“Bagaimana kita bisa tahu keadaan warga, kalau kita tidak berinteraksi secara langsung oleh warga,” tutur Jokowi di Surabaya, Sabtu (1/3/2014).
Dari berjabat tangan, berinteraksi dan berbicara langsung dengan masyarakat, menurutnya, pemimpin bisa tahu kebutuhan apa saja yang diperlukan warganya.
“Dengan kegiatan tersebut saya bisa memutuskan atau membuat kebijakan dengan adanya Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar,” tambahnya.
Selain itu, lanjutnya, dengan bermusyawarah dengan warga maka seorang pemimpin bisa menyelesaikan permasalahan dengan tepat, tanpa adanya tindakan yang anarki.
“Sepertinya halnya perpindahan penduduk atau perpindahan pedagang kaki lima di Jakarta, saat saya mau berbicara dengan mereka, perut mereka harus dibuat kenyang dulu, dan ketika sudah kenyang, baru saya tanya mau pindah apa tidak. Kan perutnya sudah kenyang dan akhirnya mereka rata-rata menjawab: iya Pak,” pungkas Jokowi. [Liputan6.com]