Ahok.Org – Pemprov DKI Jakarta telah memenuhi lima permintaan DPRD Kota Bekasi terkait pembuangan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi. Salah satu permintaan yang telah dilakukan di antaranya, DKI telah menaikkan biaya pembuangan atau tipping fee sampah ke PT Godang Tua Jaya (GTJ) selaku pengelola TPST Bantar Gebang. Biaya tipping fee awalnya sebesar Rp114.000 per ton sampah dan saat ini naik menjadi Rp123.000 per ton.
“Sebelum mereka mengajukan lima permintaan itu, kita sudah melakukannya kok. Jadi apa lagi yang harus dipenuhi. Kita bayar tiap tahun naik. Jadi mau berapa lagi dinaikkan? Padahal logikanya, ini kan tanah saya, bukan tanah dia. Kan lucu jadinya. Terus minta dinaikin lagi,” kata Basuki Tjahaja Purnama, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, usai Seminar Mencari Model Pembangunan Infrastruktur Transportasi Publik Kota Jakarta di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Kamis (26/6).
Pemprov DKI, lanjut Basuki juga telah memenuhi permintaan DPRD Bekasi terkait standar armada pengangkut sampah yang hendak masuk ke TPST Bantar Gebang. Armada truk sampah berusia tua dan tidak layak jalan tidak lagi diperkenankan beroperasi mengangkut sampah ke TPST Bantar Gebang. Serta bak truk sampah ditutup selama perjalanan sehingga tidak menimbulkan bau dan mengotori jalan.
Bahkan, Pemprov DKI saat ini telah menganggarkan pembelian sebanyak 149 unit truk sampah ditambah sumbangan sebanyak 73 unit truk pengangkut sampah baru. “Kami berupaya seluruh armada truk pengangkut sampah berstandar ramah lingkungan. Jadi, kami butuh waktu untuk meremajakan ratusan truk pengangkut sampah yang sudah tua dan tak layak jalan,” ujarnya.
Basuki menegaskan, pihaknya juga sepakat terkait jam operasional truk pengangkut sampah serta rute yang ditempuh menuju TPST Bantar Gebang. “Malahan saya sudah perintahkan operasi pengangkutan sampah tidak bisa di siang hari. Hari sesuai jadwal jam 21.00 sampai 04.00. Makanya truk kita jadi berkurang kan untuk mengangkut sampah,” tegas mantan Bupati Belitung Timur ini.
Basuki juga mempertanyakan protes yang dilayangkan DPRD dan Pemkot Bekasi terkait jam operasional truk pengangkut sampah serta pengelolaan sampah di TPST Bantar Gebang. “Saya mulai curiga, kenapa ributnya baru sekarang. Sejak kita tidak kerjasama lagi dengan swasta,” paparnya. [Beritajakarta]
Pak Basuki
Sabar, bnetar lagi dapat Pemimpin yg Bersih tegas menguasai masalah.
Mau membersihkan sampah bersihkan dulu pejabatnya.
Kl sudah pada Busuk ,sulit Pak
KIta sudah tidak perlu penjajah Pak
Dah pada pinter menjajah Bangsanya sendiri dengan kemunafikan.
Nanti tiba saatnya mereka berjamaah berjalan ke Hotel Prodeo.
Pak Basuki
Diam diam kerjasama dengan TNI
Buka TPA di prov Banten ,beli Tanah Kelola sendiri minta bantuan TNI
TNI sedikit bicara banyak bekerja lihatlah hasilnya.
Kalau pejabat sipil banyak yg berpolitik sontoloyo
Pak Basuki Jokowi
Ya mungkin jg lagi masa kampanye
daerah sana kan daerahnya partai daging sapi
yg penting mungkin bagi mereka ganggu terus mau Rakyat sengasara mau Negara Hancur mau Jakarta hancur masa bodo.
Ya mental2 nya ,umumnya kerdil ,habis mau bagaimana.
Kl orang mentalnya baik ,masalah besar jadi kecil .maalah kecil jadi hilang.
Sabar sebentar lagi dapat Presiden yg berhati Nurani dan menang JUJUR
sudah pak Ahok, sampahnya dibuat jadi energi listrik saja… coba renungkan seandainya Jakarta 100% bersih pun tetap saja membuat bau tak sedap di tempat lain (bagaimana kalau kebetulan kita tinggal dekat TPA? jengkel bukan???), membuat “gunung-gunung sampah”, saya pernah baca ada kasus-kasus pemulung meninggal karena tertimbun “gunung sampah”, sungguh mengenaskan…
satu lagi… sistem dumping tanpa proses ini tidak baik untuk lingkungan, karena menghasilkan gas metan akibat pembusukan sehingga membuat efek rumah kaca…
sudah pak putus aja itu kontrak gongandia, lebih baik hibah saja ke kota bekasi untuk penaggulangan banjir.banyak daerah di Bekasi yg tidak di sheet pile padahal dekat dengan sungai soalnya.kalo hibah kan kelihatan bentuknya nanti, daripada bayar nga jelas gitu
Sejak ribut ribut tentang sampah, saya sebagai warga bekasi senang tuh. Biasanya sampah itu klu sudh lewat tol bekasi barat, baunya minta ampun. Air2nya sering berjatuhan di tol meimbulkan aroma yang sangat bau. Tp sekarang saya sdh gak ngalami lagi tuh….
Tapi setahu saya, pt godang tua jaya sdh menciptakan ebergi listri dari sampah, saya pernah baca beritanya. Tp memang energi yg dihasilkan mash kecil…. Coba deh pak ahok suruh dinas kebersihan mengecek tentang itu