BTP Soal Niat Berpolitik Dua Anak Buahnya

1
124

Ahok.Org – Ternyata diam-diam, dua staf ahli Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ikut mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di tingkat provinsi alias Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Keduanya bersiap mengadu peruntungan untuk bisa duduk menjadi wakil rakyat di Kebon Sirih.

Kedua staf yang maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014, yakni Michael Victor Sianipar, calon anggota DPRD nomor 11 pada daerah pemilihan (dapil) 1 Jakarta Pusat dan Yudha Permana (nomor urut 6) yang menjadi calon legislatif dapil 10 Jakarta Barat.

“Saya optimis mereka berhasil menjadi anggota DPRD DKI. Suara terbanyak yang menentukan. Saya juga saat jadi anggota DPR berada di nomor urut terakhir,” kata Basuki usai mencoblos di TPS 67 Muara Karang, Jakarta Utara, Rabu (9/4).

Basuki mengatakan, Michael dan Yudha pada awalnya enggan terjun ke dunia politik. Bahkan, sebelumnya Michael sempat mendapatkan beasiswa ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan di bidang politik.

“Saya sempat memberikan petuah kepada Michael, bahwa jika kalau orang-orang yang pintar dan memiliki pendidikan tinggi tidak masuk ke politik, maka akan berpengaruh buruk pada bangsa Indonesia. Alhasil, nasib bangsa tidak baik dan setengah kesalahan terdapat pada Michael,” paparnya.

Setelah mendengar nasehat, lanjut Basuki, Michael pun memutuskan untuk tidak mengambil beasiswa itu dan menjadi calon legislatif dari Partai Gerindra.

Ia mengungkapkan, Yudha yang sempat bekerja di Amerika Serikat juga sempat enggan terjun ke dunia politik. Saat pulang ke Indonesia, Yudha magang di Balaikota DKI mengikuti kerja dirinya sebagai Wakil Gubernur DKI.

Namun setelah itu, Yudha pun tertarik mengenal birokrasi Pemprov DKI dan mengetahui bagaimana sebuah kebijakan itu terbentuk.

“Seperti teori Abraham Lincoln, generasi muda harus diberikan kesempatan untuk diuji karakter. Mereka itu anak-anak muda yang sekolah ilmu politik,” ungkapnya.

Basuki mengaku, awalnya ada empat staf yang ikut menjadi calon legislatif. Namun, saat mendaftar di partai, nama dua staf lainnya tercoret karena tidak memenuhi persyaratan.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku tidak memberikan bekal apapun kepada Michael dan Yudha. Tetapi dia mengingatkan keduanya untuk tidak menggunakan politik uang saat kampanye. Strategi yang diterapkan mereka yakni dengan membagi kartu nama dan mendatangi langsung masyarakat.

Ia menambahkan, dirinya tidak dapat memaksakan warga Jakarta untuk memilih kedua stafnya untuk melenggang ke kursi DPRD DKI.

“Tapi, saya berharapnya mereka terpilih, agar menjadi model bahwa kampanye tidak harus keluar uang banyak. Selain itu, mengajarkan kepada orang yang tidak mau masuk politik untuk terpanggil mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, itu hal yang bagus,” paparnya. [Beritajakarta]

1 COMMENT

  1. Dear pak Prabowo tolong legowo mengakomodir keinginan rakyat Indonesia dan rakyat Jakarta mendorong pak Ahok agar menjadi wakil presiden RI mendampingi pak Jokowi menjadi presiden RI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here