Basuki Soal Pembangunan Sirkuit Jakarta (Video)

5
185

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjamin pembangunan sirkuit motor di Ibu Kota bukan sekadar wacana. Menurut dia, pembangunan sirkuit motor ini berguna untuk meminimalkan balapan liar di jalan-jalan besar di Jakarta.

“Jakarta ini memang butuh sirkuit untuk balap-balapan liar siang malam,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (6/8/2014).

Pria yang akrab disapa Ahok itu menjelaskan, sirkuit motor itu bakal dibangun di Marunda, Jakarta Utara. Basuki memiliki alasan untuk memilik wilayah di ujung Jakarta tersebut.

Ia menjelaskan, sirkuit tidak dibangun di tengah kota untuk menarik para pengusaha atau pengembang membangun hotel maupun mal di Marunda. Dengan demikian, seluruh warga tidak berduyun-duyun datang ke pusat kota.

Adapun lahan yang akan digunakan untuk membangun sirkuit motor itu adalah lahan milik PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Di Marunda, PT Jakpro memiliki total lahan sebanyak 50 hektar.

“Kita cuma butuh lahan 15 hektar buat bangun sirkuit itu. Kalau mereka (Jakpro) setuju, kita pakai lahan Jakpro,” kata Basuki.

Biaya yang digunakan untuk pembangunan sirkuit motor itu berasal dari penyertaan modal pemerintah (PMP) PT Jakpro. Di sisi lain, Basuki menargetkan pembangunan sirkuit motor selesai satu tahun.

Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Jakarta Ratiyono mengatakan, pihaknya akan mengkaji lebih detail perencanaan itu. Pengkajian itu meliputi segi lokasi lahan, kedalaman tanah, kontur tanah (tanah lumpur atau tanah padat), dan lainnya.

Dalam pembangunan sirkuit motor ini, pihaknya didukung oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI). Mereka menyampaikan desain dengan standar pembangunan sirkuit. Sementara itu, Pemprov DKI yang akan memutuskan segala saran yang diberikan oleh IMI maupun KONI. [Kompas.com]

5 COMMENTS

  1. @doko, setuju omongan anda!
    Busway koridor 12 Pluit – Tg. Priok, paling geblek operatornya, sudah 6 bulan INI tidak ada perbaikan pelayanan sama sekali soal waktu dan kurangnya frekuensi jumlah busnya (tidak lebih 20unit), kenapa tidak ditangani oleh TransJakarta sendiri aja…jangan OMDO mau bus gratisan dah, bayar aja masih amburadul management traffiknya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here