Ahok: Menurut Kamu, Aku Deg-degan Enggak?

8
235

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak ikut memantau sidang Mahkamah Konstitusi (MK) atas perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) β€Žyang diajukan tim Prabowo-Hatta.

Meskipun, hasil MK itu juga menentukan nasibnya untuk naik menjadi Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Joko Widodo sebagai Presiden Terpilih 2014-2019.

“Kamu lihat aku gimana? Menurut kamu gimana, aku deg-degan enggak? Nih, biasa-biasa saja tuh,” kata pria yang akrab disapa Ahok itu sambil memegang dadanya, di Balaikota Jakarta, Kamis (21/8/2014).

Menurut Ahok, aktivitasnya sebagai Wakil Gubernur hari ini, menyita perhatiannya untuk mengamati sidang MK. Sejak pagi, Ahok telah mengikuti sejumlah agenda rapat.

Berdasarkan agenda yang diterima Kompas.com, mulai pukul 09.00, Basuki menghadiri dan memberikan arahan pada workshop Seminar Jakarta Climate Adaptation Tools: “The Pathway Towards City Resiliency” di Runag Pola Bappeda.

Kemudian pukul 09.30, ia menerima Yayasan Sinergi tentang persiapan “Indonesia Music and Mission Festival 2014”.

Berlanjut pada pukul 10.00, Ahok memimpin rapat koordinasi pembahasan pemasangan CCTV dan pemanfaatan waste energy dalam rangka Kota Jakarta menuju Smart City. Terakhir, pada pukul 15.00, ia juga akan menerima Leimena Institute di ruang rapat besar Wagub.

“Makanya, mana bisa nonton (sidang). Kerja saja nih, rapat melulu,” kata Ahok.

Kemudian, apakah Basuki berharap MK menolak gugatan Prabowo-Hatta atas sengketa PHPU tersebut? Sebab, jika Jokowi resmi menjadi Presiden Terpilih, Basuki lah yang akan naik menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor β€Ž32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah disebutkan, jika kepala daerah terpilih menjadi pejabat lain, maka jabatan kepala daerah otomatis digantikan wakil kepala daerah.β€Ž

“Ya enggak tahu juga, secara UU aturannya sih begitu. Aku mah biasa aja,” pungkas Ahok menyengir. [Kompas.com]

8 COMMENTS

  1. Rakyat Indonesia menginginkan agar Prabochor dan seluruh komplotan jahatnya segera dimiskinkan dan dimatikan di Lumpur Lapindo agar Bangsa Indonesia bisa tenang, damai, aman, nyaman dan makmur.

    • Haha.. πŸ˜† πŸ˜†
      .
      Sadis lu omongannya ..
      .
      Kasihan atuh ..
      .
      .
      Problemnya menurut gw, kejahatan itu dibiarkan berlarut-larut tanpa kejelasan penyelesaian, baik dari sisi kacamata hukum dan sisi niat pemimpin utk menyelesaikan.
      .
      Sehingga rasanya kurang adil juga kalo kasus-kasus itu semuanya dibebankan kepada sang pelaku kejahatan saja, sebab pembiaran kejahatan pun perlu ikut menanggung (sedikit banyak) beban juga.

  2. setelah keputusan hasil pilpres saya mengusulkan bpk prabowo menjadi wakil gubernur jakarta aja pak. supaya bisa membuktikan kalo prabowo bisa mengurus jakarta dengan menjadi wakilnya bpk ahok. ga ada salahnya pak ahok nantinya merintah prabowo, itung2 gantian gitu boleh lh pak ahok. kalo emang negarawan kan ga ada tuh yang namanya gengsi2an. saya yakin bpk prabowo ingin melakukan perubahan setidaknya dari jakarta dulu untuk modal pilpres 2019… (seandainya beneran jadi, saya cuma bisa senyum2 πŸ™‚ tapi optimis !)

    • Aneh juga nih om ipank.

      Menurut hemat rakyat lebih baik seluruh gerombolan teroris Prabochor segera dimiskinkan dan dihukum mati secepatnya agar negara bisa aman, damai, tentram, bahagia, nyaman, maju dan makmur.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here