Ahok.Org – Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) memberikan penghargaan Anugerah Seabad kepada 27 entitas Indonesia. Mereka merupakan pelaku bisnis yang tetap eksis dan bertahan melintasi abad, generasi dan suksesi rezim politik.
Penghargaan tersebut langsung diberikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang didampingi Ketua Pusat PDBI Christianto Wibisono di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (20/5) malam.
27 entitas yang menerima anugerah tersebut adalah Pos Indonesia, Bank Mandiri (Persero), Bank Indonesia, Rajawali Nusantara Indonesia, Pelabuhan II, Lembaga Eijkman, Bio Farma (Persero), Adhi Karya, Hutama Karya Persero Tbk dan Waskita Karya.
Selanjutnya, PP London Sumatera, Universitas Airlangga, Jamu Jago, ITB, Taman Siswa, Bukit Asam (Persero), Multi Bintang Indonesia Tbk, Unilever Indonesia, Unilever Indonesia, Sinar Mas Group, Pal Indonesia, dan IPB.
Entitas lain menerima penghargaan adalah OCBC NISP, Bank Negara Indonesia, Garuda Indonesia, Astra International, BCA dan Pertamina.
Pendiri dan Ketua Pusat PDBI Christianto Wibisono mengatakan 27 entitas Indonesia sudah terbukti tetap hidup melewati berbagai krisis, baik ekonomi maupun finansial.
“Kami memberikan penghargaan kepada lembaga yang usianya mendekati seabad. Dan kami harapkan mereka masih terus berjaya satu abad kemudian. Tidak hanya itu, tetap menjadi andalan bagi Indonesia incorporated (inc) untuk memimpin Asean Inc di tahun 2015 hingga 2045,” kata Christianto dalam acara Jamuan Makan Malam Gubernur DKI Jakarta Dalam Rangka Malam Anugerah Seabad Indonesia 2045 di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (20/5).
Dipaparkannya, 27 lembaga yang menerima penghargaan, terdiri dari 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bekas Belanda.
Tujuan PDBI memberikan penghargaan ini, lanjutnya, untuk memperkenalkan 27 entitas yang masih memiliki kekuatan dan sudah terbukti tetap bertahan di segala zaman. Sehingga bangsa dan negara Indonesia memiliki percaya diri untuk menyambug perdagangan bebas Asean.
“Kami ingin memperkenalkan mereka, agar kita semua mempunyai percaya diri. Sehingga sewaktu menyambut perdagangan bebas Asean, kita tidak kehilangan rasa percaya diri kita. Sebab kita harus bisa menguasai Asean, bahkan merebut pasar Asean,” tegasnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan target PDBI bahwa entitas korporsasi Indonesia harus mencapai empat besar dunia, semuanya itu tergantung dari presiden yang terpilih nanti.
“Kenapa, karena Januari tahun depan kita sudah memasuki AFTA. Kemudian 10 tahun kemudian kita akan masuk dalam bonus demografi. Jadi kalau Presiden yang terpilih tidak mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi keduanya, maka bonus Demografi akan menjadi bencana demografi. Kalau bencana, lupakan saja 2045. Mungkin Indonesia sudah tidak ada lagi. Itu kalau selama 10 tahun tidak diurus dengan benar,” paparnya. [Beritasatu.com]
masalah serius 10 tahun ke depan adalah iklim dan pangan, Indonesia perlu persiapan dari sekarang untuk surplus pangan dan menjadi berkat bagi bangsa lain…
kita perlu modernisasi pertanian, bukan sekedar subsidi pupuk. Drip irrigation perlu dibuat, perbanyak greenhouse, beli bibit hasil rekayasa genetika, vertikal farming, dll. Studi kasus di India (yang pakai teknologi Israel) bisa menghasilkan 5 kali lipat dari cara bertani tradisional.
pak ahok bener tapi kurang pas. bukan bencana demografi tapi KUTUK demografi, sebab kalau presiden yad ecek ecek(alat musiknya tukang ngamen yg dibuat dr tutup botol) spt yg sekarang ini, maka akibatnya bangsa indonesia akan jd bangsa pengamen, karena bisanya minta duit dari negara2 lain, dan pada akirnya akan bangkrut spt bangsa yunani skr.