Basuki Dukung Cabut Pentil, Copot Plat Nomor, hingga Blokir STNK

10
348

Ahok,Org – Setelah mencabut pentil ban kendaraan di parkiran liar, Pemprov DKI Jakarta akan mencabut pelat nomor polisi kendaraan yang tetap membandel. Aksi ini akan diterapkan pertama kali oleh Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun mendukung langkah Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat untuk menegakkan peraturan itu. Bahkan, ia juga meminta agar STNK para pengendara parkir liar bisa diblokir.

“Dukung, kita bisa lakukan lebih dari itu. Kita mau sanksi yang lebih keras lagi, blokir STNK,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (13/11/2013).

Setelah pencabutan pelat nomor polisi, pengendara juga akan ditilang oleh polisi. Menurut Basuki, pencabutan pelat nomor polisi dan penilangan di kantor polisi menjadi salah satu cara yang ampuh untuk menimbulkan efek jera kepada masyarakat. Sebab, berdasarkan pengalaman menerapkan kebijakan cabut pentil ban kendaraan bermotor, banyak pengendara yang enggan datang ke kantor Suku Dinas Perhubungan DKI dan lebih memilih untuk membeli pentil kembali.

“Jadi, cabut pelat nomor itu supaya mereka mau datang ke polisi dan langsung ditilang,” kata Basuki.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Mohammad Akbar mengatakan, aksi cabut pelat nomor kendaraan yang parkir liar akan intensif dilakukan di daerah rawan parkir liar, antara lain Roxy dan Tanah Abang. Apabila cabut pelat nomor polisi masih dirasa belum ampuh, jalan terakhir yang ditempuh adalah dengan mengangkut kendaraannya.

Akbar menduga, ada oknum preman yang membantu para pengendara motor untuk parkir sembarangan. Oleh karena itu, saat ini masih banyak ditemui pelanggaran tersebut. “Sulitnya penanganan parkir di dua lokasi itu karena diduga ada oknum preman yang mem-backing. Kita sudah minta bantuan polisi untuk penangannya, namun tetap saja masih ada,” kata mantan Kepala Unit Pengelola (UP) Transjakarta itu. [Kompas.com]

10 COMMENTS

  1. Pak wagub plat nomor masih bisa dibikin lagi. saya pernah lihat yg di pinggir jalan ada jasa pembuatan plat nomor. berharap kedepan nya plat nomor ada stiker original tahun seperti dulu.

  2. Pak ahok saya mw sharing sbg driver dimalaysia saya ada pengalaman bhwa dimalaysia itu parkir sudah pke sistem tiket elektronik dan pajak kendaraan/stnk perpanjangnya sistem elektronik jadi begini klo ada orang parkir di sembarang tempat langsung diderek ke kantor dewan bandaraya untuk disaman/ditilang jd orang yang punya mobil mw gk mw hrrus dteng kebalai untuk mengambil mobil sekaligus byar tilang,itu untuk parkir liar…nah untuk parkir yang menggunakan lahan parkir tapi tidak membayar itu ad petugasnya sendiri yg mengecek petugas dteng langsung kearea mana mobil yg gak byr tiket parkir langsung diberi resit surat tilang dan pada saat byr pajalah tilangan itu harus dibayar dan bila tidak dibayar maka perpanjang rotex atw pajak /stnk perpanjangan akan di tolak. parkir di malaysia sudah menggunakan sistem elektronik dgn menggunakan uang koin..

  3. ya, tetap aja namanya manusia emang seribu akal…apalagi klo manusia bandel kayak di jakarta…dinegeri orang lain bisa ikutan tertib trus cerita2 abis dr luar negeri dan bangga sama kedisiplinannya…tp pas balik ke indonesia jadi lg “pemberontak”,,,itu namanya manusia bodoh,,,dinegeri sendiri gak mau disiplin…setuju angkut aja tuh motor, palingan KOMNAS HAMBERGER ntr terial teriak lg belain orang yg salah dan gak tertib…ah dasar namanya jg HAmberger

  4. Hajar.. Sikat habis semua. Kalau perlu sediakan lahan di tengah laut yg susah dikunjungi utk para preman yg jd tukang parkirnya tambah sekalian pak ogah angkut. Mengganggu ketertiban jalan umum. Kendaraan lg enak jalan tinggal pasang badan tahan. Galakan dia msh melotot kalo klakson.

  5. Memang mesti diciduk militer itu preman2 nya….di didik disiplin di markas militer.

    habis itu bari dididik ketrampilan.

    Roxy mas, harus bisa steril dan lancar!
    Tapi Roxy mas juga harus bangun parkiran buat motor, di buat bertingkat saja, sebab lahan nya gak memadai!

  6. klw belom jerah juga..mending kayak di luar negeri,,klw ada yang parkir liar,,kendaraannya di hancurkan saja pake tank militer…..tapi mungkin sebelum itu…lahan parkir yang di sediakan harus benar2 ada…tkutnya mereka bisa menuntut,,,mereka bisa saja bilang kalau lahan parkirnya gak ada,,,,,kan biasa rakyat indonesiakan,,pintar protes semua.,.,.heeheee

  7. Pemenrintah tidak berkewajiban menyediakan lahan parkir. Semua yg diluar negeri itu adalah pengelola swasta atau mall yang buka harus menyediakan parkir yang memadai. tapi ide bung erik, menghancurkan mobil kalau baru pertama kali langgaran agak berat itu. mungkin kalau sudah ke-3 boleh lah.. biar sekalian jalanan di Jakarta tidak macet.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here