Basuki Hadiri Kampanye Gerakan Nasional Non Tunai

11
290

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyambangi Mal Atrium Mangga Dua, Jakarta Pusat. Dia hadir untuk mendukung kampanye penggunaan uang non tunai, atau gerakan less cash society.

Dari pantauan,  Ahok hadir di lokasi, Kamis (14/8/2014) sekitar pukul 15.30 WIB. Tiba Mal Atrium, Ahok langsung disambut histeris oleh sejumlah pengunjung dan karyawan mal.

Seperti biasanya, suami Veronica Tan itu didesaki oleh orang yang ingin meminta foto bareng. Dia sempat terlihat kesulitan menembus massa yang mayoritas orang dewasa. Bahkan saat Ahok akan ke kamar kecil, dia tetap dikerubuti pengunjung hingga di pintu toilet.

“Nanti saja fotonya ya, tolong dikasih jalan ya,” kata salah satu petugas berdinas biru gelap.

Ahok sempat berkunjung ke gerai Bank BNI dan melihat sistem transaksi pembayaran elektronik. Gerakan Nasional Non Tunai ini adalah kegiatan yang digagas Bank Indonesia (BI) untuk mengurangi transaksi keuangan tunai di tengah masyarakat.

Acara pencanangan gerakan ini juga dihadiri oleh Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, serta sejumlah bos perbankan. Adapun kepala daerah yang hadir selain Ahok yakni Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indononesia. [Detikcom]

Ahok Masuk ke Toilet Pun Ditunggu Pengunjung Mal Mangga Dua

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menarik perhatian para pengunjung dan pedagang telepon seluler yang berada di Mal Mangga Dua, Kamis (13/8/2014). Sorak-sorai dan teriakan histeris begitu membahana ketika Basuki tiba di pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Barat itu.

Empat pengawal pribadi Basuki tampak kewalahan mengawal dia dari sisi depan, belakang, kanan, dan kiri. Sepanjang perjalanannya menuju panggung acara, Basuki terus dikerumuni para pengunjung dan pedagang. Mereka saling sikut-menyikut dan berdorongan untuk dapat bersalaman maupun berfoto bersama orang yang akrab disapa Ahok itu.

Ke mana Ahok melangkah, dia terus diikuti para pengunjung. Berkali-kali tangannya mengelap keringat yang membasahi dahi dan pipinya. Bahkan, saat dia berada di toilet mal, para pengunjung dengan setia menunggunya di luar toilet.

Selang dua menit kemudian, saat keluar dari pintu toilet, Ahok langsung dihadang oleh puluhan kamera telepon seluler yang telah mengarah kepadanya. Lagi-lagi, para pengawal pribadinya tampak kesulitan dalam melindungi “bosnya” itu.

“Selamat ya Pak Ahok jadi gubernur,” kata salah seorang pengunjung seraya menyalaminya.

Mendengar itu, Ahok langsung tersenyum dan membalas salamannya. Muka dia tampak semakin memerah saat kembali ke panggung dari toilet.

Ahok tampak bersusah payah melewati kerumunan para pengunjung dan pedagang mal. Adapun tujuan kedatangan Ahok di Mal Mangga Dua ini adalah untuk ‎menandatangani nota kesepahaman bersama Menko Perekonomian Chairul Tanjung dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dalam penerapan less cash society. [Kompas.com]

11 COMMENTS

  1. Sayang sekali tadi tidak sempat berfoto dengan pak ahok karena suasana terlalu ramai dan padat sekali. Semoga bisa di lain kesempatan. Sukses selalu Pak Ahok!:D

  2. Salam Pak Ahok.
    Kagum dan mendukung kebijakan non-tunai Bapak!
    Kalau boleh ngusul nih, untuk efisiensi, menanamkan efek jera dan mengisi kas Pemda tolong kembangkan:
    – e-parkir
    – e-toll
    – e-tilang (ngebut, parkir di tempat terlarang, melanggar lampu merah, buang sampah di jalan, dan pelanggaran lalu-lintas lain)
    – dll
    Caranya:
    – Semua pemilik kendaraan bermotor waktu bikin STNK harus memberikan nomor rekening bank pribadi mereka. Juga alamat email atau nomor ponsel mereka.
    – Mereka harus buka rekening Bank DKI yang dikaitkan dengan rekening pribadi tadi. Rekening DKI ini harus mereka isi minimum Rp 200.000,- (kalau nggak mau bayar, nggak boleh mengendara kendaraan bermotor)
    – Setiap kali mereka bayar parkir atau toll otomatis e-bayar pakai saldo rekening mereka di Bank DKI. Kalau saldo ini turun ke Rp 100.000, otomatis dikirim courtesy email atau SMS untuk mengingatkan. Kalau saldo turun ke bawah Rp 20.000,- otomatis rekening DKI mengambil top-up dari rekening pribadi mereka.
    – Tetapkan e-tilang minimum Rp 200.000 biar kapok. Paling tinggi Rp 2.000.000 biar realistis kebayar (jual mobilnya dulu kek).
    – Kalau ada yang kena tilang, langsung kirim email/SMS otomatis memberitahu bahwa jumlah tertentu denda akan otomatis disedot dari rekening DKI mereka pada tanggal 1 bulan depan. Kalau saldonya tidak cukup, akan disedot dari rekening pribadi mereka.
    – Pasang kamera pembaca nomor plat mobil/motor/truk dimana-mana. Modal awalnya sangat besar, tapi pemasukan Pemda akan naik berlipat ratusan kali. (Di Sydney, Pemda dapat uang ratusan juta dollar tiap tahun dari kamera lampu merah.)
    – Kalau STNK perlu diperbarui, juga dikirim email atau SMS otomatis untuk mengingatkan.
    – Parkir liar, ngebut, melanggar lampu merah bisa ditangkap kamera. Untuk pelanggaran yang dideteksi polisi pun, harus e-bayar.
    – Polisi lalu lintas juga dilengkapi alat pembaca nomor plat. Alat ini memberitahu polisi data pengemudi dan apakah STNKnya sudah kedaluwarsa. Polisi tinggal pencet nomor kode pelanggaran, lalu otomatis “berita acara” dan lokasinya masuk data-base Pemda DKI, dan si pelanggar langsung menerima pemberitahuan berapa dendanya yang akan otomatis disedot awal bulan depan. Polisi yang ketahuan pungli langsung dipecat dan dihukum seumur hidup jadi tukang bersihin toilet umum punya Pemda DKI.
    – Khusus truk, semua lokasi penimbangan pakai e-timbang, e-denda, e-bayar. Kalau melewati batas muatan, langsung ada bel berdering di kantor pengawas, jadi truk ini nggak boleh lewat. Pengawas ini tidak bisa pungli karena data-base DKI sudah langsung tahu. Boss supirnya (pemilik truk) juga langsung tahu karena dikirimi email/SMS otomatis pemberitahuan denda. Denda ini harus besar supaya bisa untuk memperbaiki jalan/jembatan.
    Nah Pak Ahok, itu contoh di lalu lintas. Coba kembangkan di dinas2 pelayanan rakyat lainnya.

    • Bagus juga idenya.
      bisa juga link ke kantornya, supaya tau kalo karyawan nya suka melanggar, biar ada efek malu.

      Dan hukuman kerja sosial harus sdh dimulai.
      Polri harus membentuk satuan intel, atau polisi berpakaian sipil, disebar, biar para pelanggar paranoid sekarang, jangan tertib hanya saat ada petugas saja.

      Jaman dulu, lihat rambu verboden saja, sdh takut ga berani masuk jalan itu, karena warga pun berani menegur, krn yakin di back up petugas. Sekarang, jalan raya rame/macet searah pun, ditembus lawan arah… 🙁 warga sungkan negur, krn yg waras takut saat ini. Petugas tdk diyakini membackup yg benar.
      Ayo tegas dan tertibkan.

  3. Gerakan Nasional Non Tunai…sebaiknya SETELAH presiden terpilih dilantik…kurun waktu beberapa bulan ke depan, Bank Indonesia perlu menyediakan kecukupan uang tunai kertas…untuk mengantisipasi efek FED Taper & Pemilu (resiko ketidakpastian transisi pemerintahan lama ke baru)… Bank Run risk is still high…

  4. Pengembang jalan tol sudah dapat konsesi 20 tahun misalnya, jangan ada pengembangan jalan tol tsb yg biasanya minta perpanjangan waktu konsesi…
    Kalau sudah habis waktunya ya dikelola negara tanpa bayar lagi (INI penjabat PU goblok amat),berikan izin baru harus bangun tol baru (parallel yg lama juga boleh kalau ada lagan.

    • bener, Tol harus ada masa konsesi dan harus ada tarif per km yg baku, beberapa ruas tol, sangat mahal. Dan kualitas jalan yg buruk. Contoh saja, tol menuju Bandara via Puri Indah, atau dari Kapuk ke Puri Kembangan. Jalan nya bumpy dan tarif mahal sekali, serta rambu yg tidak jelas.

  5. ke depannya, presiden baru, harus menggalakkan penggunaan Rupiah di kawasan Asia, sebab Indonesia potensi pasar yg besar dan potensi produsen yg besar juga. Jangan pake USD/SGD melulu.

  6. few months from now…emerging market currencies will face pressure from the US$ strength…Rupiah may reach 15000 against US$, maket sell off might happened again…for those who purchase “reksadana”… or stocks… it’s better to cash out now…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here