Ahok.Org – Macet, banjir, sesak! Mungkin itulah yang terbayang oleh kita ketika mendengar kata “Jakarta”. Tak heran, sebab sejumlah kondisi pelayanan publik di Ibu Kota tercinta ini masih perlu pembenahan yang berkelanjutan. Sebagai contoh, rata-rata laju kendaraan di Jakarta hanya di bawah 18-20 km/jam jauh lebih lambat bila dibandingkan Bangkok (Thailand) dan Tokyo (Jepang).
Sejalan dengan itu, pengguna kendaraan umum di Jakarta juga masih rendah, baru 14% dan sisanya menggunakan kendaraan pribadi. Tentu saja, untuk mengurai dan mencarikan solusi atas tantangan yang ada, dibutuhkan pasokan informasi dari-oleh-untuk masyarakat.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar kegiatan HackJakarta, Jakarta Open Data Challenge (#HACKJAK) pada 26 – 27 April 2014, berkolaborasi dengan Southeast Asia Technology Transparency Initiative (SEATTI).
#HACKJAK adalah hackathon pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berkomitmen terhadap prinsip “open data”.
Kegiatan yang mengundang sejumlah pengembang peranti lunak, programmer ataupun desainer web di seluruh Indonesia ini membangun prototype aplikasi berbasis teknologi informasi. Aplikasi yang dihasilkan dari kegiatan #HACKJAK tersebut nantinya diharapkan dapat membantu mewujudkan Jakarta Baru yang lebih baik.
“Banyak orang bisa tahu bikin bangunan itu habisnya berapa, belanja kursi berapa, ini sesuatu yang bisa membuat ibu-ibu rumah tangga saja bisa tahu, sehingga membaca laporan keuangan tidak perlu bisa membaca neraca, tidak perlu bisa baca laporan keuangan. Ini penting karena pengawasan DKI diserahkan kepada rakyat DKI,” ujar Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta saat mendiskusikan kegiatan ini di Balai Kota pada tanggal 8 April 2014 lalu.
Basuki, yang biasa disapa Ahok mendukung penuh penyelenggaraan kegiatan ini. Akan ada hadiah khusus yang disediakan Pemprov DKI Jakarta bagi pembuat aplikasi yang akan membantu langsung pekerjaan Wakil Gubernur.
Tara Hidayat, Deputi-IV Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-PPP atau UKP4) yang hadir dalam audiensi dengan Wakil Gubernur mengungkapkan bahwa UKP4 membantu dari sisi penyediaan data-data tersebut untuk dibuka. Harapannya, data-data tersebut nantinya dapat dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh peserta #HACKJAK yang membutuhkan.
#HACKJAK menargetkan jumlah aplikasi inovatif yang dilombakan sebanyak 20 aplikasi. Aplikasi-aplikasi tersebut nantinya dapat diunduh dan digunakan oleh masyarakat luas secara gratis melalui berbagai platform, mulai dari iOS, Android, Windows Phone, bahkan Blackberry. Bagi yang berminat mengikuti HackJakarta, informasi lebih lanjut dapat diakses melalui situs hackjakmeetup.eventbrite.com. [Tribunnews]
Banyak orang bisa tahu bikin bangunan itu habisnya berapa, belanja kursi berapa, ini sesuatu yang bisa membuat ibu-ibu rumah tangga saja bisa tahu, sehingga membaca laporan keuangan tidak perlu bisa membaca neraca, tidak perlu bisa baca laporan keuangan.
Emmmm…kurang bagus idenya…ada gak yang mau atau bikin ide meningkatkan gaji lebih tinggi sehingga meningkatkan ekonomi keluarga.
gaji lebih tinggi itu berapa bos ? 10jt , 1M , 10 M ?
Cuma penamaan aktivitas ini yg rasanya memberikan kesan negatif (hackers), sekilas ‘#HackJak/HackAthon’ sepertinya perlombaan untuk nge-hack website Pemrov DKI. Mungkin lebih baik dicari kan nama lain yg lebih mencerminkan aktivitas atau tujuannya, misal ‘#CodeChallenge’ dll.
Lain2 mis ‘JakCodeChallenge’
Mas Benny, klo ente seorang programer ataupun pecinta komputer = “hackers” bukan kesan negatif, kebanyakan nonton tv sih….
Namanya salah om HackJak jelek dan banyak multitafsir…
Harusnya DKI undang aja desainer2 handal di Jakarta bagaimana mendesain kota Jakarta menjadi kota maju seperti Dubai, Singapore New York City, Hong Kong, Beijing, Shanghai, London, Munich, Berlin, dll
Sebenarnya mudah koq.
Pak Ahok suruh tuh Dinas Tata Ruang + Dinas Pertamanan untuk bangun Hutan Kota, Sawah Kota, Taman Kota, Kebun Kota, Pantai Kota, Ladang Kota, Stadion Kota…. semuanya untuk kepentingan seluruh warga DKI tanpa terkecuali
lovemata : gaji lebih tinggi itu berapa bos ? 10jt , 1M , 10 M ?
Jwb:Bukan soal tingginya berapa.Toh sudah ada ketetapan, kenapa gak ikut aturan itu. Cara menghitung gaji sebenernya ada standar yang di pakai atau yang di buat, untuk saat ini 3jt masih masuk terlepas dari biaya lain2.Saya sudah pernah menjelaskan ini ke perusahan saya kerja..mrk cuma mangut2 dan akhirnya mereka mengakui kalau pakai cara saya untung pt kecil…hahahahaha….akhirnya ketahuan…bukan gak bisa tapi mereka mau cepat kaya dalam 1 tahun.
keren Pak Ahok, semangat sekali berbicara dengan orang-orang muda yg kreatif.
semoga DKI Jakarta bisa secepatnya menjalankan sistem yg transparan ini dan menjadi show case bagi seluruh Pemda di Indonesia dan juga bagi Negara.