Ahok.Org – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta sistem penggajian pegawai harian lepas (PHL) sama dengan pegawai negeri sipil (PNS), yakni masuk dalam anggran rutin.
Dengan demikian, ia berharap tak akan ada lagi keterlambatan penggajian untuk PHL hanya karena belum disahkannya APBD.
Hal itu disampaikan Basuki di depan seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Kepala Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) se-DKI Jakarta, dalam acara penandatangan dokumen penandatangan kinerja Kepala SKPD/UKPD Pemprov DKI Jakarta 2014, di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Senin (2/6/2014).
“Intinya, jangan menyusahkan orang kecil. Karena ke depannya kita akan ada persoalan dengan DPRD lagi, sebaiknya para PHL ini dikontrak langsung satu-satuan orang. Sehingga penggajiannya bisa dimasukan ke anggaran rutin mendahului. Jadi begitu APBD terlambat, tidak ada lagi PHL yang mengalami keterlambatan terima gaji,” kata pria yang akrab disapa Ahok itu.
Basuki mengambil contoh keterlambatan gaji yang dialami operator di Waduk Pluit, petugas kebersihan Dinas Kebersihan, dan satpam di Rusun Komarudin, yang tak menerima gaji dari Februari-April lalu akibat keterlambatan pengesahan APBD 2014 di DPRD DKI.
“Saya tidak mau dengar lagi yang seperti itu. Jangan menyusahkan orang kecil. Jangan sampai ada lagi Dinas PU menyalahkan BPKD, BPKD-nya bilang belum nerima surat,” tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, honor para petugas kebersihan DKI Jakarta sempat tertunda selama beberapa bulan gara-gara APBD belum disahkan. [Kompas.com]
wong memang dah salah urus sekian puluh tahun ini negara, yang selalu terkena dampak yah pasti wong kecil seperti pekerja yang dibawah, minoritas, agama terkecil, pokoknya yang gak menang hitungan jumlah orangnya yang melawan pasti dianggap sepele selama ini oleh yang diatas akhirnya dijadiin deh bajingan-bajingan buatan untuk melawan dan siap di pijak setiap saat demi keberlangsungan hidup, kgk peduli negara mo cemana yang penting demi perut, alasan dibuat kemudian hari tak masalah
Betul sekali, ada kalangan yg dipandang sebelah mata yg merasa negara ga ada buat mereka. Bahkan kemarinpun ada yg ga antusias sama hiruk-pikuk pilpres krn siapapun yg jd pres ga akan mengubah kesejahteraan hidupnya. Ga mau ikutan riuhnya pilpres krn lbh mementingkan perut.