAPUN YANG MASUK JALUR TRANSJAKARTA JIKA DITABRAK BUS TRANSJAKARTA TIDAK MEMPEROLEH/TIDAK BISA MENUNTUT GANTI RUGI)

    KETIGA, GUNAKAN CCTV YANG BERHUBUNGAN DENGAN SERVER STNK SEHINGGA KENDARAAN YANG MASUK JALUR TJ AKAN TEREKAM DAN SAAT MENGURUS PERPANJANGAN STNK/BAYAR PAJAK MAKA PEMILIK AKAN KENA DENDA DENGAN DEMIKIAN PETUGA DILAPANGAN TIDAK DAPAT BER KOALISI DENGAN PELANGGAR

    MAJU TERUS P JOKOWI & P BASUKI
    GOD BLESS you always
    Saya selalu mendoakan agar bapak Gub & WaGub diberi Hikmat Salomo dalam mengatur DKI !

    • Mas, kalau KA sih dah ada aturannya jadi tdk disalahkan, busway blom ada, mungkin yg bikin UU-nya nggak kepikir skarang ada busway. maka dr itu pake jalan pintas yaitu pake Pergub tentang sangsi bagi pelanggar jalur busway, misalnya denda, tapi denda rawan disalahgunakan petugas, ya nggak papa daripada tdk ada sangsi samasekali, kalau saya sih lebih setuju sangsi sosial yaitu bagi yang menerobos jalur busway ditangkap dan disuruh ngepel 100 WC UMUM aja hehehehe.

  4. Ada yang kelupaan, kalau angkot atau metromini atau bus besar yang menerobos berapa dendanya. Memang saya condong yang jaga cctv yang terhubung dengan bagian STNK Polda, sebab kalau manusia yang jaga banyak kendalanya.

  5. Setuju kalau ada cctv makin mengurangi orang berbuat salah sebab makin tinggi dendanya makin tinggi daya tawarnya oknum petugas, tapi gak apa-2 deh yang penting bikin efek jera buat kedua belah pihak.
    Keduanya dihukum nyapu jalan pake rompi khusus pelanggar.

  6. kgk usah pake denda denda, keenakan di petugas, selalu mikirnya gimana kuras duit rakyat aja, kalo pejabat, kalo dikawal polisi kayak kejadian kemaren mana hasil nya ? apa tindakannya ? yg masuk jalur busway di tahan SIM nya oleh petugas dishub/operator busway, kan hak mereka itu karena busway bukan jalan untuk umum, suruh kerja bakti cuci bus dan bersihin sampah sepanjang jalur busway per koridor sambil di video kan, kalo terulang lagi dibotakin sambil dijemur di halte busway, kalo terulang lagi, serahkan pada Tuhan saja soalnya dah bebal bgt gitu orangnya 🙂

  7. Menurt sya cra paling simple dan murah adalah sediakan pylox yang banyak, umumkan bahwa barang siapa yang menerobos mobil atau motornya akan disemprot dengan cat pylox…usahakan yang warnanya “ngejerenk” warna pak pos (merah bata ) misalnya.. trus instruksikan jika polisi melihat kendaraan yang ada yang dipylox dengan warna tersebut langsung ditilang…
    hemat energi…mudah lagi…

  8. Pak Wagub, harus ada petugas khusus yang memasukkan data ke komputer shingga terpantau bahwa kendaraan dengan nopol sekian, sudah berapa kali terobos busway & pelanggaran perda lainnya dalam berlalu lintas atau segala sesuatu yang berhubungan dengan kendaraan. kalau polisi kan untuk urusan UU Kepolisian dari Mabes Polri. yang penting, ada tembusan tilangnya dikirim ke kantor polisi untuk data informasi. semua pembayaran menggunakan non-tunai, jadi tidak bisa main salam tempel.

    Di lain pihak, bila ada petugas dishub yang terima uang tempel, petugas dishub harus bersedia untuk dimutasikan jadi tukang kebersihan. Bagaimanapun, kita harus belajar menaruh percaya kepada para petugas yang bertugas bukan ? 🙂

  9. Salam kenal, saya tinggal di new york sudah hampir 15 tahun, sebagai pemakai jalan tiap hari, menurut saya sepertinya pemakaian aparat di lapangan tidak bisa begitu membantu utk kasus jakarta, apalagi dgn fine yg begitu “mengiurkan” utk pekerja lapangan, solusinya hanya pemakaian kamera atau cctv di corner2 seperti di bus lane new york city, bagi motorist yg masuk ke lane terlarang langsung saja akan terlihat jelas plate numbernya, seperti solusi ini lebih cocok utk kasus jakarta dan sebagai penegak hukum juga tidak perlu mengetahui siapa pengemudi kendaraan pada waktu melakukan pelanggaran, baik motor atau mobil, asalkan motorist masuk ke bus lane yg dilarang, sudah terekam semuanya di cctv, seminggu kemudian tinggal dikirimkan saja ticketnya ke alamat si empunya kendaraan, jadi di sini ada bagusnya, sebagai pemilik kendaraan sudah pasti akan lebih berhati2 utk dirinya sendiri dan juga akan lebih mikir lebih lagi kalo meminjamkan kendaraannya ke org lain, yg lebih “safe driver” istilahnya, itu saja

  10. apapun aturannya dan bagaimana beratnya denda, orang cenderung memilih yg simple, dan itu ditanggapi oknum polisi nya…bayangin aja sama-sama bayar denda 1 juta, lebih baik dikasih ke oknum, kita langsung bebas….. 🙁

    CCTV terkoneksi dengan server STNK segera diberdayakan, samakan peraturan dengan jalan KA (kalau perlu jadikan UU), setarakan wewenang satpol dengan polisi, kalau perlu bikin Densus Busway (jangan mau kalah..) 🙂

  11. Ada beberapa ruas/jalur/titik busway yang menurut saya sebaiknya diperbolehkan untuk mobil/motor untuk mengurangi kemacetan.

    Contoh pertama: Jalur busway di Jalan Tomang Raya yang menuju Jalan Tol Merak. Sebaiknya jalur ini terbuka untuk mobil yang menuju Tol Merak, karena mobil bisa langsung masuk ke jalan tol tanpa menghambat bus. Dengan demikian kemacetan di Jalan Tomang Raya akan berkurang.

    Contoh kedua: Jalur busway di Jalan Kramat Raya yang menuju Jl Pasar Senen, kira-kira 100 meter sebelum jembatan layang Atrium, sebaiknya mobil dan motor yang menuju Jl Pasar Senen (Gunung Sahari) diperbolehkan menggunakan jalur busway, agar lebih mudah untuk menuju jembatan layang. Di sini, rute buswaynya sendiri bahkan tidak menggunakan jembatan layang, tapi membelok ke sisi kiri di samping jembatan layang.

    Intinya, di beberapa titik/ruas, jalur busway dibuka/dijadikan jalur bersama, agar bisa memperlancar arus kendaraan bermotor, tanpa menghambat Bus.

  12. mendingan di jalur busway dibikin kayak pintu tol, begitu masuk langsung suruh bayar 500 ribu motor, 1 juta mobil di kasir, boleh bayar tunai boleh juga pake kartu kredit, kartu debit. Kalo sampe saya yang masuk itu jalur suruh bayar 1 juta, saya pasti kapok se-kapok kapoknya, saya pasti ampun ampun nggak lagi lagi, nggak sekali kali lagi.

  13. Jadi PKL, diusir
    Bisnis Odong-Odong, dilarang
    Usaha Topeng Monyet, monyetnya ditangkepin
    Naik motor masuk jalur bus way, ditilang
    .
    Susah amat tinggal di Jakarta….
    Gw pindah aja deh ke London…

  14. jalur trans jkt tdk akan dimasukin mobil pribadi klo jalanan tdk macet parah dan diskresi pol.lantas,sebab jl macet total pol yg dicaci maki bukan dishub,jadi penertiban parkir,pkldibadan/trotoar jalan angkot/bus ngetem sangat efeftip kurangi macet dan jl bentuk leher botol kapan dibenahi sesuai janji ahok? juga transjkt yg pengaturannya kurang baik,seharusnya bus jgn jalan selama bus didepannya masih berada dihalte berikutnya agar jlr bus way selalu ada bus hingga mobil lain enggan masuk/tdk terlihat mubajir kosong sementara jl uumum macet,klo penerapan denda bukan solusi terbaik.brvo jb

  15. masuk January 2014, jadwal busway TransJakarta belum lancar 15 menit sekali, sebaiknya managemen TransJakarta mengundurkan diri aja!…anda digaji untuk mikir dan action!!!

  16. Kalau saya boleh usul, dan semoga dibaca..
    sebaiknya di bentuk TIM penindak di dampingi oleh Pihak kepolisian.

    bekerjasama dengan Bank..

    Sekarang hampir semua orang punya kok yang namanya “ATM/KARTU KREDIT/KARTU DEBIT”

    LANGSUNG tilang pake mesin EDC aja ^^
    gesek di tempat hahahaha..
    otomatis orang berpikir 2 kali.

    setelah itu SIM di bolongin aja,
    jadi apabila pas di cek SIM ada bolong,
    langsung dikenakan 2 kali lipat
    jadi 2JT untuk mobil, 1jt untuk motor
    lalu di bolongin lagi.
    sampe bolong 7 Kali sim di sita/cabut.

    klo disita masih nyetir dan melanggar,
    mobil dikenakan DENDA 100% dari pajak yang ada per kesalahan.

    kalau Pajak takterbayar, mobil disita dan di lelang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here