Cara BTP Agar Angkutan Umum tak Naikkan Tarif Seenaknya

9
296

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mempunyai cara untuk mengatasi permasalahan angkutan umum yang menaikkan tarif seenaknya karena banyak akses jalan yang tertutup banjir. Caranya, dengan melakukan pembelian 3.000 bus sedang yang akan dipakai untuk transportasi massal.

“Makanya kita mau beli 3.000 bus sedang supaya dia (pengusaha angkutan) enggak usah menekan kita lagi,” ujar Ahok di di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (20/01).

Menurut Ahok, apabila pengusaha angkutan tersebut ditindak, maka pengusaha angkutan akan melawan lantaran bus-bus tidak cukup untuk mengangkut masyarakat Jakarta. Selain itu, juga akan membuat masyarakat beralih ke kendaraan bermotor.

“Sekarang kalau kita tindak dia, dia bilang ‘kalau kamu cabut bus saya, kamu enggak akan bisa ngangkut semua orang’, nah akhirnya orang beli motor lagi. Itu dia, kita selalu kalah, makanya saya mau beli 3.000 bus sedang. Lu enggak mau angkut, gue angkut sendiri,” tegas Ahok.

Ahok menambahkan, semua permasalahan di Jakarta tidak bisa lagi diselesaikan secara baik-baik. Tetapi harus ditindak secara tegas. Ahok pun tidak peduli apabila nantinya banyak masyarakat yang tidak suka dengan cara kerjanya.

“Jadi di Jakarta ini sudah enggak bisa lagi terlalu baik-baik, mesti berani tegas, resikonya ya itu, orang benci, enggak suka, biarin aja lah,” pungkas dia.

Sebelumnya, ada saja cara yang tidak terpuji yang dilakukan awak kendaraan umum. Di saat ratusan penumpang kesulitan karena arus lalu lintas Jalan Daan Mogot Raya macet, ditambah jumlah kendaraan yang sedikit, mereka menaikkan tarif secara sepihak.

“Tadi naik Kopaja 88, ongkosnya dinaikkan jadi Rp 10.000. Katanya bus mau masuk jalan tol,” ujar Nina (33), salah seorang warga Cengkareng. [Merdeka]

Ahok: Sekarang terendam semua, pelanggaran HAM nggak?

9 COMMENTS

  1. Saya setuju sekali dengan adanya bus yang dikelola oleh Pemda. Tidak bisa di “black mail” oleh para preman. Hanya …
    Biasanya (BUMD) pengelolanya tidak profesional sehingga hanya dijadikan sumber “keuangan” pribadi. Karena uang negara/pemda = uang pribadi. Sehingga memerlukan subsidi yang berkelebihan. Moga2 tidak terjadi.

    • angkutan umum sebaiknya dikelola oleh pemda tetapi jgn hanya profit oriented karena ini jg utk menekan kemacetan dijakarta dan mengurangi pemakaian bbm subsidi. managemen pemeliharaan kendaraan juga harus baik jgn sering dikanibal mesin-mesinnya. seleksi sopirnya yg baik jangan seperti angkutan umum yg sistim setoran karena sopirnya dpt membahayakan pejalan kaki ataupun pengemudi motor/mobil seperti yg saya alami bbrp hari yg lalu hampir ditabrak oleh mikrolet yg sedang salip-salipan mengejar penumpang.

  2. transportasi umum dan massal mesti di kuasi oleh negara dan dikelola oleh negara agar tidak perlu lagi memberikan subsidi BBM, namun subsidi transportasi umum massal yang terjamin, tepat waktu, aman dan nyaman serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, cukuplah sudah membodohi masyarakat dgn memberi subsidi BBM demi warga miskin pdhl yg nikmati lebih banyak itu BBM adalah lapisan menengah keatas, yang akhirnya pada beli motor keliling2 setiap sudut kota di Indonesia dari kakek, anak, cucu, cicit semua bermotor ria setiap ada kesempatan karena BBM murah, naik motor isi 2 liter 6500 puter sampai bosen, naek angkot 10.000 baru ke 1 tenpat tujuan yang gak jauh2 amat

  3. Pak Ahok… lihat saja pak Mahatir – mantan PM Malaysia. saat ia menjabat, ia cukup ” sadis dan rada kejam ” dalam buat kebijakan2nya. banyak sekali nada2 sumbang yang muncul, tapi ia tidak perduli. maju terus aja. hasilnya ? luar biasa. Malaysia maju sekali dan punya nama. Pak Jokowi dan pak Ahok cuman Gubernur & Wagub DKI, tapi stidaknya bisa ubah wajah Jakarta yang sudah jadi benang kusut dan tersimpul2 ketat. Tolong banjir, kemacetan & pendidikan jadi prioritas utama pak. trima kasih.

  4. tetep sudah bener track nya benahin DKI Jakarta, tinggal cari Presiden 2014 yg bisa bereskan Kementrian-Kementrian yg amburadul jadi menghambat program proyek DKI Jakarta…

  5. Setuju Pak Ahok, lanjoetkann……
    cuma management kita harus kuat kalau dibawah pengelolaan BUMD,jangan ada lagi
    BUMD dijadikan sapi perah oleh oknum, belajar/contoh lah dari negara tetangga dengan SMRT atau SBS nya.

  6. sekarang pertanyaannya kapan PPD BUS mau diserahkan ke PEMPROV..gemes liat pusat mengulur2 waktu terutama di kemnterian2..ntah ekonomi ato menteri perhubungan.

  7. “Lu enggak mau angkut, gue angkut sendiri,” tegas Ahok.” Pak Ahok, gue suka sekali kata2 ini ( like ) . Pengusaha bus bandel dan nakal yg seenak udel naikan tarif sepihak nanti kalo pemda sudah beli 3000 bus bakal gigit jari semua, haha Jempol 2 buat pak Wagub.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here