Rusunawa Tambora Rampung Desember 2014

1
149

Ahok.Org – Pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) Tambora, Jakarta Barat diperkirakan selesai pada Desember 2014. Penyelesaian rusunawa Tambora sesuai dengan target yang direncanakan.

“Rencana selesai Desember ini. Di lapangan juga kelihatan bagus ya, kontraktornya kerja cepet. Salah satu menara hampir selesai tuh, padahal baru 4 bulan berjalan,” ujar Penanggung Jawab UPT II Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Deden, Senin (24/3/2014).

Menurut pantauan Kompas.com di lokasi rusunawa Tambora, sudah berdiri tegak tiga menara. Menara A di sisi sebelah kiri gerbang masuk, Menara B di sisi tengah dan Menara C sebelah kanan gerbang masuk. Lokasi sekitar menuju gerbang masuk kondisinya becek dan adanya tumpahan semen. Tampak pula satu unit alat berat konstruksi.

Kemudian ada sekitar 70 orang pekerja dan tiga petugas pengaman. Kontraktor PT Totalindo Eka Persada, selaku pihak pembangunan yang ditunjuk Pemprov DKI Jakarta, telah membangun 12 dari 16 lantai di Menara A.

“Kalau di menara B sudah 4 lantai. Nah, menara C baru 3 lantai. Masing-masing menara kita bikin 16 lantai,” ucapnya yang juga merupakan Ketua RW 11, Kelurahan Angke Kecamatan Tambora tersebut.

Mengenai daya tampung bangunan, ia mengatakan Pemda DKI akan menyediakan sebanyak 549 unit. Untuk penghuni rusunawa, Deden menjelaskan akan memrioritaskan bagi penghuni lama dan sisanya sebanyak 70 unit akan dilepas bagi warga umum non rusunawa Tambora.

“Ada 70 unit untuk penghuni umum, mereka itu akan kita saring apakah layak atau tidak untuk menempati. Sampai hari ini aja sudah hampir 400 orang yang mengajukan,” katanya saat ditemui Kompas.com di Kantor Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Jalan Jatibaru Jakarta Pusat.

Pihaknya mengaku akan menyortir berkas pengajuan penghuni umum agar mendapatkan unit di rusunawa Tambora. Berkas tersebut meliputi, foto kopi KTP DKI, foto kopi KK DKI, surat pernyataan tidak memiliki rumah dari Kelurahan dan slip gaji.

“Penyortiran berupa survei juga, jadi tidak bisa pengaju melakukan tipu-tipu pada kami. Jadi kalau sudah dapat 70 penghuni umum, baru penentuan unit berbarengan dengan penghuni lama. Kita kocok namanya dan dapat unit tertentu di mana,” terang Deden. [Kompas.com]


1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here