Halim Jadi Bandara Komersial, BTP Minta Bahu Jalan Tol Bisa Dilintasi Bus

4
297

Ahok.Org – Rencana pengoperasian Bandara Halim Perdanakusuma sebagai bandara komersial masih dibayangi ancaman kemacetan.

Untuk menekan potensi kemacetan terutama di jalan tol, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akan meminta pada Kementerian Perhubungan agar membolehkan bus melintas di bahu jalan tol.

“Saya sudah minta sama Menteri Perhubungan, bahu jalan itu boleh dipakai untuk bus. Jadi seperti pejabat lewat mingir-minggir jalan bahunya kan,” kata Basuki yang akrab disapa Ahok usai menjadi pembicara saat “Dialog interaktif dalam rangka peringatan hari anti korupsi sedunia” yang digelar di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya A Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (20/12).

Namun, Ahok mengatakan, bahu jalan tidak dirancang sekuat jalan utama. Untuk itu, pihaknya meminta Kementerian Perhubungan dan Jasa Marga agar memperbaiki struktur bahu jalan tol sehingga layak dilintasi bus kota.

“Masalahnya bahu jalan itu tidak sekuat jalan utama. Kami akan minta untuk memperbaiki bahu jalan ini,” katanya.

Ahok mengungkapkan, pengoperasian Bandara Halim PK sebagai bandara komersil mulai 10 Januari 2014 nanti, sudah menjadi keputusan pemerintah pusat. Hal ini mengingat kepadatan yang terjadi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

“Mau tidak mau harus dilakukan. Itu yang saya bilang kalau tidak ada kerbau untuk bajak sawah, ya kuda dipakai. Habis bagaimana lagi kan tidak ada pilihan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean A, Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, Patmoyo Tri Wikanto mengatakan, menghadapi perubahan Bandara Halim pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura II.

Koordinasi ini terutama menyangkut sarana dan prasarana yang harus disiapkan dalam pengawasan dan pelayanan kepada masyarakat, seperti mengawasi keluar masuk barang .

“Pengawasan harus ada standarnya, baik segi keamanan penerbangan maupun keselamatan penumpang,” katanya.

Salah satu koordinasi yang dilakukan adalah dengan menambah jumlah alat pemeriksaan X-ray yang saat ini baru dua unit, yakni untuk barang-barang kargo dan barang bawaan para penumpang pesawat.

“Kemudian barang-barang bawaan penumpang harus melewati pemeriksaan menggunakan X-Ray,” katanya
Meski demikian, Patmoyo enggan menyebut jumlah X-Ray yang dibutuhkan.[suarapembaruan]

4 COMMENTS

  1. semoga semuanya bersih dari Korupsi. mau berapapun jumlah X-Ray atau barang2 apapun, asal bener2 ada barangnya, awet, serta tidak ditambah2in harganya. SETUJU banget!!! Semangat Pak JOKOWI-AHOK!!! Wujudkan Jakarta bebas Korupsi, Macet, Kumuh, Banjir… Dempul jerawat2 kota Jakarta. Obatin “kanker” KKN di pemerintahan sampe ke akar2nya, cegah penyebarannya.

    • yang dibutuhkan oleh bangsa ini adalah moral para pejabat yang baik. yang ingin negaranya maju dan rakyatnya makmur. memiliki rasa tanggung jawab dan rasa memiliki akan bangsa ini.

  2. Ini menunjukkan pemerintah Pusat tidak melakukan capacity planning untuk Bandara Sukarno hatta, jadi kerjanya ngapain tuh menteri terkait, makan gaji buta?. Kalau ada planning yg baik, mestinya sudah direncanakan dong perluasan bandara, jangan kalau sudah penuh sesak baru bingung, dan akhirnya kepepet, ambil gampang nya aja pakai Bandara yg sudah usur.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here