Ahok.Org – Pemprov DKI Jakarta akan mengalihfungsikan gedung UKM yang berada dekat dengan Waduk Melati, Tanah Abang, dan Lapangan IRTI Monas menjadi kawasan kuliner. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, para pedagang yang berdagang di dua tempat itu bersifat tematik.
“Untuk yang di gedung UKM, kita pilih dagangan kopi seluruh nusantara, dan dagangan di IRTI itu kuliner seluruh Indonesia ada,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (8/1/2014) malam.
Basuki menjamin, di gedung UKM, terdapat berbagai jenis kopi dari seluruh nusantara. Misalnya, kopi Aceh dan kopi Belitung. Nantinya, gedung UKM itu dapat berkembang menjadi lokasi nongkrong pilihan masyarakat yang mengangkat kenikmatan kopi lokal.
Dari usaha itu, bukan tak mungkin dapat memunculkan franchise kopi lokal dan bersaing dengan lainnya. Usaha berbagai jenis kopi dari seluruh Indonesia tersebut nantinya ditempatkan di lantai 2 gedung UMKM Waduk Melati, Jakarta Pusat.
Sedangkan UMKM lain berada di lantai dasar. Adapun upaya Pemprov DKI mendukung wisata kuliner di gedung UKM dengan bus tingkat wisata. Bus tingkat wisata yang rencananya tiba bulan ini akan terus melintasi gedung UKM.
Sementara, biaya pengembangan dua wisata kuliner itu dibiayai oleh CSR Sosro Group. Untuk pelaksanaannya diperkirakan akan dimulai tiga bulan ke depan. Dengan begitu, ia mengharapkan UMKM di IRTI Monas lebih berdenyut dan masyarakat bahkan turis juga tertarik mengunjungi gedung UMKM Waduk Melati yang selama ini terbengkalai.
Rencananya, sistem pembayaran menggunakan e-money. “Kita mesti uji coba dulu, bagaimana controlling-nya dan Pak Gubenur sudah setuju,” ujar pria yang akrab disapa Ahok tersebut.[Kompas.com]
Setuju pak. Sudah saatnya Kopi Lokal dikelola dengan profesional. Sehingga bisa menyaingi bahkan mengalahkan Starbuck. Sudah saatnya produk – produk Indonesia menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Ayo dukung.
Beberapa bulan lalu saya dan keluarga main ke monas dan makan di lapangan parkir IRTI tersebut.Makan ketoprak dan mie ayam. Yang jual mie ayam jorok banget attitude nya,mungkin krn sedang flu jadi bolak balik batuk dan buang riak dengan mengeluarkan suara yg bisa bikin ngeri. Hal tsb dia lakukan sembari menyiapkan pesanan mie ayam kami. pedagang ketoprak tidak bersikap jorok tapi kualitas makanannya itu bener bener tidak baik. Memang bukan barang busuk yang disediakan .tapi bihun yg tidak dimasak dengan benar,bumbu kacang yg agak berbau. sengsara dech makan disana. Level kuliner seperti apa yg nanti hendak disajikan? Dan kami sudah tidak mau lagi minum teh botol jaman sekarang ini..krn kualitasnya itu jauh berbeda dari jaman 35 thn yang lalu.
maaf ralat..
berbeda dari jaman 25 tahun yg lalu
Kamipun sempat mengunjungi pameran kuliner di Gedung UMKM area Gatot Subroto(persisnya jalan apa saya tidak tau).Pameran tersebut begitu rame di iklankan di media TV,bahkan dipromosikan langsung oleh pejabat yg menaungi UMKM melalui acara talkshow. Kamipun membeli beberapa produk.tapi dari 4 produk yg kami beli dari produsen yang berbeda hanya satu produk yang kami puas. Sisanya sangat mengecewakan. Kami beli ikan asap yang akhirnya tidak bisa kami makan krn sangaaat asin. sepertinya pembuatnya menumpahkan sebotol garam keatas ikan tersebut saat menggarami ikan tersebut. Keripik kentang yang kami beli pun berbeda rasanya dengan tester nya. Tester yang kami cicipi terasa enak tapi yang kami bawa pulang ke rumah rasanya tidak enak ,walaupun type nya sama dengan tester tersebut. Dengan kualitas seperti itu,dan cara memasak yang sembarangan bagaimana bisa meminta agar konsumen beralih dari kuliner luar negeri ke kuliner indonesia? sebenarnya saya sangat ingin mendukung kuliner indonesia yang memang banyak yang enak..tapi yang saya dapatkan dari pameran tersebut mengecewakan.