Ahok.Org – Gubernur Jakarta Joko Widodo memastikan jangan ada masyarakat yang dirugikan dalam proyek pembuatan waduk di Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ia meminta sosialisasi pembebasan lahan dilakukan secara tepat.
“Memang sebagian belum dibebaskan. Ya langsung sosialisi lagilah. Yang jelas rakyat jangan dirugikan,” ujarnya di lokasi pembuatan waduk tersebut pada Kamis (24/4/2014) siang.
Pembangunan tahap pertama, yakni 6,6 hektar, telah dimulai. Sedangkan sisanya, akan dimulai pada Mei 2014 mendatang. Pembebasan lahan, katanya, harus rampung pada bulan yang sama. Sesuai rencana, waduk tersebut rampung tujuh bulan lagi.
Sementara, soal ada warga yang kehilangan ikan di empangnya lantaran eskavator keburu mengerjakan waduk, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengatakan, hal tersebut merupakan kesalahan pengelola empang.
“Kita (Pemprov DKI) sudah beli sejak tahun lalu. Harusnya sejak dibeli itu, lahan ini sudah harus dikosongkan. Nah, sekarang kalau kita masuk untuk mulai dibangun, salah siapa? Kita? Ya enggak dong,” tambah Rudy.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta membangun satu waduk di Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan seluas 10,3 hektare. Pembangunan waduk baru dilakukan 6,6 hektare. Waduk itu diklaim mampu mengurangi banjir di Kemang, Petogogan, Bendungan Hilir, dan Mampang.
Kendati demikian, pembangunan menuai kekecewaan warga di sekitar waduk. Masih banyak warga yang lahannya belum dibebaskan. Warga merasa keberadaan eskavator di titik awal pembangunan mengintimidasi warga.
Tidak hanya itu, ada seorang warga pemilik empang yang gagal mendapatkan uang Rp 8 juta. Ikan-ikan di empang itu telah dijual ke bandar ikan. Namun, belum sempat terjual, eskavator keburu masuk dan mengerjakan. Alhasil, ikan itu banyak yang mati dan diambil warga setempat cuma-cuma. [Kompas.com]
Wah.. kesempatan emas buat warga di disekitar waduk jagakarsa untuk bisa peras berjamaah ke Gubernur DKI nih. mumpung beliau sedang membutuhkan suara2 rakyat buat pilpres. hehehee….
Pak JB
Memang dah Ruksak mentalnya dan the way of thinkingnya
Kedepan harus diperbaiki total Reformasi Hukum secara Profesional mengembalikan Pembenaran ke Jalan yang Benar
Sambil Kesempatan kerja dan usaha diperbanyak dan dipermudah.
Pendidikan yg real yg diajarkan bukan normatif dan hanya mengejar ijazah ,s1 .s2 .s3 tapi kerja nyatanya yg harus diperlukan ,alias orang lapangan yg problem solver
S1.S2 dan S3 yg
“BLOON BLOON”
kita harapkan bertobat
Mungkin ini yg disebut “revolusi mental”,ubah sifat memeras ala preman, mengatasnamakan rakyat kecil…
Dear pak Jokowi
Rakyat Jakarta minta pak Jokowi segera gantung pak Wiriyatmoko di Tugu Monas