Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjanjikan, proses integrasi tiket antara bus transjakarta dan KRL Commuter Line akan segera terealiasasi dalam waktu dekat. Tentu saja, hal ini terealisasi begitu PT Transportasi Jakarta terbentuk.
“Kita mau beresin PT Transportasi Jakarta dulu. Begitu beres, kita harapkan nanti KRL dan bus nyambung. Kalau dengan MRT kita perkirakan tiga tahun lah. Jadi, nanti semuanya bisa terintegrasi,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (17/3/2014).
Menurut Basuki, terbentuknya PT Transportasi Jakarta akan menjadi jalan keluar demi memperlancar integrasi angkutan tiket antarmoda di Kota Jakarta. Pasalnya, integrasi tiket antarmoda harus menerapkan sistem business to business antarsesama perusahaan, dalam hal ini antara PT Transportasi Jakarta dan PT KAI.
“Kalau aspeknya business to goverment (PT KAI dan Pemerintah Provinsi DKI) susah. Harus harus business to business biar enak dan mudah,” ujarnya.
Saat ini, dokumen pembentukan PT Transportasi Jakarta tinggal menunggu persetujuan DPRD. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri telah menetapkan nama-nama yang masuk dalam jajaran dewan direksi dan komisaris.
Beberapa waktu lalu, Basuki mengungkapkan jika mayoritas nama-nama yang telah dipilih menjadi jajaran petinggi PT Transportasi Jakarta adalah para pekerja profesional yang memiliki pengalaman di bidang transportasi dan perbankan. [Kompas.com]
Selamat sore pak ahok,
Semoga surat pendek yang saya tulis ini bapak baca dan bisa sampai ke tangan ybs.
Saya adalah pendukung bapak & pak jokowi saat pilkada DKI tahun 2012, dan saat itu saya merasa bahwa kalian berdua adalah harapan baru bagi warga. Seiring berjalannya waktu, saya observe bahwa support untuk bapak2, terutama pak jokowi, semakin melonjak. Bukan hanya di DKI, tapi bahkan makin lama seluruh Indonesia. Dan jujur saja menurut saya kalian berdua deserve dukungan tersebut. Dengan keunikan masing2, kalian membuktikan bahwa kalian bukan hanya pemimpin yang umbar janji & omdo, tapi benar2 berintegritas, jujur, cinta pada rakyat, dan takut akan Tuhan.
Sehingga ketika muncul wacana untuk pak jokowi jadi president, to be honest, saya sangat mendukung. Yes, bukan hanya DKI, tapi Indonesia memang butuh orang seperti beliau & pak ahok. TAPIII…. Nanti, bukan sekarang!
Sekarang ini dengan kondisi Negara yang masih carut-marut dan diambang kehancuran, Indonesia tetap butuh sosok keras & bertangan besi seperti Prabowo. Selain itu, masi ada PR yang harus dirampungkan sampai 3 tahun ke depan lagi (macet, banjir, infrastruktur, public transport, dll).
Sehingga ketika pak jokowi mengatakan bahwa dia “ga mikirin copras-capres, urusan saya macet & banjir”, saya makin kagum. Terlihat bahwa beliau orang yang firm, tidak bisa digoncang oleh situasi kanan-kiri.
Tetapi….berita yang muncul ke public beberapa hari yang lalu membuat persepsi saya mengenai beliau sedikit berubah.
Beliau tetap sosok yang luar biasa, tapi ada yang berbeda sekarang cara saya memandang beliau. Ada sedikit anggapan “kutu loncat & inconsistent”. Tapi yang paling saya tidak paham….why? Kenapa hanya demi “perintah bu mega”, beliau bisa berubah sedemikian rupa? Apakah beliau bekerja untuk bu mega atau untuk rakyat? Apakah beliau menyadari what’s at stake here, menjadi seorang pemimpin Negara bukan hal sepele seperti memimpin sebuah RT/RW? Mungkin Pak Jokowi adalah seorang yang tulus, tapi bagaimana dengan partainya? Tidak tertutup kemungkinan bahwa pencalonan beliau ini akan ditunggangi banyak kepentingan internal dari partai? Bahkan akal sehat orang awam seperti saya masih bisa berpikir, bahwa bu mega & pdip sengaja mencalonkan beliau untuk mendongkrak point pdip, karena mereka sadar bahwa kalau bu mega yang dicalonkan maka absolutely no chance untuk menang, namun ketika pak jokowi sudah naik, maka bu mega akan 100% menyetir pak jokowi. Very possible right? Karena beliau naik bukan secara independent, melainkan karena perintah bu mega, dan bu mega tau betul kalau jokowi sangat obey dirinya dan tidak bisa menolak. Artinya, kalau beliau bisa disetir oleh pihak di luar dirinya, apa bedanya dia dengan SBY dan pemimpin2 negara saat ini yang sebentar lagi bukan hanya akan terjun bebas dari kursi pemerintahannya, tapi juga terjun bebas ke neraka?
Saya selalu support pak jokowi, tapi untuk konteks ini, saya rasa tidak. Dan saya yakin banyak orang Indonesia yang sudah cerdas & jeli melihat hal ini.
Please think about it & reconsider.
Wah judul berita dengan komentar kenapa malah bicara capres Bp. Jokowi? bukankah kalau Bp. Jokowi menjadi Presiden RI (semoga saja) dan Bp. Ahok sebagai Gubenur DKI, kemajuan Jakarta akan lebih pesat? Maaf Indonesia perlu dipimpin oleh orang yang punya hati dan tulus dalam mengamalkan serta melaksanakan sila-sila dalam Pancasila. Bp. Jokowi telah membuktikan hal tersebut baik waktu menjabat sebagai walikota Solo dan sebagai Gubenur. Bagaimana dengan prestasi capres lainnya???
scorpiodyonisius itu pikirannya sempit ngomongnya aja so inggris inggrisan ,hadeuhhh scorpiodyonisius lo sekolah yang bener dulu deh
Wah…anda ngawur, nggak pernah mengikuti website ini dari awal. Biarkan saja penjaga NKRI, UUD’45, Bhineka Tunggal Ika, Pancasila yang melekat pada diri Jokowi, Prabowo untuk bersaing secara sehat di Pilpres, mereka-mereka ini kan tujuannya sama, kalau salah satu kalah bersaing, pasti legowo dan tetap menjaga NKRI dll tsb, karena sudah melekat pada jiwa dan Raga mereka termasuk AHOK dll. Nggak perlu ngotot dan menebar psywar segala macam, rakyat sudah cerdas mau pilih yang mana.
Tenang saja kawan. Pak Jokowi kita baru cuman dideklarasikan saja kok jadi capres dari PDIP. Apa beneran nantinya nama beliau yang kemudian didaftarkan ke KPU sebagai capres resmi atau malah nama lain oleh parpol, segalanya serba bisa terjadi. selalu kejadian yang sama berulang tiap 5 tahunan, dimana rumah sakit jiwa mendadak peroleh banyak pasien membludak setelah pemilu usai 🙂 Berharaplah pada Tuhan. jangan pada manusia. Miris hati melihat sistem pemilu kita yang sangat tidak pro ke rakyat. kita jadi golput pun tidak akan beda sama sekali kok. itu pestanya parpol bukan pesta rakyat. masing2 parpol bagi2 wilayah jarahan untuk 5 tahun ke depan hehehe….
Belum resmi aja udah banyak yg stress, kayak cacing kena abu…mengalir aja kayak air, butuh reformasi besar-besaran di kabinet yg akan datang…sebaiknya Menteri bukan orang partai, tapi profesional dan abdi masyarakat…perlu perubahan memang!