Ahok.Org- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pagi ini, Rabu (19/3/2014) menggelar public hearing atau diskusi publik tentang hasil seleksi dan promosi terbuka jabatan kepala sekolah dan kepala puskesmas.
Acara yang digelar di Balai Agung, gedung Balai Kota, Jakarta ini dihadiri sejumlah guru atau kepala sekolah dan pejabat petugas puskesmas yang hadir. Selain itu sejumlah Kepala Dinas, diantaranya Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta juga hadir.
Dalam diskusi publik ini, Joko widodo atau akrab disapa Jokowi ini menyampaikan kepada para guru untuk menerapkan pendidikan kepada murid dari hal yang paling kecil, misalnya menyapu.
“Murid itu diajari nyapu, jangan hanya main online, Facebook, Twitter, Instagram, Path,” ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, para guru seharusnya terus menjalankan program piket membersihkan kelas. Dengan program pendidikan demikian, justru melatih murid dalam hal kerja sama.
“Membangun kerja tim bukan hal yang mudah. Sekarang malah banyak yang hilang,” kata mantan Wali Kota Solo ini. [Tribunnews]
Jokowi: Tak Ada Lagi Pengangkatan yang Suka-suka Gubernurnya
ada yang selalu lupa diterapkan di sekolah,yaitu membiasakan diri kerja sosial, seperti di Panti Asuhan,Panti Jompo, Tempat Pembuangan sampah seperti yang dilakukan di sekolah-sekolah swasta
mantap pak, Indonesia butuh dipersiapkan agar bener2 pantas menjadi bangsa yang besar. Kelemahan Pak Soeharto adalah, Korupsinya, tapi nilai2 gotong royongnya tetap ada, bahkan baris berbaris, pembacaan PANCASILA. sempurnakan lagi pak apa yg banyak kurang dari Pak Soeharto.AMIN
saderma nyapu
iku uga perlu
resik ben apik
dadi ora saru
piwulang sunu
becik ketitik
yen ala ketara
ndidik budi
supaya migunani
jare iku empati
Murid itu diajari untuk menuruti apapun kehendak dari gurunya. Pak Jokowi sudah mencontohkan dengan sangat baik lewat kepatuhan dia kepada mbokdhe dengan diberikan mandat berupa surat corat-coret bertuliskan tangan.