BTP: Maunya Standar Internasional, Nyatanya…

23
413

Ahok.Org – Setelah pengadaan bus TransJakarta dianggap bermasalah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mulai mempermasalahkan pengadaan bus tingkat yang akan dijadikan bus pariwisata.

“Bus pariwisata juga masalah. Kami maunya standar internasional. Tapi nyatanya yang standar internasional cuma luarnya,” kata Ahok. “Misalnya, bodinya lisensi Australia, mesinnya Weichai, terus masih mau diuji lagi di Dirjen Perhubungan Darat. Kan, konyol beli mobil kayak gitu.”

Padahal, menurut Ahok, DKI meminta pembelian bus tingkat berkualitas bagus seperti yang ada di Solo atau Singapura. “Beli tuh kayak di Solo atau di Singapura. Kan, tinggal pesen Mercedes-Benz, Volvo, atau Scania, udah jelas, kan? Kenapa mesti beli bus dengan mesin baru yang di Indonesia pun gak punya onderdilnya? Mana ada orang bodoh kayak gitu?” katanya. [Liputan6]

Ahok  Pernah Minta Tender Bus Transjakarta Dihentikan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah meminta penghentian proyek pengadaan bus Transjakarta buatan Cina. Dia beralasan ketika itu para pemenang tender tak bisa memenuhi tenggat pengadaan.

“Saat itu saya tanya ke Dinas Perhubungan soal keterlambatan ini,” kata Ahok–sapaan akrab Basuki–di Balai Kota, Rabu, 19 Februari 2014. Ahok menemui Dinas Perhubungan pada Desember 2013, sedangkan tender sudah selesai sejak akhir Juli.

Menurut Ahok, Dinas Perhubungan berpendapat masih ada masa tenggang keterlambatan selama 50 hari, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Ahok mengungkapkan celah inilah yang diduga dimanfaatkan Dinas. “Makanya saya akan meminta tafsir dari Lembaga Pengawas Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) soal tafsir keterlambatan ini,” ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.

Ahok berpendapat pembelian bus tidak bisa disamakan dengan konstruksi. “Kalau itu proyek bangun jembatan atau gedung tidak masalah telat 50 hari, tapi ini bus, bukan konstruksi,” kata Ahok. Ini juga yang menjadi alasan Ahok tidak mau melunasi pembayaran ratusan bus asal Cina tersebut.

Setelah ada tafsir dari LKPP, Ahok ingin Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan melakukan audit.  Dengan begitu, pemerintah DKI bisa mengetahui jumlah kerugiannya atas proyek ini. [Liputan6.com]

23 COMMENTS

  1. Terlalu lambat reaksinya, jadi semua yg berhubungan tender, sudah masuk angin?! Lihat aja Itwilprov baru bertindak setelah diminta Gubernur untuk periksa!? Kan mestinya ada pencegahan???

  2. Pak Ahok, anda dan pak Jokowi kan diangkat resmi jadi Gubernur & Wagub September 2012. Bila tender pengadaan bus transj selesai disepakati pada juli 2013, lalu pak Ahok & pak Jokowi kemana selama 10 bulan itu ? apa mungkin kadishub bisa closing deal untuk tender bus transj tanpa sepengetahuan bapak berdua ? saya bingung deh jadinya…..

    Yang saya ingat dulu, pak Jokowi dengan gagahnya mengatakan semua tender2 dan proyek DKI yang ada di-hold dulu untuk ditinjau ulang lagi. kenapa yang satu ini bisa lolos dari pengawasan pak Gubernur ya ? kan ide bus transj murni ide-nya pak Gubernur Jokowi. nga gitu to pak ?! 🙁 Apa tender bak sampah juga lolos dari pengawasan bapak Gubernur juga sehingga hasilnya mengecewakan ? 🙁

    • tidak mungkin seluruhnya sampai hal2 terkecil bisa diawasi 2 orang..mereka hanya bekerja secara garis besarnya. itulah guna pegawai2 , dinas2 dan PNS.. tetapi jika PNSnya tidak sejalan, itulah yg terjadi. Apalagi hampir semua PNS orang lama.

      Misalkan jokowi ahok adalah pimpinan sebuah proyek pembangunan mall, mereka tidak mungkin sampai tahu seberapa bagus kualitas tembok yg dibangun, mereka hanya bisa merencanakannya. pelaksanaannya diawasi oleh mandor..jika mandor malas, atau ada yg bermain, habislah sudah

      • Pendapat Grace tepat, soalnya ini tender besar lho! Menurut sy Jokohok teledor, gampang percaya anak buahnya sudah pada tobat, sy yakin mereka (anak buah)mau bertobat, cuma sudah tersandera atau dgn kata lain kartu as-nya sudah kepegang ama koleganya dulu itu. Mestinya pak Ahok mengawasinya semua tender yg gede2 harus di ruangan pak Ahok, tinggal ditungguin atau taruh orang dan direkam. Bukan tidak percaya tetapi membantu anak buahnya yg sudah tersandera itu. Setelah bisa melakukan pembenlian pake e-catalog, barulah dilepas.

    • @grace, Pak Jokowi/Ahok ibaratnya seperti dua dokter bedah pasien kanker, pemprovDKI itulah pasiennya, oknum koruptor itulah kankernya, begitu dibuka, betapa kagetnya dokter ternyata kankernya sudah menyebar ke mana-mana. Mau dibiarkan saja juga susah hati melihat pasiennya hidup sengsara, mau diangkat pusat kankernya juga berat hati, bisa2 pasiennya mati mendadak, diberi kemoterapi, sebentar saja kankernya menghilang, besok2 kambuh lagi. Coba deh anda jadi dokternya, atau minimal jadi asisten dokter…sy sih ngerti kesulitan pak Jokowi/Ahok, ntah kalau anda.

  3. susah bos terlalu banyak yang main..
    mungkin kalo ahok gubenurnya sih langsung d sikat..
    padahal satu-satunya pemprov yang konsen pengadaan lewat e catalog tu dki.. kenapa jajaranya ga suka pake e-catalog karena ga ada komisi/fee, liat aja gaya hidup PNS dki kebanyakan ga mungkin kalo cuma dari gaji dan honor resmi…
    masih banyak pns afkir hasil rekrutmen yang bermasalah tahun-tahun yang lalu…

  4. Tak semudah membalikkan telapak tangan. Jadwal kerja Gub dan WaGub sudah sangat padat. Sangat memungkinkan bawahannya mengambil kesempatan / celah untuk berbuat korupsi.
    Contoh yang sangat realistis, pengujian KIR mobil angkutan barang. Disana jelas banget ada calo, pungli, sarang preman dan sangat tidak mendapat perhatian dari jokowi-ahok. Setiap kendaraan kecil (resmi nya bayar Rp 40.000) pungli nya bisa Rp 200.000, tak bayar maka tak dilayani. Jadi ada baik nya KIR di bubarkan saja, karena tidak ada manfaat nya.

  5. grace mulut ente jangan sembarangan bicara okay.grace ente pasti orang dari partai yang munafik.pak gub dan pak wagub sudah bekerja keras untuk warga jakarta.ente tiap kali komentar selalu menjelek jelekkan pak gub dan pak wagub,semua warga jakarta sudah pintar tidak bisa kena hasutan kamu lagi.

  6. Tidak semata mata Pemerintah, sedikit sedikit pemerintah disalahkan, Dukung juga Tujuan Baik dan Kinerja Jokowi Ahok, Mereka sudah berusaha keras, Masyarakat yang baik juga harus ikut mengawasi, Menegur, Menindak sesuai dengan Kapasitas sebagai warga negara yang Baik. Jangan hanya Prihatin..

    • setuju…ibu grace tolong deh jangan asal bicara..silahkan kalau anda sanggup…anda yang mengatur para pegawai yang berupa oknum-oknum koruptor…silahkan bantu bu…jangan asal ngemeng…

  7. Tender itu walaupun ada Keppres atau PPnya, tetap saja bisa diatur. Misalkan ketentuan harus ada peserta 5 perusahaan ya dibuatlah 5 perusahaan tetapi dibelakang layar pemiliknya satu orang. Kan bikin perusahaan mudah. Kalau tidak punya 5 perusahaan ya ajak saja perusahaan “penggembira” yang mendapat fee untuk meramaikan tender, tetapi calon pemenangnya sudah ditentukan sebelumnya. Kata Gus Dur “gitu aja kok repot”. Kata Adam Malik “semua bisa diatur”.

  8. apakah grace sdh tau “isi” LKKP yg urus seluruh penjuru Indonesia dan LPSE yang ada di balaikota? itulah yang terbaca dari statement nya di atas yang tidak tepat. Pak Wagub dsini sdh mengarah ke “sumber borok tsb” bila kita baca alur masalah TJ hingga bus wisata itu sejak pekan -pekan yl.

  9. Ahok paling jago bersilat lidah…jadinya ilmu ngeless keluar bisa engga keliatan kalo dia juga punya andil keliru…tender itu khan diadakan saat jokowi ahok sdh menjabat…

    • Yg komentar di atas gue ini keliatan banget otak tolol ga bermoral, ente kalo mau nyebarin kebencian jangan disini, ente kalo memang ora suke sama Om Wagub, ngapain ente masuk ke website ini dan bikin ribut ??? Mending ente dikirim aja ke sungai cisadane sono !!!

    • hei sotoy, dasar otak udang, sudah tolol masih belagu lagi, ente kalo memang anti om wagub, ngapain ente masuk ke website ini dan bikin ribut ??? please dech, kita2 ini pada pengen melihat Jakarta Baru, bukan kayak ente yg tukang provokasi, tukang penyebar kebencian.

  10. pak Ahok sungguh sangat teledor, ketahuan banget pak Ahok ini menurun reaksi kerjanya, nggak sedahsyat waktu marah-marahi dinas PU.

    Bluffung pak Ahok terlalu gedhe, tapi bukti yang menyertai malah berkata sebaliknya

    • Yg di atas gue ini juga sama tololnya, coba ente aja jadi gub dan wagub, bisa ga ente kontrol semua sampe detailnya ??? kalo ngomong itu pake otak coy, otaknya jangan cuma di dengkul !!!

  11. Terhadap kasus bus berkarat dan tidak sesuai spec apa pun alasannya, Gubernur dan Wakil Gubernur punya tanggung jawab moral krn kebobolan dlm pengawasan. Proyek sebesar ini harusnya dikawal ketat dari awal apalagi masih banyak siluman yg berkeliaran dilingkungan pemprov. Management control perlu disikapi disemua lini tanpa terkecuali.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here