Ahok.Org – Pelaksana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berencana mengganti pejabat struktural yang ada di tubuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Hal ini dikarenakan, dia menilai kinerja para birokrat pejabat yang lamban. Untuk pejabat yang tergeser maka akan dimasukan ke jabatan struktural seperti Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja.
“Nanti pejabat yang berada di jajaran fungsional, saya mau suruh tes. Eselon apa pun kamu asal kamu dapat menjawab ketiga pertanyaan yang saya ajukan, ya bisa saja menduduki jabatan struktural,” kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/6/2014).
Mantan Bupati Timur itu menjelaskan bahwa strategi itu dirasa cukup jitu untuk mengatasi para pejabat fungsional yang bekerja dengan baik. Oleh sebab itu, dia meminta agar para pelamar jabatan itu sesuai dengan apa yang diminatinya. Tak hanya itu, semua proses sampai hasil dari promosi jabatan itu harus diketahui olehnya.
“Dengan cara ini, kami menyediakan proses baru selain orang melamar jadi CPNS DKI melalui rekrutmen reguler. Juga ada proses seleksi terbuka dengan cara melamar mau di posisi apa. Jadi melamar dari birokrat fungsional ke struktural boleh,” ujarnya.
Kemudian, dia menambahkan bahwa promosi jabatan struktural juga bisa dilakukan oleh para guru. Sehingga tidak ada kesenjangan ketika promosi jabatan itu dilaksanakan oleh Pemprov DKI. “Guru boleh melamar. Boleh siapa pun boleh. Asal melewati proses. Yakni proses menjadi CPNS DKI dan proses melamar di posisi yang mereka mau. Jadi standar karier sangat jelas,” pungkasnya.
Sementara itu, untuk Camat dan Lurah yang dirasa masih belum bekerja secara maksimal maka akan dilakukan seleksi lagi. Sedangkan untuk jabatan struktural Wakil Wali Kota, Sekretaris Kota, serta jabatan asisten Kota tidak akan dilakukan seleksi terbuka. Namun, untuk jabatan tersebut akan diberikan kepada camat yang sudah bekerja bagus membangun wilayahnya.
“Jabatan Walikota tidak ada seleksi. Wali kota adalah hadiah bagi wakil wali kota, sekretaris kota, asisten-asisten kota yang telah bekerja baik. Jadi semuanya jelas. Tapi struktural di eselon III dan IV yang tidak beres, langsung di out-in jadi fungsional,” pungkasnya. [Tribunnews]
Hanya orang bodoh yang beranggapan ,pemimpin yang bersih dan jujur dapat merubah kota Jakarta.Kenapa demikian ? Walaupun pemimpinnya bersih dan jujur jika bawahan nya tetap ngenyel dan korup sampai dunia ini kiamat kota jakarta tidak akan berubah.Walaupun baraack obama menjadi presiden republik ini,tidak akan bisa merubah wajah negeri ini,kenapa?Sebenarnya negeri ini ada dibawah penguasaan birokrat yang korup dan mafia yang merajalela yang mengusai kehidupan rakyat banyak.
Artinya apa?Siapapun presidennya Indonesia tetap akan bertumbuh layaknya tanpa seorangpun presiden.
Jadi pelaksana lapangan eselon 3 dan 4, disemua bidang, bisa digeser/ dicopot berdasar kinerja..
Sedang eselon 2 dan 1 bertanggung jawab penuh, siap digantung kalo proyek ga jalan semestinya…
Terima kasih kepada Pak Ahok yg memberikan kesempatan kepada PNS yg sungguh2x bekerja, profesional, bersih, jujur dan mengabdikan diri menjadi pelayan masyarakat untuk menjadi pejabat struktural. Inilah bukti nyata dari revolusi mental. Saya yakin dan percaya, cita – cita ini akan berjalan. Sehingga di masa depan, harga diri seorang PNS menjadi naik kembali.