Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan mendapat usul baru dan aneh mengenai bus Transjakarta berkarat yang sedang diselidiki oleh Kejaksaan Agung. Usul itu, kata Ahok, adalah mengenai bisa diterimanya bus-bus tersebut meski sudah melewati masa 50 hari pengadaan.
“Mereka mau cari pembenaran. Ini kan lucu,” kata Ahok di Balai Kota, Rabu, 26 Maret 2014. “Pembenarannya katanya demi asas manfaat, sehingga bus-bus yang tidak jelas itu mau diterima.”
Ahok mengatakan usul itu sangat aneh dan berbau kamuflase. Masalahnya, berdasarkan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa, apabila pengerjaan pengadaan barang tidak tuntas pada waktunya, akan diberi waktu 50 hari. Jika dalam 50 hari itu tidak juga tuntas, dapat tidak dilanjutkan ataupun dikenai denda.
“Giliran bus sumbangan tidak disertakan asas manfaat gitu loh, tapi bus-bus yang tidak jelas itu malah ada asas manfaatnya,” ujar Ahok.
Lagi-lagi, Ahok meluapkan kekesalannya pada Plt Sekda Pemprov DKI Jakarta Wiriyatmoko. Menurut dia, seharusnya tidak bisa bus yang bermasalah itu pembelian dan pembayarannya masih berlanjut, apalagi kalau kasusnya tengah ditangani oleh penegak hukum. [Tempo.co]
hajarr teruss…biarkan saja ..nanti lama2 akan muncul sendiri siapa sebenarnya yang mengkoordiinir kebusukan selama ini. para PNS yg kongkalikong karena sudah mendapat komisi dr suplier, maka mereka akan terus berusaha meloloskan bus cina karatan…
susahnya pejabat yg menjabat namun dulunya kotor…..mau tobat takut diseret, akhirnya ikut lg dgn sukarela bikin cara kibul2an…
saran saya, TOBAT lah bung, hadap pak Ahok, hadap ke KPK, buka semua seluk beluk nya, saya yakin pak Ahok bisa memberikan solusi terbaik, daripada hidup anda dan keluarga tidak tenang dan suatu saat juga akan terungkap, sekrg sdh bukan jaman nya lg bung. Percuma mengundur2 waktu, semua akan terungkap dan kena hukuman, yg lebih ngeri jika hukuman Tuhan datang lbh dulu…jika anda whistle blower, pasti ada keringanan.
Rakyat sdh sangat gerah dgn korupsi.
hajar terus Pak…
cari tau juga pak..
Para aparat yang menyelidiki kasus ini “Orang2nya mereka juga” nggak??
Tahan emosi pak BTP-Ahok, langsung copot aja PNS yg nakal, kalo wartawan nanya jawab aja : Aku rapopo…!
Other people rush about to get things done.
I alone am simple and accept what is offered.
siikkaaatttt bosss..rakkyat dukung trusss….!!!!!!!
Lawan terus pak Ahok!!
Gila banget itu Plt pemkot.. rai gedek..
sikat terus pak ahokk.. saya selalu mendukungmu..
Usulkan ke bpk Gubernur , pecat tu plt sekda abal abal itu.
Memang tidak disebutkan secara jelas, apakah sewaktu membeli, kadar barang itu harus “baru” atau harus “bekas”?
.
Nah bagian ini yang “diutak-atik” untuk dicarikan celahnya oleh para oportunitis (para bandit kesiangan itu).
.
Sehingga seluruh proses pembelian bus-bus memang tidak menyalahi aturan mainnya. Karena tidak disebutkan, bus “baru” atau bus “bekas”.
.
Memang secara umum, kalo beli barang, yah pasti barangnya baru bukan bekas / karatan walau tidak tertulis, nah pemahaman ini yang diutak-atik..
.
.
.
Karena ada penolakan jelas atas bus-bus baru karatan, maka dicarilah sebuah “alasan yang lebih masuk akal” yaitu, “asas manfaat”, yang bertujuan untuk “memuluskan” proses pelunasannya.
.
.
Nah, apakah terdengar aneh alasan “asas manfaat” ini?
.
Rasanya tidak, malah masuk akal.
.
.
Kasus ini sebaiknya dipelajari baik-baik karena mengandung perangkap Robin (temannya Batman) đ
Semangat terus pak Ahok, jangan pantang menyerah. mungkin gub n wagub terdahulu malas dibikin seperti ini, jadi mereka membiarkannya
pantasnya sih dipecat saja, kalau saya jadi pembantunya Pak Ahok, aku sudah kesal sama yang kasih bus berkarat, sudah pasti punya pikiran negatif, dan tentu tidak mau bayar dulu, sampai busnya betul betul dikasih yang baru. Kalau aku jadi Pak Ahok, pegawai yang dungu sebaiknya tidak perlu dikasih kesempatan lagi, karena kalau yang ini dungunya kelihatannya bukan betulan, tapi pura pura bego
JELAS TRIK âASAS MANFAATâ SALAH BESAR. BILA INI DIBENARKAN BERARTI MASALAH LAIN JUGA DIBENARKAN. SEBAGAI CONTOH: BOLEH DONG MERAMPOK ORANG KAYA DAN UANGNYA KASIH ORANG MISKIN SEPERTI YG PERNAH DI KERJAKAN OLEH âROBIN HOODâ ZAMAN DULU. KARENA UANG RAMPOKAN ITU BERDASARKAN âASAS MANFAATâ. CONTOH LAIN: KORUPSI, NGUTIL BARANG DI SUPERMARKET, MENIPU, KASUS BLBI, KASUS CENTURY SEMUANYA ITU BERDASARKAN âASAS MANFAATâ, KARENA MEMANG BENAR BERMANFAAT MEMPERKAYA ORANG LAIN.
Mantap om penjelasan ente memang maknyus
Bapak Wiriyatmoko ini udah kelihatan sekali seorang PNS KORUP. Dikasih sumbangan bus yang bagus, malah mempersulit. Tetapi bus import dari China yang berkarat malah terus di import & di proses pembayarannya dengan dalih “azas manfaat”. Sungguh lucu.
Sebenarnya sudah amat jelas alasan Wiriyatmoko ini mempersulit. Kalau bus sumbangan, kan tidak bisa dikorupsi karena tidak menggunakan anggaran negara. Jadinya tidak ada permainan harga pembelian yang bisa di korupsi.
Dikasih 30 bus sumbangan dengan cuma-cuma malah mempersulit dengan alasan: hilang kontak dengan pengusaha jadi berkasnya terlantar lah, pajak reklame lah, pakai solar lah. Pajak reklame yang dihitung juga bernilai fantastis sekali, 300jt ++. Entah darimana perhitungan pajak ini. Wiriyatmoko ini selalu mencari celah untuk mendapatkan keuntungan, bahkan dari bus sumbangan.
Benar sekali kata Ahok. Kalau memang menolak dgn alasan pengunaan solar bukan BBG, maka semua public transport yang menggunakan solar harus ditarik dan dibuang.
Saya dukung terus bapak Ahok! Jangan biarkan PNS KORUP menang. Hajar terus, bro.
semangat terus pak ahok utk nyatakan kebenaran, mengungkap kejahatan para koruptor2 yg hanya mementingkan perutnya sendiri tnpa mengingat hak org lain yg sudah dicuri..tetap kuat menghadapi org2 yg mencoba menjatuhkan bpk.Tuhan akan selalu menyertai dan tak akan pernah meninggalkan bpk.
Mungkin yg punya dana / yg punya proyek itu orang dalam,cuma pakai perusahaan lain..
Ko Ahok, bagaimana kalau pakai bis electric saja, jadi ngak report report bikin pompa gas stasiun. http://www.byd.com/na/auto/ElectricBus.html sudah di pakai di china and eropa https://www.youtube.com/watch?v=V6TBnEeepGM