Jokowi-JK Deklarasi, Ini Kata BTP

6
266

Ahok.Org – Calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo mendeklarasikan pasangan calon wakil presidennya di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 19 Mei 2014. Jokowi, panggilan Joko Widodo, menggelar deklarasi di hari kerja, saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyesalkan hal ini. Menurut Basuki, hal ini bermula dari keputusan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang  tak tepat terkait penetapan masa cuti Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Ia berpendapat masa cuti bagi Jokowi seharusnya ditetapkan lebih awal dari masa pendaftaran calon presiden ke Komisi Pemilihan Umum.

“Kementerian Dalam Negeri salah menafsirkan pengajuan cutinya,” kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Senin, 19 Mei 2014.

Ahok menjelaskan, Jokowi sudah mengajukan cuti jauh sebelum pendaftaran calon presiden. Tujuannya, agar kegiatan yang berkaitan dengan partai dan proses pencalonan tak perlu mengganggu tugas sebagai gubernur. Pengajuan cuti yang lebih awal juga mencegah adanya anggapan Jokowi ingin memanfaatkan fasilitas kedinasan sampai batas maksimum.

Namun, Ahok menyayangkan keputusan Gamawan yang mengundur waktu cuti Jokowi. Saat Ahok dan Jokowi menemui Gamawan di kantornya, ia berujar, Gamawan menafsirkan seolah-olah Jokowi baru boleh cuti saat KPU menetapkan calon presiden yang maju ke bursa pemilihan umum presiden 2014.

Adapun Jokowi, mantan Bupati Belitung Timur itu berujar, sudah mengajukan pendapatnya mengenai penafsiran Gamawan. Keberatan Jokowi yakni ia terpaksa meninggalkan tugasnya di Balai Kota, sementara agenda partai menjelang pendaftaran sangat banyak. Namun, Ahok mengatakan Gamawan berkukuh pada keputusannya. “Ya pintar-pintarnya kamu sajalah (soal cara mengatur jadwalnya),” kata Ahok mengutip Gamawan.

Padahal, kata Ahok, pengajuan cuti merupakan hak gubernur. Ia juga menganggap dasar keputusan Gamawan tak jelas. Sebab, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga tak merekomendasikan pengunduran cuti Jokowi.

“Kecuali kalau Presiden mengatakan, Mohon maaf, saya belum mau menyetujui cuti Anda. Anda baru boleh cuti setelah adanya penetapan oleh KPU sesuai undang-undang. Nyatanya kan presiden tidak berkata demikian,” kata Ahok.

Alhasil, Ahok berujar deklarasi bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi terpaksa dilakukan di hari kerja saat dirinya masih berstatus sebagai Gubernur DKI.

Hari ini, Senin, 19 Mei 2014 Jokowi resmi mengumumkan Jusuf Kalla sebagai calon wakilnya dalam pilpres 2014 pada Juli mendatang. Agenda ini, kata Ahok, menghambat tugas Jokowi untuk menandatangani surat kedinasan yang ditujukan kepadanya. “Kalau sudah begini, Pak Jokowi yang dirugikan,” ujarnya. [Tempo.co]

6 COMMENTS

  1. gerakan perubahan, revolusi mental, koalisi kerakyatan bukan bagi2 jatah, Berani Tegas dan Profesional. pak Ahok siap2 mulai sekarang membantu pak Jokowi untuk meluruskan bila ada yang coba membelok2-an pak Jokowi … jangan ragu tereak yang kenceng biar rakyat membantu meneriakkan bila perlu

  2. Sudahlah pak Ahok. Mendagri dengan PDIP sudah kongkalikong untuk memberikan rasa aman kepada pak Jokowi kalau2 nama pak Jokowi tidak jadi didaftarkan ke KPU oleh PDIP atau pak Jokowi mundur bila Puan Maharani yang dijadikan cawapresnya :)belum lagi tes2 kesehatan jasmani dan mental plus verifikasi2 lainnya, yang bisa saja pak Jokowi ndak lolos. supaya tidak malu dan kasih kesempatan nafas buat pak jokowi, dibuatlah skenario seolah2 mendagri yang tidak becus memahami is undang2 soal cuti mencuti hahahahaaa… main petak umpet kayak kanak2 saja antar PDIP dan Mendagri dengan rakyat DKI 😀

  3. Sejatinya Pak ahoklah yg pantas mengisi posisi cawapres jokowi, saya jd malas baca berita pemilu krn jagoanku ahok bukan pilihan jokowi. Tp gpp, krn mmg mustahil jika kita melihat ambisi Prabowo yg ngebet jd Presiden. Jokowi gk mungkin pilih dari gerindra krn sosok spt ahok sudah dipasung dgn belenggu “diwakafkan” biar gk bs maju. Biarlah belenggu diwakafkan bs lepas di 2017, kita tunggu jokowi ahok jilid 2 di 2019. Maju terus Pak ahok, saya tau Anda bukan gila kedudukan tapi rakyat butuh Anda biar Indonesia bs berada di jalur yang bnr.

  4. Nafsu saya mengikuti berikta tentang capres cawapres dan pemilu menjadi turun sampai 0% setelah mendengar pak Jokowi memilih pak JK. Bukan tak menyukai JK tapi rasanya sayang aja angkatan tua yang kembali berperan dan maju mendampingi jokowi.

    Berharap jokowi ahok bisa maju bersama ……( in my dream)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here