Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menegaskan, wilayah Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur pasti akan diterjang banjir.
Pasalnya, selama sodetan air menuju Kanal Banjir Timur dan sodetan Katulampa menuju Cisadane belum rampung, Kampung Pulo tetap akan menjadi wilayah tampungan air.
“Pasti Banjir, makanya kita ingin sodetan yang ke Kanal Banjir Timur sama sodetan Katulampa ke Cisadane beres. Tapi sekarang pemerintah pusat yang mengerjakan, kita enggak bisa ambil wilayah orang,” kata Ahok di Jakarta, Senin (13/1/2014).
Ahok juga menjelaskan, jika pompa Angke dan semua pompa air dibereskan, maka banjir di wilayah Grogol dan Green Garden bisa dihindari. “Kita akan kerja 2 tahun, memang bisa kita kerjain 2016. Terus yang Kapuk Kamal dia punya waduk 90 hektar. Kalau yang itu selesai pasti beres. Nah jadi kita sudah di perjalanan gitu loh,” jelasnya.
Ahok menambahkan, pihaknya saat ini terus akan melakukan normalisasi sungai dan mengejar pembangunan bangun rumah susun untuk meminimalisir masalah banjir. “Intinya sekarang sederhana. Bangun rumah susun yang banyak. Semua yang tinggal di bantaran kali, yang membuat normalisasi terhalang, paksa pindah. Enggak ada pilihan,” tukasnya. [Okezone]
sabar pak Ahok.. masyarakat Jakarta jg tahu..dan kita bersabar menunggu pak Jokowi jadi RI1, pemerintah pusat sekarang tdk mau perduli dengan masalah spt ini..mereka lg sibuk konvensi capres..sibuk mencari figur untuk calon presiden.. tp itu semua biar rakyat yg menilai..sementara saran saya, himbau ke setiap kelurahan untuk memantau turun kelapangan bersosialisasi kesetiap warga di RT nya untuk mengatasi banjir, apa yg harus dibangun ya dibangun atau diperbaiki..jgn hanya ngumpet dibalik meja setelah terpilih jadi lurah dan camat..hanya tahu tidur diruang enak sedangkan warganya menderita..intinya dari masalah kecil akan pengaruh ke masalah besar.bravo INDONESIA BARU 2014 bersama Pak Jokowi RI1 dan JAKARTA BARU Bersama Pak Ahok.
Bagus pak. Siapapun yang jadi presiden terpilihnya di pemilu tahun ini, tidak ada urusan. jangan ditunda2 lagi pak. pemprov DKI juga tidak perlu tunggu2 dulu sampai rusun siap untuk pindahkan warga dari bantaran kali / waduk. saat mereka tinggal disitu, para warga itu sudah tahu persis bahwa tinggal disitu adalah ilegal – dengan sengaja melanggar hukum. suruh cari tempat tinggal sendiri pak atau cabut KTP DKI mereka. Begini ini hasilnya kalau main tarik ulur mulu dengan warga2 perampok aset negara. banjir-nya jadi rame2 menderitanya. Pemprov DKI dalam hal ini menghukum warga DKI yang baik dengan hukuman banjir karna pemprov DKI tidak mampu disiplinkan warga dengan tegas. susah memang kalau disatu pihak ingin jadi pejabat pemprov DKI teladan tapi di waktu yang sama punya niat untuk ikut pemilu 2014 ini. Jadi tidak berani tegas deh ambil sikap. Tahun depan pemprov DKI juga lebih tidak bisa tegas lagi karna free trade Asia tahun 2015 dengan masuknya tenaga2 kerja warganegara asing menguasai Indonesia dan DKI.
–
Thn 2012 – fokus DKI ciptakan system & master plan Jakarta Baru.
Thn 2013 – fokus DKI pada banjir, kemacetan & implementasi sistem.
Thn 2014 – fokus DKI pada mempersiapkan warga untuk mampu berkompetisi dalam pasar bebas ASIA 2015 nanti sehingga tidak kalah dalam serbuan tenaga2 kerja warga asing yang masuk ke Indonesia terutama Jakarta.
Thn 2015 – fokus pada kemampuan pemprov DKI untuk mengamankan aset2 negara & fungsi kontrol dari berpindahnya kepemilikan atas aset tsb ke tangan asing.
Thn 2016 – memastikan semua rencana kerja 5 tahun dalam master plan telah terlaksana, selesai dan beroperasi di akhir masa pemerintahan (MRT, Monorail,Giant Seawall, fungsi waduk2 & sungai2, dsb).
–
Jadi lihatkan, Pak Gubernur dan pak Wagub tidak punya banyak waktu lagi bahkan sudah mulai banyak kehilangan waktu karna mencoba bujuk2 dan ber-nego ria dengan warga2 perampok tsb. para warga yang baik dan mendukung kemajuan bagi kota dan negara ikut jadi korban karna banyaknya energi, uang dan waktu yang habis sia2 dalam kemacetan dan banjir. Hanya karna kami warga DKI yang baik dan sabar, bukan berarti hak kami diabaikan atau didiskriminasikan bukan pak Wagub ? 🙂 Trima kasih.
Pilih Jokowi supaya Jakarta tidak banjir lagi, paling tidak infrastruktur yang bisa mengurangi banjir dibangun.
Pilih Jokowi supaya Indonesia bisa lebih makmur merata.
Pilih Jokowi supaya negara kita kuat dan persenjataan kita lebih modern, karena tanpa korupsi uang bisa digunakan untuk sesuatu yang menguntungkan bangsa ini, bukan keuntungan segelintir pejabat
JOKOWI PASANGKAN DENGAN PRABOWO,MANTAP,BANDIT BANDIT PEMERINTAH DI SIKAT HABIS!!!!!!
menyikapi daerah Kampung Pulo yg rutin kebanjiran, sepertinya daerah ini memang konturnya dibawah permukaan kali, kenapa ga rumah sekalian dirubuhkan aja, dibangun rusun-rusun disitu, kemudian pemilik rumah mendapat konversi kepemilikan rumah susun, seluas rumah dahulunya…yg pasti tentu akan ada kelebihan ruang dirumah susun tsb, dan bisa dibagikan kepada warga yg ga mampu didaerah tsb.
Kalau pemerintah pusat yg nangani, kok cuma sebatas wacana…
kampung pulo sepertinya menjadi tolak ukur keberhasilan pemprov dki dalam mengatasi banjir di jakarta karena setiap ada kiriman air dari bogor pasti kampung pulo banjir. jadi kalo kampung pulo sdh bisa gak banjir lagi wah luar biasa. saya setuju kalo memang bisa wilayah tsb dibangun menjadi rumah susun dan pastinya mereka gak akan kebanjiran lagi. pak jokowi dan ahok rasanya sudah memikirkan hal ini cuma memang warganya yg belum ada kesepakatan.
program normalisasi waduk udh mulai mempunyai dampak, walaupun banjir tapi cepat surut, mohon fokus trus pak wagub atas program programnya, YANG PENTING KERJA NYATA dan CEPAT untuk JAKARTA BARU dan kesejahteraan rakyat DKI, 2018 masyarakat DKI akan menikmati hasilnya, 2019 pak wagub naik ke jenjang lebih tinggi untuk kesejahteraan rakyak INDONESIA di seluruh NUSANTARA, GOOD JOB dan tunjukkan bahwa Mr. WAGUB lebih NASIONALISME dan MENCINTAI NEGARA.
banjir
saderma banyu ngalir
saka hulu menyang hilir
iku wus adate
uga hukum alame
tinggal piye ngrampungke
kontur lemah wus ora sebaene
alam mbabar karo basane
banjir
kaya-kaya “test case” kang diicir
sasmita alam kang kedah dipikir
piye amrihe banjir cepet akhir
YA TINGGAL KEJAR PEMERINTAH PUSATNYA SUPAYA DI KERJAKAN
Harusnya pemerintah pusat punya concern/naluri tanggung jawab lbh besar drpd pemda, mkn tinggi posisi lembaga negara dlm kehidupan bernegara, mkn besar tanggung jawabnya. Instruksi generalis jg turun dr pemerintah pusat utk diterapkan tiap2 pemda, bkn sebaliknya. Yg ada ini malah pemerintah pusat yg dikejar2 pemda utk dilaksanakan, malu2in dah. Pemerintah pusat hrs bergerak lbh cepat drpd pemda, buka jln bagi pemda utk menjalankan program2 pemda.
tuhan memang adil.di jakarta banjir penyebabnya hanya sampah dan saluran ga benar semua.itulah masalahnya.warga jakarta 95% buang sampah sembarangan jadi kita semua salah.jadi kita semua menikmati banjir’kita semua harus bersyukur hanya masalah banjir saja.untung ga sunami seperti jepang.
qt dpasar minggu thn2011 banjir parah mpe kjln besar..ujn bhenti jg msh ngembeng
kmrn ujn gd dg intensitas yg sm..dh lancar tu airx,pdhl sbgian msh dlm perbaikan PU DKI.
tx so much pakde JW & pakwo BTP !
GBU
sebelum semua wacana selesai dikerjakan, apabila banjir datang….segera pemprov DKI Jakarta qq BNPB DKI Jakarta segera kirim logistik tenda dan gelar dapur umum….beri rakyat yg kebanjiran makan 3x sehari karena ga bisa cari nafkah dan kepaksa libur…. 🙂
mereka sudah terlalu betah dan tahan banting hadapi banjir puluhan tahun, yg penting dimanusiakan…sampai normalisasi selesai dikerjakan….!
Pak Ahok dan pak Jokowi,tegakkan peraturan dalam RUTR yang benar. Banjir salah satu PR besar dan jangka panjang dan juga strategis. Semoga berhasil!