Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai semakin banyak komentar negatif tentang dirinya. Ia menganggap komentar-komentar itu sebagai koreksi untuk pekerjaannya.
Jokowi mengatakan, setiap malam ia membaca berita-berita Kompas.com, khususnya berita yang terkait dengannya dan masalah Ibu Kota. Jokowi juga membaca komentar-komentar pembaca di artikel tersebut. Ia bahkan mengingat akun-akun pembaca, terutama yang sering memberikan komentar negatif untuknya.
“Saya hafal kok, kayak Quenbee, T@xi, Jurangan Minyak. Saya lihat makin ke sini makin banyak. Ya, saya anggap sebagai koreksi saja,” kata Jokowi saat berbincang-bincang dengan redaksi Kompas.com, Jumat (28/2/2014) pagi.
Jokowi menganggap wajar bila komentar negatif itu bertambah banyak. Menurutnya, hal itu tidak berhubungan dengan panasnya persaingan politik menjelang Pemilihan Umum 2014.
Kedatangan Jokowi itu atas undangan redaksi Kompas.com. Jokowi bersama puluhan pegiat sepeda melakukan perjalanan dengan sepeda dari rumah dinas Gubernur DKI menuju kantor Kompas.com dengan jarak tempuh 16 kilometer. Dalam pertemuan selama kurang lebih satu jam tersebut, Jokowi memberikan penjelasan tentang permasalahan-permasalahan dalam pembangunan Jakarta.[Kompas.com]
Jika kritik yg mendidik boleh Pak Jokowi, tapi kalau sudah berkesan penghinaan dan character assassination, jangan diberi hati Pak, pidanakan saja, gampang kok cari tahu dari mana dia kirim komentarnya, bisa dengan mudah dilacak oleh tim cyber-crime PolRI bekerja sama dengan pihak provider jaringan.
betul! kalo sdh menghina, fitnah, SARA bahkan ajakan untuk membunuh, pernah saya baca.
Berpotensi memecah belah bangsa kita.
Ada yg salah dgn kebebasan berpendapat disini….
portal2 berita online, harus bertanggungjawab, terutama reporter nya, tdk bisa sembarangan menulis, harus memantau isi komentar nya..ada tanggungjawab!
yah biasa aja lah dikritik atau bertambah yang kritik, emang setiap perbuatan pasti mengundang kritikan serta pujian koq, Tuhan aja dikritik orang, Nabi aja dikritik orang , biasa tuh mah, yang penting kalau bisa di percepat jgn pernah mau di perlambat , yang mudah jangan mau di persulit
Krtik karena keteledoran pengawasan itu memang harus. Contohnya, kasus bus karatan gate dan monorel gate yang kacau balau. Itu harus dipaparkan kepada pak Jokowi bahwa hal itu salah.