BTP: Penerimaan Pajak Online Belum Efektif

9
273

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, penerimaan pajak online di Jakarta belum berjalan efektif. Ia menduga banyak petugas di lapangan yang melakukan penyelewengan.

Hal itu dikatakan Basuki menanggapi masih banyaknya restoran yang belum menerapkan pajak online. Ia menuding ada unsur kesengajaan yang dilakukan oknum dari Dinas Pelayanan Pajak.

“Sekarang, kalau boleh jujur, banyak penerimaan pajak kita yang tidak beres. Walaupun sudah setahun nerapin pajak online, di lapangan masih banyak oknum yang ngajarin pakai cara yang jadul. Terus diatur restoran mana yang sudah online, mana yang belum. Jadi, pasti ada setor-menyetor, walaupun belum ada bukti,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (13/3/2014).

Untuk itu, kata dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menggabungkan Dinas Pelayanan Pajak dan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) ke dalam satu instansi. Nantinya, kata dia, tunjangan pegawai di Unit Layanan Pengadaan (ULP) akan disamakan dengan yang ada di Dinas Pelayanan Pajak. Menurut dia, hal itu agar menarik minat pegawai Dinas Pelayanan Pajak pindah ke unit yang baru terbentuk per hari ini tersebut.

“Tunjangan pegawai Dinas Pajak dan ULP sama. Supaya banyak orang mau pindah ke situ (ULP). Kita harapkan nantinya kalau terima uang harus beres, pengeluarannya harus irit,” tukasnya. [Kompas.com]

9 COMMENTS

  1. Dijadikan keharusan saja, kasih ultimatum, jk batas waktu tdk online jg, akan di audit detail pajaknya. Yg ketahuan kongkalikong, denda berat, 10x pajak yg seharusnya. Atau pidana. Kalo untuk oknumnya, jelas pidanakan. Intel pemda harus jg bergerak, pemilik resto yg dipersulit, bisa melapor, nah jebak sama2 oknum nya. Ayo pak Ahok!

  2. Hok, elu buka aib sendiri. elu lupa kalau elu wagub DKI. sdh 1 tahun pajak online ternyata elu gak berdaya untuk mengontrol anak buah elu. Bisanya marah-marah doang… itu tandanya elu uda bohuat, gak berdaya.. mending balik ke belitung mancing….

    • Bung Tan yth, memimpin Itu, berbagi pekerjaan, tanggungjawab dan mempercayai org lain. Begitu banyak urusan, masalah yg dihandle pak Ahok dan jajarannya. Ada yg bisa menjalankn dgn baik, cukup dan buruk. Semua terus diperbaiki, jk tetap jelek, ya buang. Tdk mudah, apalg warisan dari budaya kerja, etos kerja yg buruk!

    • hei tan you damn stupid, kalo ente kagak komentar negatif kagak bisa yach ? kagak puas gitu ? ngapain ente masuk ke website ini kalo memang ente kagak suka sama Om Wagub ??? Just piss off, you slut hooker boy !!!

  3. Pak Ahok.. ada pengusaha tionghoa buka KEDAI KENANGA – resto jual masakan daging babi semuanya. sate, panggang babi, sup, siomay, dsb… di Pondok Indah Plaza III ruko samping Bank Permata langsung hadap jl. metro pondok indah, Jaksel. Harga daging babi panggangnya 1 kg dijual hampir Rp. 400 ribu. Nasi campurnya Rp. 39 ribu/porsi. muahalnya…. tapi kita pembeli sama sekali tidak dikasih bon. saya minta tapi tidak dikasih sama pemiliknya orang tionghoa. malah saya diplototin. ketika saya tanya kenapa saya diplototin gitu, dia bilang dia tidak punya bon. kalau karna itu saya tidak jadi beli, ya tidak apa katanya. ckckckck…. saya yakin bener, ia tidak ingin kelacak berapa hasil penjualan makanan dan minuman di restonya. namanya saja kedai. tapi tata ruangnya resto ber-AC. Ada juga cabang Kedai Kenanga lagi di Wijaya Center Plaza, blok A, Jaksel, itu sama juga. tolong diperiksa itu pelaku bisnisnya pak Ahok. sebagai konsumen, saya berhak untuk terima bon pembayaran. tapi ia menolak. Pengusaha Tionghoa dengan pribumi tidak dibedakan perlakuannya bukan pak ? sama2 harus bayar pajak penuh. thanks.

  4. Pak Basuki

    A .
    Gunakan system cut off
    jadi mulai sekarang semua dipaksa harus online

    Note:
    yang masa lalu katanya harus diperiksa 3 thn ke belakang ,biarkan saja itu masalah ke 2

    karena mungkin saja adanya oknum oknum yg sengaja mau main ,berdalih pengusahanya tidak mau ,padahal oknum tersebut ingin terbang bebas

    hati hati dengan saran saran yg sepertinya sang he eh he eh nya ,atau saran sepertinya mulia dan ideal banget
    saran harus realistis

    contoh bus dengan bahan bakar gas jadi go green tapi kurang realiistis karena fasilitasnya kurang dan Negara Maju saja masih banyak menggunakan Diesel tapi sudah teknologii terbarukan.

    akhirnya pengadaannya terjebak pada monopoli dan kwalitas odong odong.

    Now on hati hati dengan saran saran yg sok Mulia Mulianya.

    Ke 1.
    Semua pengusaha dibantu mesin register yang dipinjamkan dari Pemerintah DKI

    dicat dengan warna khusus

    Tidak mahal koq Pak ,paling 3 juta
    tapi dr penerimaan pajaknya akan sangat banyak

    ke 2.
    Tolong dibentuk dinas khusus penertiban segala perizinan di 1 atap

    Karena ijin diterbitkan tapi kl tidak pernah dicheck akhirnya :
    Orang yg ingin patuh hukum terugikan dan orang yg modal ala kadar dr daerah masuk Jkt membuat usaha tanpa mematuhi aturan aturan yg ada

    Inilah yg menimbulkan UMN (Urbanisasi Modal Nekad),jakarta akan selamanya semerawut

    jadi hrs segera dilakukan Penertiban

    Jangn menggunakan standard ganda

    contoh:
    Ke I
    Di lapangan BOla dekat per 3 an dengan jalan panjang ,Jakbar ,ada restaurant seafood yg bukanya sore ,mulanya dr kaki lima tapi sekarang sdh bisa sewa ruko dibelakangnya.

    1.
    Krn bukanya sore ,kemungkinan besar tdk ketemu dengan dinas pajak sedangkan rame sekali dan di bonnya pun gunakan tulisan tangan

    2,kemungkinan besar juga tdk memiliki izin usaha

    3.
    Kemungkinan juga tidak memiliki UUG ,krn para pekerjanya yg dr luar daerah banyak yg tinggal di Ruko

    4.
    UMR kemungkinan jg tidak dipatuhi

    jadi sulit bagi Jakarta mau tertib dan maju,kasihan pengusaha yg tertib izin.bayar pajak dan patuh terhadap UMR

    Contoh Ke 2.
    Masih dideretan dengan restauran seafood tsb
    terdapat bengkel Motor sedang ,250 CC an
    Bising dan bau asap CO 2 nya kemana mana

    Sangat mengherankan siapa yg terbitkan UUG nya,apa gak pernah di check terlebih dahulu ,dan apakah TTD tetangga kiri dan kanan itu sah?

    Penertiban hrs segera dijalankan ,yang paling mudah adalah Lurah setempat

    Contoh ke 3.
    Masih banyak pedagang kaki lima yg menempati trotoar .jd pejalan kaki hrs jalan dijalan besar

    Gd Luck

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here