Ahok.Org – Per tanggal 2 Juni kemarin, Wakil Gubernur DKI, Basuki T Purnama resmi menjabat sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur DKI menggantikan Jokowi yang kini non aktif. Sehari jadi gubernur, ia mulai merasa ada yang berbeda. Apa itu?
“Saya baru tahu kalau berkas-berkas yang harus diperiksa gubernur itu banyak sekali,” kata Basuki T Purnama saat berbincang santai dengan wartawan di ruang kantornya di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2014).
Ahok selama ini memang lebih banyak menghabiskan jam kerjanya di dalam kantor. Tak seperti Jokowi yang sering blusukan, Ahok banyak rapat dan mendesposisi berkas-berkas yang masuk sebagai tembusan untuk wakil gubernur.
“Banyak surat-suratnya. Ya dari menteri-menteri. Selama ini kan saya hanya lihat yang tembusan aja. Ternyata banyak juga,” ujarnya.
Menjabat sebagai PLT gubernur tak banyak mengubah pola kerja Ahok. Ia juga memilih tetap berkantor di ruang kerjanya di lantai 2 yang ditempatinya saat masih berstatus wakil gubernur.
Selain berkas-berkas, ia bercerita merasa ada yang berbeda saat ia memimpin Rapim kemarin yang menjadi kali pertama sejak di tetapkan sebagai PLT.
“Dulu sambil dengar laporan kepala dinas, aku masih bisa koordinasi dengan bisik-bisik ke pak Jokowi. Tapi kalo mimpin sendiri sudah sering kok,” ujarnya.
Ahok akan menjabat sebagai PLT gubernur hingga proses pilpres selesai. Setidaknya posisi tersebut akan didudukinya hingga Oktober 2014. [Detikcom]
Mantap sekali pak Ahok 🙂
kok diduduki hingga oktober 2014 harusnya hingga oktober 2017 om sak
om Sakti salah ketik itu, mungkin banyak kerjaan om Sak
wah, unda-undi
klo ngomong gini
tak cowel tu pipi
sebentar, kan ngganti
ha ha hi hi
@lovemata, bukannya PLT dicoret, tinggal G
ooo iya tuh plt dicoret, G aja biar full power 🙂
Tanda tangan berkasnya,hati2 bos Ahok,…jebakan batmannya dari bawahan ente sdh segera dimulai.
@ZIFF: su’udzon aja pikiranny.. ttp brpikir positif, mana bisa jokowi-ahok krja sndiri tnpa dbantu ka.dinas, walikota, camat dan lurah