Ahok.Org – Akibat kebakaran melalap Pasar Senen, Jumat (25/4/2014) lalu, para pedagang memilih untuk berdagang di pinggir jalan. Kemacetan lalu lintas pun tidak terhindarkan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak dapat berbuat apa-apa. Sebab, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI dan PD Pasar Jaya belum membangun lokasi penampungan sementara untuk mereka berjualan.
Kendati demikian, ia meminta kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan di sana.
“Sekarang lagi dikaji oleh Dinas Perhubungan. Biar mereka semua yang atur rekayasa lalu lintasnya,” kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (28/4/2014).
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, pihaknya sedang melakukan instruksi Basuki. Apabila semua kajian telah diputuskan, pihaknya baru akan melakukan rekayasa lalu lintas.
Pada kesempatan berbeda, Sekretaris Dinas KUMKMP DKI Jakarta Irwandi menegaskan, untuk sementara waktu, pihaknya masih mengizinkan pedagang berjualan di pinggir jalan.
“Kami tidak bisa melarang mereka untuk berdagang karena memang tempat penampungannya belum ada. Karena kondisi darurat dan mereka (pedagang) masih shock, enggak mungkin kita tertibkan sekarang,” kata Irwandi.
Dinas KUMKMP DKI bersama PD Pasar Jaya terus berkoordinasi untuk membangun lokasi penampungan sementara para pedagang untuk berdagang. Kemungkinan besar, lanjut dia, Dinas KUMKMP DKI akan mengeluarkan anggaran untuk membangun penampungan tersebut.
Rencananya, para pedagang akan ditempatkan sementara di halaman pasar, taman samping pasar, dan di Blok V Pasar Senen. Ketiga lokasi penampungan sementara tersebut akan dibangun dengan menggunakan baja. Di Blok III Pasar Senen, ada sekitar 3.096 tempat usaha. [Kompas.com]
Kenapa cm senen yv diutamain? Krn ada kejadian aja semua heboh,
Sebenarnya gw malas nyampaiin,halte busway smp140 sunter dari awal sebelum peresmian atapnya uda jebol,sisi arah priok ke sunter.Anehnya uda hampir 2 tahun ga ada perbaikannya.Sebenarnya gw jadi rakyat bangsa indonesia umumnya dan dki khususnya sangat malu bener2 memalukan masa ata yang jebol selama 2 tahun ga sanggup diperbaiki,kemana aja dinas2 pemprov dki!!!Pak Gubernur jangan kebanyakan urusan capres2an dong?Urusin dong tuh halte jangan bikin malu kalau gak sanggup undang pekerja/contraktor luar negeri yang kerjain.
Bodohnya pak Ginanjar gubernur JAwa tengah sama bodohnya dengan pak Basuki TP Wagub DKI .?Marah2 karena anak buah menyeleweng tapi ga mampu memecat!!!
Pak Ahok… apabila pemprov DKI YANG MEMBAKAR GEDUNG PS. SENEN TSB, ya… pemprov DKI berkewajiban untuk segera menyiapkan tempat penampungan darurat buat para pedagang yang jadi korban penggusuran pemprov DKI itu. WAJIB STATUSNYA. Tapi kalau pemprov DKI BILANG INI MUSIBAH, laahhh… yang kena musibah emang cuman pedagang tok ????… pemprov DKI kan juga ikutan jadi korban. kurang pemasukan daerah jadinya karna tidak bisa tarik uang sewa kios maupun sewa parkir. gimana sih ?!… KARNA SAMA2 JADI KORBAN, maka pemprov DKI tinggal tawarkan alternatif pasar lain yang mungkin masih punya kios kosong. tapi kalau penuh semua, ya pedagang2 yang kena musibah itu ” WAJIB DILIBURKAN ” dulu. secepat pemprov DKI bisa bangun kembali ps. senen tsb, secepat itu pula lah para pedagang lama bisa kembali berdagang atau sekalian aja DIPENSIUNKAN SEMUA PEDAGANG TSB KARNA MUSIBAH ITU ?! 🙂
–
Bpk Irwandi ( Sekdis KUMKMP DKI Jakarta ) dan Bpk Ahok ( Wagub DKI ), jangan karna pedagang yang kena musibah, pemda yang kehilangan uang sewa, lalu kita2 warga DKI harus jadi korban derita dengan kemacetan jalan karna ulah ular2 beludak pedagang tsb pak !!! HAK KAMI WARGA JAKARTA JANGAN DIKORBANKAN DONG. KAMI INI KAN BAYAR PAJAK. BUKAN GRATIS TINGGAL DI DKI JAKARTA INI. TENDANG KELUAR SAJA SEMUA PEDAGANG2 TSB KARNA TIDAK MENGHASILKAN PAJAK BUAT PEMDA.
–
Huuuhh… nyali pejabat2 DKI kok pada kerdil semua sih ?! aturan adalah aturan. musti ditegakkan. mereka yang kena musibah, rakyat Jakarta disuruh tanggung akibatnya dengan kemacetan jalan dan ruwet-nya lingkungan. Pedagang yang ngeyel, masukkan penjara saja pak lengkap dengan anak istrinya atau BLACKLIST SAJA DARI DKI JAKARTA.
Dampak kemacetan membuat kita tidak dapat menjalankan bisnis kita semaksimal mungkin. berarti rejeki jadi berkurang.
–
Kalau kena musibah itu jangan ajak berjemaah dong. pikul sendiri saja. kita2 warga DKI lainnya kan juga perlu hidup. perlu kejar rejeki. kalau pedagang2 musibah itu meluber ke jalan bikin macet, jangan salahkan bila timbul gejolak sosial tawuran keras, karna sama2 kebutuhan perut. pemprov DKI MUSTI TEGAS BERSIKAP jangan jadi banci lah.
Si BAJINGAN GRACE INI HANYA BERANI PROVOKATOR. BUNG/NENG APAPUN ITU SEBUTAN LU, LU ADALAH BAJINGAN!! BANCI YANG HANYA BERANI BERTERIAK-TERIAK DI INTERNET. LANGSUNG LOE DATANGI KANTOR GUBERNUR. JANGAN OMONG KOSONG AJA.
JANGAN SOK2 LU JADI WARGA JAKARTA, PROVOKATOR DAN PARASIT MAU MINTA DIPERHATIKAN, GW SEBUT ITU BAJINGAN TENGIK.
Ah Hendragui, kan cuman anda tok yang bilang saya bajingan 😛 saya juga bisa bilang kamu itu sepenuhnya TAI AYAM. dan tak seorangpun suka terkena tai ayam yang bau dan menjijikan. cocok sekali buatmu. tapi kalo bajingan masih ada yang perlente dan white colar gitu. hahahahahaa…..
–
Saya Warga DKI aseli yang baik. bayar pajak penghasilan juga pajak final. bunga tabungan dan deposito saya juga kena pajak tuh. saya tidak melanggar aturan hukum dalam berbisnis maupun dalam memperoleh asset2 berharga pribadi 😛 Wajar dong saya menyuarakan keberatan saya ke pemerintah daerah saya karna hak2 sipil saya dirampok gerombolan siberat para pedagang2 tsb. kan saya bayar semua fasilitas tsb. bukan gratis. Tidak ada yang gratis di DKI Jakarta. yang merampok WAJIB DIHUKUM !
Hahaha grace2 yang taik ayam itu = bajingan. bajingan itu kosong otaknya ga ada punya apa2. Ngaku2 bayar pajak punya tabungan ga jaminan kmu itu uda jadi manusia.
emang kandang loe kena terbakar ya taik ayam grace. Tolonglah sadar diri kalo ngomong jgn asal keluar. Kayak kmu itu baru namanya TAIK AYAM.
JANGAN SUKA2 MENGELES SEOALAH2 KAMU SAJA YANG PERLU DIPERHATIKAN, ITU NAMANYA GRACE BAJINGAN TAIK AYAM. MAU PROTES LANGSUNG KEKANTOR GUBERNUR. BUKAN DI FORUM INI TAIK AYAM GRACE.
Ane kaga ngerti sama pemikiran situ, kaga punya “EMPATI” sama sekali, apa begini mental orang2 DKI, Miris kaga sebanding dengan kemajuan kota Metropolitan. Harusnya pemikiran lebih maju dan manusiawi sebanding dengan ilmu yang kalian dapat.
Giliran Musibah kaga mau kebagian tapi giliran Anugrah berbondong2 ngantri. Asal situ tahu kalo situ mati apa ngga ngerepotin yang idup apa?
Emang situ bisa mati trus nguburin diri sendiri, semua orang butuh orang lain, suka duka ya alami bersama.
Jangan seenak jidat sendiri!!
Ane heran tiap ane baca merdeka.com/ahok.org Situ nongol mulu?
Situ kerja, usaha ato pengangguran? Ngomong ko kaya kaga pernah NGACA?
Situ udah buat apa wat Bangsa dan Negara Ini. Jangan Numpang Idup cuma jadi PArasit…
Saran ato Kritik boleh tapi liat juga etikanya donk….
Bung Kusnan, musibah kebakaran toko dagang adalah BAGIAN RESIKO YANG WAJIB DIPIKIRKAN DAN AMAT SANGAT MUNGKIN TERJADI. Jadi mau berdagang, pasti sudah memikirkan jalan keluarnya setidaknya meminimalisir kerugian yang dapat ditimbulkan dari musibah tsb. Sama seperti kita hendak menikah. kalau cuman suami yang satu2nya cari nafkah, istri tak mampu menghasilkan uang. karna istrinya TOLOL DIATUR, ia biarkan dirinya banyak melahirkan anak2. tiba2 suami mati kecelakaan mendadak. apakah yang akan dilakukan sang istri dengan banyak anak2 yang masih kecil2 tsb ? tak sanggup bayar kontrakan, lalu jadi gelandangan di bawah jembatan. haruskah si istri jadi pelacur jalanan untuk dapat uang ? haruskah ia jajakan anak2 kecil-nya kepada para lelaki pedofilia yang mau bayar mahal untuk ngeseks dengan anak2nya ? bolehkah si istri memperjualbelikan organ tubuh anak2nya demi sejumlah uang ? Alasannya : KENA MUSIBAH SUAMI MATI MUDA ! Preeettt… itu istri mending ditembak mati di tempat dan anaknya masuk panti asuhan. Warga DKI dibikin susah dengan pelacur jalanan yang sebar2 penyakit ke warga.
–
Kalau pedagang cuman berpikir hanya uang sewa kios saja, tidak termasuk asuransi kerugian atau punya cabang toko lain di pasar lain, ya pedagang itu yang memang tololnya diatur. Biar saja ia bangkrut. toch, itu bagian dari resiko dagang. pinjam modal lagi aja. paling2 masuk penjara kalau tak mampu bayar hutang. betul kan ?! 😛
–
Jangan karna kena musibah, lalu berubah jadi penjahat sosial yang merugikan waktu dan rejeki warga DKI lainnya dong. itu namanya PREMAN RAMPOK. tahu ?!!!!. Pasang badan untuk berdagang di jalan, mending di-dor di tempat. DKI akan jauh lebih baik keadaannya.
Kayaknya kita semua percuma teriak dan berkoar2 di forum ini, gak perna ada realisasi, yg bawah diperhatiin , tp yg diperhatiin gak tau diri, bakar aja semua pasar2 tradisional, bisa bikin repot doank, anjing semua tuh org, bisanya cm nyusahin.