Cara Jokowi Hilangkan Penat

5
128

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo punya cara unik untuk melepas kepenatan. Ia sengaja memelihara puluhan kodok di rumah dinasnya dan mendengarkan suaranya.

Kodok-kodok tersebut dipelihara di kolam ikan belakang rumah dinas Gubernur DKI, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Kodok tersebut jenis bangkong, jumlahnya puluhan ekor, berwarna hijau dan hitam. Binatang amfibi itu tampak bertengger di pipa-pipa paralon yang dipasang di tepi kolam seluas sekitar 20 meter persegi.

“Supaya kalau malam ada suara kodok, kwang-kwong, kwang-kwong, kwang-kwong. Kan enak, jadinya fresh otaknya,” ujar Jokowi saat ditemui di rumah dinasnya, Senin (18/11/2013) siang.

Kecintaannya pada suara kodok juga dilakukannya ketika dia masih menjadi Wali Kota Surakarta. Setiap pulang blusukan dari kampung-kampung, Jokowi selalu menyempatkan diri berdiri sejenak di tepi kolam ikannya sembari menikmati suara alam tersebut.

“Kan bosan, setiap hari hanya dengar sepeda motor, mobil, bus, bajaj. Kalau setiap malam pulang kan jadi segar pikiran,” katanya.

Menurut Jokowi, ada sekitar 20 kodok di kolamnya. Ia berencana menambah binatang peliharaan itu agar suara yang dihasilkan semakin ramai. Ia telah mengutus staf rumah tangga demi mencari kodok serupa. “Nyuruh orang nyari, kita beli, masak saya cari sendiri,” ujarnya.

Jokowi berencana menghadirkan suara alam tersebut di ruang terbuka hijau di Jakarta, antara lain di Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, Waduk Tomang Barat, dan waduk-waduk lain. Ia mengatakan, waduk-waduk itu ditata untuk mengembalikan fungsinya sebagai tempat penampungan air sekaligus membentuk ekosistem yang sehat.[Kompas.com]

5 COMMENTS

  1. Betul pak. Jakarta memang kurang tempat teduh pepohonan. Kebanyakan tempat-tempat teduh sudah disulap menjadi gedung-gedung tinggi. Terkesan modern padahal terasa kering dan hambar. Bodoh.
    .
    Kondisi ini bisa membuat manusia lupa habitat alami. Lupa habitat membuat manusia makin egois. Lupa dirinya, lupa semuanya alias pikun hahaha..
    .
    Setelah alat transportasi berpindah ke mesin-mesin, hewan-hewan sperti kuda, keledai, sapi makin berkurang, makin menjauh dan terasing dari manusia.
    .
    Kalo aja bahan bakar minyak ludes, habis, tidak ada setetes tersisa lagi, mau tidak mau manusia akan kembali ke habitat alami, mendekatkan diri lagi ke alam dan hewan-hewan seperti jaman dulu-dulu sebelum teknologi mesin berkembang seperti sekarang.
    .
    Ekosistem sangat penting bagi manusia. Jakarta sungguh membutuh pepohonan, hewan-hewan (burung-burung, angsa, bebek, dst di danau-danau), supaya manusia tidak lupa diri, lupa alam, lupa semua, dan ini tidak baik.
    .
    Justru iklim tropis wilayah negeri kita yang memberikan penekanan tentang sangat pentingnya manusia menjaga dan merawat alam tinggalnya bukan malah terus di-eksploitasi dan dirusak.
    .
    Kesannya jadi miris,
    – Indonesia terkenal keindahan alamnya
    – tetapi manusianya bodoh dan tidak pandai merawat

  2. Saya lebih suka bunyi jangkrik daripada kodok. apalagi kodok identik dengan dimana ada banyak kodok, disitu pasti ada banyak ular. kalau jengkrik kan tidak undang ular. Plus, kodok suka lompat2 tinggi kemana2. kita bisa ditemploknya. jijik saja dan baju jadi kotor.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here