Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai kinerja Inspektorat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pengawas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selama ini tidak efektif. Pasalnya, banyak kasus-kasus yang melibatkan seluruh SKPD DKI Jakarta, terutama kerusakan bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang baru didatangkan dari China.
“Yah, kalau efektif tidak ada kekeliruan. Kalau ada penyimpangan, masih ada korupsi yah berarti belum dong,” ujar Jokowi di Balai Kota, Kamis (20/2).
Jokowi menegaskan, temuan kasus tersebut merupakan bukti bahwa Inspektorat Pemprov DKI gagal melakukan tindakan pencegahan sebelum adanya temuan tersebut.
“Inspektorat itu mendampingi terus, upayanya itu preventif. Sebelum kejadian, mereka itu memberitahu dulu, menginformasi bahwa ini ndak bener. Seharusnya tidak boleh seperti itu, kan ini internal,” kata dia.
Mantan wali kota Solo ini mengaku, Inspektorat Pemprov DKI juga telah melaporkan terkait adanya temuan kasus bus berkarat tersebut. Nantinya, temuan tersebut akan diserahkan ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk diselidiki lebih lanjut.
“Laporan dari Inspektorat kemarin udah ke saya dan katanya mau ke BPKP. Yah itu lebih baik lagi,” pungkas dia. [Merdeka.com]
Untuk memperbaiki iklim kerja inspektorat kearah yg lebih profesional mungkin bisa dipertimbangkan sekian persen lelang jabatan buat profesional non pns. Dgn komposisi ini diharapkan bisa merubah budaya kerja inspektorat kearah yg lebih baik, transparan dan profesional.
Harus dikasih jamu tolak angin, ternyata benar sinyalemen Itwilprov tidak effektiv, karena masuk angin!
Mestinya malu sebagai pengawas, disuruh dulu baru jalan….semprul!