Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung rencana seluruh dokter se-Indonesia yang akan melakukan aksi mogok praktik massal pada Rabu (27/11/2013). Asalkan, aksi mogok tidak dilakukan sehari penuh.
“Bagus, saya bilang kalau enggak suka memang harus berdemo,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Basuki mengimbau agar para dokter yang hendak berdemo, khususnya di wilayah Jakarta, tetap memenuhi tugasnya sebagai pelayan masyarakat. “Yang penting pelayanan gawat darurat tidak boleh dihentikan. Mereka (dokter) enggak boleh sampai menyandera pasien. Enggak benar kalau mogoknya sampai satu hari penuh,” ujar Basuki.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah dokter berencana menggelar aksi mogok massal sebagai wujud solidaritas atas penangkapan dr Dewa Ayu Sasiary Prawani SpOG dan dua koleganya karena divonis bersalah oleh hakim kasasi di Mahkamah Agung (MA).
Menanggapi rencana aksi demo tersebut, ujar Basuki, DKI tidak perlu mempersiapkan langkah antisipatif. Sebab, menurut dia, dokter akan melakukan aksi unjuk rasa dengan tertib dan damai.
“Saya mendukung orang menyalurkan kekecewaannya. Daripada kamu tahan kekecewaan terus jadi stroke gimana? Kalau dokter pada stroke semua, kamu gimana ayo,” seloroh Basuki seraya tertawa.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan, untuk mengantisipasi aksi mogok massal yang dilakukan dokter se-Indonesia, termasuk dokter di Jakarta, Dinkes DKI Jakarta telah mengirimkan surat elektronik kepada Kementerian Kesehatan.
Dien menjamin kasus-kasus emergency atau gawat darurat akan tetap berjalan dan dilayani oleh para dokter maupun tenaga medis. Sebab, pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang paling utama dalam bidang kesehatan.
Sekadar informasi, vonis bersalah MA kepada dr Ayu dan dua koleganya berbanding terbalik dengan putusan Pengadilan Negeri (PN) Manado yang membebaskan mereka. Dalam putusan MA itu, ketiga dokter tersebut dipidana karena kealpaannya sehingga menyebabkan orang lain meninggal dunia. Adalah Siska Makatey yang meninggal dunia saat dioperasi caesar saat proses persalinan.
Saat ini, dr Ayu dan kedua kolega telah dieksekusi jaksa masuk ke Rutan Malendeng, Manado. Mereka harus mendekam selama 10 bulan di bilik penjara. Ketiganya telah mengajukan peninjauan kembali (PK) terhadap kasus ini.[Kompas.com]
itu om sak ngapain disamping ahok ikut mejeng ? lagi narsis ya ? atau lagi nunggu di ajak makan ama ahok ? 🙂
Yth, Bpk Ahok
Tampaknya ada sedikit masalah dalam pendistribusian KJS :
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2013/11/26/nenek-ditolak-dapat-kartu-jakarta-sehat-ditanggung-dokter-613280.html
Salam….
soal KJP juga mengundang masalah, cuma mau lapor kemana???
Anak seorang tukang jahit keliling, anaknya SMP ga mampulah mau minta KJP harus urus surat ke RT saja minta berapa ratus rebu (makanya ketua RT sebaiknya orang yg sudah mapan, bukan pemeras warga apalagi preman, biasanya didukung ketua RW)…. sungguh ironis memang 🙁
Tolong dibantu dah pak Wagub BTP-Ahok….
Hidup demo !
.
Asalkan ngga kebablasan menjadi demo crazy hahaha..
.
.
Ada pepatah,
An apple a day keeps doctor away
.
MA perlu beli banyak apel-apel untuk menghadapi demo dari dokter-dokter..
solusi lainnya..gabung jawa barat ke provinsi DKI, jadi satu komando aja…
betul kata hattori,jabatan rt dan rw di DKI 90% adalah mata pencaharian mereka mendapat uang haram/memeras warga pendatang/ setempat yang pandidikannya rendah menjadi makanan mereka.kelola pasar tumpah,gerobak makanan seperti bakmi ayam,siomai dll.uang perasan mereka ada yang mencapai 30 juta perbulan seperti rw di pasar pagi gang mociu
yang harus di hukum itu adalah koruptor bukan dokter,,,, sya mau tau jaksa yang memvonis dokter ayu nanti kalu dia sakit berobat kemana ya???? mending siapkan uang anda untuk keluar negri,,, karna di indonesia tidak ada lagi yang mau menerima anda
Dokter demo atas nama solidaritas sesama dokter, mungkin sah sah saja…
Saya sangat mendukung kepada hakim yg memfonis bersalah kepada para dokter yang melakukan ” malpraktek “, selama ini jarang kita dengar ada dokter yang masuk penjara krn ” malpraktek “, mereka selalu menang di pengadilan ( gak tau kenapa ). Dokter itu bukan dewa, mereka itu adalah manusia yg juga dan bisa salah, namun komunitas mereka yg sangat kompak dan mereka saling melindungi sehingga kita/ masyarakat/ pasien yg selalu dirugikan krn kesombongan para dokter ( walau tidak semua ) dan sudah menjadi rahasia umum banyak para dokter yg menjadi “antek-antek kapitalis” dalam pemberian resep obatnya.