Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Jokowi menjawab nggih saat ditanya warga soal rencana nyapres di 2014. Apa tanggapan Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama?
“Saya kan bilang dari awal, saya itu memposisikan saya sebagai stafnya Pak Gubernur. Tugas saya membuat dia berhasil. Kan jelas,”. Kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (6/1/2014).
Ia tak tampak seperti orang yang sedang keceplosan berbicara. Bahkan ia kembali menegaskan ‘pesan tersirat’ tersebut sekali lagi pada wartawan.
“Tugas saya kan, saya harus tambah kecil, beliau tambah besar gitu loh. Gitu. Itu teorinya. Saya harus tambah kecil, beliau tambah besar namanya. Itu aja teorinya, ” ungkap Ahok pada wartawan.
Ia mengaku tak masalah banyaknya warga yang menghujatnya akibat sikapnya yang terlalu blak blakan bahkan terkesan frontal. Sementara sebaliknya, Jokowi justru sangat dicintai warga.
“Jadi kalau orang cuma hujat saya nggak apa-apa. Yang penting jangan hujat pak gubernur. Kan gitu. Santai aja,” terangnya. [Detikcom]
Pak Wagub sudah telat alasan anda kali ini. sekarang banyak yg hujat anda gara2 anda naik mobil kemaren. anda mau bicara gimana pun. mereka akan nyerang anda dgn alasan naik mobil kekantor. yg dulunya dukung skrng dah gak dukung. karna bagi yg mayoritas, image orang chinese mana mau naik angkutan umum maunya yg mewah2 aja.
saya harap di tahun politik ini perkataan anda dijaga. jika ada program dengan pak jokowi dilaksanakan bersama. kalo gak nanti ky jumat kemaren. dibilang membangkang, sdh gak sehati, maunya enak sendiri.
Coba brow baca link Ingub ini,
.
http://www.beritajakarta.com/Download/SK/Detail/PENGGUNAAN_KENDARAAN_UMUM.pdf
.
.
Ingub itu untuk para pns. Lihat 18 butirnya. Tidak disebutkan wakil gubernur, tidak disebutkan tukang bakso, tidak tukang pemulung, dan tidak juga nama brow. 😀
.
Jadi, soal ikut atau tidak ikut, tidak masalah. Malah sudah sesuai aturan Ingub.
Doko…jgn rasialis dlm koment…seandainya kamu diposisi org2 yg suku chiness…knp bisa begini krn dulunya di zaman suharto suku chiness didiskriminasi sehingga hal itu menjadi suatu hal yg lama kelamaan menjadi kebiasaan…kalo bisa minta sama Tuhan kami juga gak mau minta utk dilahir kan sebagai etnis yg didiskriminasi…tapi inilah keinginan Tuhan dan sekarang sudah mulai terjadi pembauran knp ini mst dipermasalahkan lg…apa anda anti terhadap pembauran…??? Mohon utk jgn membawa SARA sebagai tameng dalam mempertahankan kekuasaan itu gak jauh beda dgn banci
maaf ya, sy sendiri chinese. sy kalo kemana aja selalu naik transjakarta. kendaraan utama saya transjakarta. tidak pernah naik kopaja, metromini, bajaj dan taksi. selalu naik transjakarta. tapi sebelnya nunggu busnya lama.
postingan loe samasekali gak mencerminkan loe chinese tuh,…sori neh bukan gw rasis..gw cuman analisa?!! ojek gak disebut tuh…mank dimana rumah loe,..hebat bisa masuk busway….ke terminal busway naek apa?? klo jalan deket is ok…ahok di pm pluit…gimana caranya dia mau ke busway..carter angkot…buang biaya gak???! irit mana ma dia pergi sendiri kekantor pake mobilnya…jokowi naek sepeda didampingin lebih dari 10 orang..itu yang keliatan….yang secret agent??! trus wartawan2 yang nyorotin dia…??? klo ahok gimana coba loe pikirnya nyuruh dia pergi kekantor sendiri gitu naek umum??? apa samain jokowi harus dikawal..bisa aja kan gw bilang tadi…biaya gimana??? kan tujuannya ngirit tuh..??! menurut gw gak perlu lah dki1 ama 2 naek umum..faktor keselamatan..coba pikirin sby naek umum…gitulah kira2..
n satu hal lagi,…jarak serta kondisinya..lebih dekat n aman buat jokowi..n dikelilingin lebih dari 10 orang..
Ojek apakah termasuk angkutan umum ?
Bung doko kalo bicara suku kami bangga loh jadi suku chinese.dan kami oleh orang tua dididik memghormati leluhur.banyak dr orang2 chinese indo yang naik angkutan umum,dimana2 ada..klo protektif mungkin,anda dimana tahun 1998.kami dirampok,kami dizolimi.anda jadi orang tidak boleh seperti itu.kami naik mobil krn perjuangan kami,jerih payah kami.bukan ngerampok
Dear pak Basuki, saya sih maklum sikap Bpk seperti itu, yah namanya juga manusia masih suka salah enggak usah dibesar-besarkan. Pak Wagub, saya baca berita di porta pemprov DKI ada rencana dari walikota jaksel untuk mutasi PNS agar dekat dgn domisili rumahnya sehubungan dengan instruksi pak Gubernur untuk naik kendaraan umum agar dekat dgn rumahnya, menurut saya sudah tidak benar dan kebablasan karena orang ditempatkan bukan karena jarak rumah ke kantor tapi karena kompetensinya
Bagi saya Pak wagub tidak ada yg salah. ingub sdh jelas untuk PNS. tapi Beliau sebagai pejabat publik harus memberi contoh ke PNS dan warga. untuk warga apakah juga harus membuktikan harta terbalik ? (alasan wagub kalo ingin mencontohinnya)
Itu kan extra / bonus 😀
.
Pak Ahok ada 2 status, sebagai pejabat, dan sebagai pribadi.
.
Kalo misalnya sebagai pribadi pak AHok mengikuti himbauan untuk naik angkutan umum dengan maksud baik, maka, susah juga karena akan diduga macam-macam misalnya,
.
– pencitraan diri menjelang pemilu
.
– tidak mengikuti Ingub (karena sebagai wakil tidak termasuk di dalam 18 butir Ingub)
.
.
Jadi daripada menimbulkan aneka polemik di dalam benak masyarakat (dan memang banyak orang-orang kita sering berpikiran aneh-aneh), lebih baik mengambil sikap tegas. Yaitu, tidak mengikuti himbauan / saran untuk naik angkutan umum.
.
Sikap tegas demikian malah terpuji. Yaitu lebih taat kepada aturan / Ingub.
Hi komen…… saya s7 banget dengan komentar anda! You are smart ….. 🙂
rencana walikota juga gak salah, yg penting kompetensi dan rumah nya dekat tempat kerja kan boleh, mengapa harus kompetensi saja,toh pns dki bukan 10 org tapi puluhan ribu kalau di mutasi sesuai kompetensi dan dekat dgn rumah otomatis gak nambah macet, orang yg kerja jg gak pusink pulang pergi jauh dari rumah nya
ra usah ngompori, lihat bulan-bulan kedepannya pasti lain tindakan pak Wagub….sekali melenceng masih kartu kuning, lagi pula beliau kejar lobby-lobby RAPBD 2014 untuk disahkan DPRD…sah-sah aja kok!
masalahnya kmren jumat beda alasannya ….
Tdk penting meributkan apakah pak Ahok naik angkot atau tdk. Yang penting karya nyatanya sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia, khususnya warga DKI. Itu masalah kecil. Lagi pula naik kendaraan operasional/dinas. Coba mikir bila harus ke suatu lembaga/instasi apa harus naik angkot?? Bila kendaraan dinasnya tdk boleh berangkat dari rumah, mau naik apa?? Dinegara mana sih didunia seorang penjabat setingkat Gub/Wagub, jendral, menteri / presiden harus naik angkot?? Mereka kan kerjanya tdk monoton hanya duduk diam saja didlm kantor, seringkali harus keluar dlm rangka kerja. Disamping itu didlm Ingug juga tdk jelas2 mengharuskan Wagub naik kendaraan umum. Jadi salah dimana??
Klo dilihat dari logika, pak wagub sudah benar dan tidak ada peraturan yang dilanggar..sedangkan kalau pak wagub naik angkutan umum berapa banyak waktu yang terbuang sia-sia di jalan, mending naik mobil dinas dan datang tepat waktu untuk kegiatan yang lebih penting dan bermanfaat daripada diem di dalam angkutan umum..
bang doko ente janganlah berkomentar masalah pak ahok bawa mobil pribadi dan jangan bawa nama orang chinese bejarlah yang profesional.kalian harus tahu setiap pagi pak ahok sampai di kantor sudah puluhan orang menunggu kedatangan pak ahok.kalian harus maklum,waktu untuk pak ahok sangat padat.makanpun sambil rapat, pak ahok hatinya betul betul membela orang kecil yang haknya di ambil/ ditindas oleh oknum pejabat pejabat yang korupsi dan pungli.kita semua harus dukung satu juta persen demi terciptanya jakarta yang adem dan manusiawi.
wuaaaah, kata kata dari alkitab nich “saya harus tambah kecil, DIA harus bertambah besar”
Menurut sy, Ingub ditetapkan pada Januari 2014 ini melalui kajian. Pak Jokowi sendiri sudah melakukan penelitian dengan bersepeda selama beberapa waktu sebelum Ingub ada.
.
Namun sayangnya reaksi masyarakat berbeda.
.
Banyak pertanyaan dari masyarakat,
– Lho? Kok pak Gub sendiri bersepeda sedangkan wakilnya naik mobil dinas pada hari H?? Kemudian pak AHok dianggap tidak mematuhi Ingub. Rasanya janggal sih..
.
Ini samasekali tidak berhubungan.
.
Tidak berhubungannya apanya?
.
Begini,
.
Sebelum Ingub ini ditetapkan, pak Jokowi sendiri sudah bersepeda sekali-kali ke kantor pada waktu-waktu tertentu (bisa melihat video-video youtube Pemprov DKI atau di website ini atau di berita-berita).
.
Sedangkan pak AHok sendiri rutin naik mobil dinas ke kantor juga sebelum Ingub ada (bisa melihat juga video-video di youtube pemprov dki atau di website ini atau di berita-berita).
.
Dan selama itu (sebelum Ingub ada) tidak timbul pertanyaan apa pun tentang kegiatan dua pemimpin kita (naik sepedanya pak Gubernur sekali-kali, dan rutinnya pak Wakil naik mobil dinas setiap hari).
.
Kemudian, Ingub ditetapkan.
.
Tiba-tiba entah gimana, masyarakat menghubung-hubungkan kegiatan dua pemimpin kita dengan Ingub itu.
.
Yah jelas tidak ada hubungannya. Wong kegiatan dua pemimpin kita itu normal-normal aja, rutin, kemudian orang-orang kita mengait-ngaitkan dengan Ingub.
.
Jadi memang tidak ada hubungan.
.
.
Entah gimana mungkin menjelang pemilu, situasi ini dimanfaatkan oleh lawan politik. Hasilnya yah gitu, lahir banyak pertanyaan dan komentar serta dugaan-dugaan miring di media-media.
.
.
Mungkin Ingub ini adalah ‘kecelakaan’ kali haha
.
Tetapi ‘kecelakaan’ ini malah tanpa sengaja bisa diselesaikan dengan baik oleh pak Ahok sebagai wakil (sempat kaget ngga?) yaitu menolak himbauan / saran naik angkot itu (himbauannya berupa: memberikan teladan bagi pns dan warga; sebenarnya himbauan ini kurang tepat karena Gubernur sendiri sudah memberikan teladan yang rasanya sudah lebih dari cukup), yang malahan tidak melanggar Ingub sendiri, yaitu wakil Gubernur tidak termasuk di dalam 18 butir Ingub itu.
.
.
Kesimpulannya,
orang-orang kita lebih mudah melontarkan pendapat negatif dibandingkan pendapat positif terhadap para pejabat. Hal ini bisa disebabkan track record rata-rata pejabat kita selama ini dan masih kurangnya rasa percaya orang-orang kita kepada para pejabat.
.
Semoga ke depannya para pejabat lebih mampu menunjukkan kinerja kerja lebih baik, lebih tulus, lebih ramah, dalam pelayanan.
.
Dan sebaliknya, semoga ke depannya orang-orang kita pun dapat mengubah sikap negatif terhadap para pejabat ke arah lebih positif.
.
Dan semoga Jakarta Baru yang Manusiawi bisa semakin terwujud demi kebaikan bersama-sama yang memperkuat bangsa kita dalam menghadapi persaingan global yang semakin sengit.
.
Hidup Jokowi dan Ahok !
Hidup Jakarta Baru !
.
😆 😀 😀
Pertama kali dengar Pak Ahok tetap memakai mobil dinas, sedangkan yang lain tidak. Saya juga awalnya merasa kecewa
Tetapi setelah ngerti ttg ingub, ternyata pak Ahok tdk melanggar ingub itu. Dan dia tidak harus memberi contoh dulu, baru yang lain mengikuti, pak jokowi sendiri sudah memberi contoh. Dan masyarakat jakarta bukan anak kecil yang harus diberi contoh oleh semua pemimpinnya ttg masalah itu.
Banyak yg kecewa karena pak Ahok tetap naik mobil, Yang kecewa menurut saya, tidak bijaksana, hanya melihat krn kulitnya saja, pencitraan. Yang penting itu kinerja seseorang, yg hati dan pikirannya untuk rakyat, bangsa dan negara
*naga-naganya awak sikil ni sering kali dijadi’in test case, model batik, dll….dengan senang hati, ups biar dilirik (ha3x)…mangkin tertarik…..
*klo hujat…males ah mending hajatan ke rumah dinas kapan…ya…mie bangka dan konco-konconya….
Weiiii komen !!! You are realy realy smart…… 4 jempol buat bang komen.. gitu dunks … hehe itu wagub termasuk manusia langka di bumi indonesia ini…. jadi kudu dan wajib dilindungi n di support, jangan sampe di tembak or di racun orang2 serakah n kotor.. thank you komeeeen….. salam Jakarta Baru menuju Indonesia Baru …. hee 🙂
Hidup Jokowi dan Ahok !
Hidup Jakarta Baru !
Saya setuju sekali dengan apa kata pak Ahok. Pak Ahok sebagai wagub harus semakin kecil dan pak Jokowi sebagai gubernur harus smakin besar citranya, pamornya dan harum namanya. sebab memang beliau lah yang jadi Gubernurnya. Kalau gubernurnya nga beres, wagub juga tidak bisa apa2 kok. tapi gubernur masih tetap bisa memimpin bila wagubnya yang nga beres, walau hasilnya jadi berkurang jauh dan sangat lamban jalannya perubahan tsb.
–
Kita saja warga DKI beruntung dapat belas kasihan Tuhan sehingga sekarang kita dikasih 2 orang pemimpin yang baik & arif 🙂 Surabaya saja cuman dikasih 1 orang pemimpin yang baik (yang kita tahu ya). entah wilayah Indonesia mana lagi yang seberuntung seperti DKI Jakarta kita ini. jadi, mari kita ambil kesempatan emas ini untuk bangun Jakarta lebih baik daripada ngedumel dan demo protes kiri kanan. kalau ada kebijakan beliau yang tidak sreg di hati, boleh disampaikan baik2 dengan tetap tangan dibawah bukan tangan diacungkan menuntut. Bersatu, kita pasti maju deh. met kerja pak Jokowi & pak Ahok.
Seyuju Grace 🙂
Yang di surabaya, dia memang bagus, lurus, merakyat tetapi masih belum bisa merambat sampai ke bawahnya, perlu seseorang seperti pak Ahok untuk menertibkan jajaran dibawahnya.
Di jakarta pun jika hanya pak Jokowi seorang diri, beliau rasanya sangat sulit untuk mengatur staf2 lainnya
sangat setuju Grace….
Itula orang Indo, yang perlu di ributin, ngak di ributin yang ngak perlu ya di gede gede in.
Baru urusan naik mobil aja ya tu pak Ahok da di kejer kejer and di gencet sana sini.
La wong masih gitu banyak pejabat pejabat yang ngak buka bukaan contohnya soal pendapatannya, kok ngak ada ya orang pada ngejer ngejer, alias cuek cuek bebek aja tu.
Saya pikir kenapa pak Ahok yang di kejer ya karena doi emang gampang di temuin, sedang yang lain boro2 nemuin, deket aje uda jiper ama bodyguard2 nya.
Jadi yang mesti disalahin ma ya para wartawan yang ngak ada nyali and cari yang gampang untuk bikin berita untuk cari duit atau kepentingan diri sendiri aje, ayo pada ngaku de…. and ngak usah de pake bawa bawa nama lawan politik segala.
Terus untuk para pembaca yang kasih komen juga sama de, pake cara pikir yang rasional dikit gitu, jangan gampang ke bawa bawa ama berita dari tu wartawan2 yg ngak punya nyali n cari keuntungan sendiri aje. Jangan gampang ikut2 an sok sok kasih komen, coba dong komen in tu ama pejabat2 lain yang jelas2 pada bejat, contohnya ya para DPRD itu laa….
Ya…. kalo saya mau coba mengerti kenapa pada suka komen2 in soal pak Ahok ya karena sama kaya para wartawan tu jawabannya karena GAMPANG, karena cuma pak Ahok yang ada tempat untuk dikomenin (di website ini) and lagi komenin pak Ahok ngak usah takut de, takut di ciduk atau tar di gebuk dari belakang, kalo ama pejabat lain, mmmmmmm……. sorry boss tar gw di ciduk atau tiba2 di jalan di gebuk lagi.
Mangkanya saran saya tolong para pembaca mikirnya pake rasional de, jangan gampang kebawa bawa, tar kalo pada satu saat, gara gara sok pada jadi tukang komen, yang buntutnya di pake ama orang yang memang pintar memakai kesempatan terus membuat yang punya website ini harus mundur and ujung2 nya website ini mesti di gusur, baru NYESEL….. Nah kalo ude ampe kejadian kaya gitu, sorry boss mau nangis ampe keluar darah atau mau ampe bunuh diri juga da telat tu…… Inget juga kita ini ma cumen kasih komen, sedang kalo wartawan ma mangkin banyak yang komenin, mangkin muantap berita nya and berarti mangkin gede dapet duitnya tu.
Lagian buat wartawan ma, elu mau mati kek mau hidup kek, mereka ma cuek bebek aje yang penting kantong penuh tu. And ini emang kenyataan tu (sorry berat ya buat para wartawan yang emang punya hati nurani atau hati yang bener, saya bukan benci wartawan yang punya hati yang bener, tapi yang saya maksud itu pada umumnya hampir semua wartawan ya ngak punya hati nurani).
like it
wuih “Dia harus makin bertambah ku harus semakin berkurang” := John ; Chapter 3 : Verse 30
Alasan Ahok dah jelas : 1.Demi tuntutan tugasnya dan efisiensi waktu dan biaya, ybs naik mobil dinas dan ga milih angkutan umum 2.Secara INGUB, ybs juga tidak menyalahi aturan yg sudah dibuat 3.Kecuali kalo ybs mau pindah ke rumah dinas, kemungkinan ybs bakal gowes sepeda kaya Jokowi…… Intinya, subsatansinya aja yg diutamakan, jng cari-2 kesalahan orang aja.