Ahok.Org – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 2014.
“FKUI akan mengawasi di lapangan bagaimana implementasi SDM dan tugas untuk JKN,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota Jakarta, Jumat (27/12/2013).
Nantinya, petugas dari FKUI akan mendatangi puskesmas di Jakarta untuk memantu pelaksanaan JKN oleh para petugas. “Kalau ditemukan ada Kepala atau petugas Puskesmas yang tidak menurut sama pasien, laporkan ke kami. Bisa saja langsung kami ganti,” ujar Basuki.
Dekan FKUI Ratna Sitompul mengatakan fakultasnya akan melakukan evaluasi ke bebeberapa puskesmas. Poin evaluasi, sebut dia, antara lain kelengkapan puskesmas dan ketersediaan sumber daya manusianya. Hasil evaluasi akan dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Selain itu, ujar Ratna, FKUI juga akan mengirim calon petugas senior ke puskesmas-puskemas itu. Pelatihan juga akan digelar FKUI untuk para dokter puskesmas. “Untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas puskesmas sebagai gerbang kesehatan di Jakarta,” ujar dia.
KJS bisa melebur ke JKN
JKN merupakan program jaminan kesehatan yang akan diterapkan secara nasional dan akan ditangani oleh Badan Penjamin Kesehatan Nasional (BPJS) yang sebelumnya merupakan PT Askes. Penerima JKN di Jakarta sebanyak 1,2 juta orang.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah memiliki program jaminan kesehatan berupa Kartu Jakarta Sehat (KJS). Lewat KJS, 3,5 warga Jakarta berhak mendapat pelayanan kesehatan gratis di puskesmas dan rumah sakit kelas III di seluruh Jakarta.
Basuki mengatakan rumah sakit yang akan melebur pelayanan KJS ke JKN adalah Rumah Sakit Fatmawati di Jakarta Selatan. Peleburan akan dilakukan bersamaan dengan penerapan JKN, yaitu pada 1 Januari 2014.
Dengan adanya JKN, kata Basuki, KJS dapat dipakai untuk program preventif kesehatan. Basuki mengaku selama penerapan KJS kerap mendapat laporan tentang banyaknya pasien obesitas dan tekanan darah tinggi yang ingin juga mendapatkan fasilitas KJS. [Kompas.com]
Pak Wagub
Kota tua sudah lebih rapi di banding 2012 namun ada beberapa hal yang perlu perbaikan.
1. Kebersihan. Ini adalah poin lemah pemerintahan karena DinKes saja orang2nya tidak mengerti kebersihan itu sendiri.
Jika ke kota tua, akan terasa kesat lengket dan kumuh di jalanannya karena debu, bekas makanan dsb tidak pernah dibersihkan.
Mohon dilakukan penyikatan rutin. Akan kotor lagi tapi bukan berarti tidak perlu dibersihkan.
Contohnya mall Summarecon (di Kelapa Gading maupun Gading Serpong) dan mall Agung Sedayu (Artha Gading), bisa diliat perbedaan pelataran parkirnya antara kesan bersih segar dan kotor lengket.
Itu perbedaan bukan karena daerah polusi namun Summarecon menerapkan kebersihan yg top class.
2. Penerangan
Sangat kurang ketika malam hari karena memang kualitas kepedulian pejabat pemerintahannya sangat kurang dan menganggap terang= buang listrik. Ini mental yg perlu di benahi.
Saya suka lihat petugas kebersihan (tukang sapu) memasukkan sampah hasil sapuan ke lubang saluran air di jalan, bahkan di jalan jalan protokol.. gregetan lihat cara kerja org2 kaya gitu.
Musti niru SG denda orang yg buang sampah sembarangan, tapi susah sih tong sampah aja masih jarang2 di jalan kecil.
Orang yg berpendidikan aja ada yg suka buang sampah sembarangan, aneh.
Salah satu cara untuk mendapatkan tambahan pendapatan untuk DKI ialah dengan memulai kartu angota pemancing yang ingin mancing di sungai atau tempat-tempat yang dimiliki prov jakarta. Hal ini akan merobah cara berpikir bahwa sungai bukan untuk sampah tapi tempat ikan berenang dan juga untuk kebutuhan pengairan bagi masayarakat. Amerika mendapatkan begitu banyak income negara dari Fishing License karna hampir semua sungai dan danau bersih dan banyak ikan yang ditabur oleh penata dan pelaku hukum yang berkuasa untuk menertibkan kebersihan sungai dan danau.
pembangunan puskesmas sudah baik, kalau bisa pelayanan yang ramah harus bisa ditingkatkan lagi. pengalaman saya pernah datang kepuskesmas tanah tinggi, dokter bagian periksa hamil istri saya, dokternya jutek banget, dan sengaja dilama-lamain dng brbagai alasan pdhl mereka pd asik maen bb, saya cuma kasian sm yg pd ngantri, agar dperhatikan, biar lbh baik go jakarta baru
i love ahok
2014 Jokowi Presiden RI, Ahok Gubernur DKI.
2019 Jokowi Presiden RI, Ahok Wapres RI.
2014 Jokowi Presiden RI, Ahok Gubernur DKI, Risma (Walikota Surabaya) Wagub DKI.
Dear Pak Gubernur,
Apakah KJS bisa diterima di RSCM?