Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengunjungi warga yang melangsungkan pernikahan sambil blusukan di Kampung Deret Pejompongan, RT 013/RW 007, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (24/8).
Basuki tiba di lokasi acara pernikahan sekitar pukul 12.15 WIB. Untuk menuju ke sana, Basuki harus menyusuri kampung deret yang belum sepenuhnya jadi itu. Lokasi acara pernikahan sendiri berada di salah satu rumah kampung deret.
Selagi berjalan, Basuki tampak mengamati berbagai sudut keadaan wilayah yang dilaluinya. Sesekali ia juga bertanya kepada warga apa yang menjadi keluhannya. Kedatangan Basuki disambut antusias oleh warga. Mereka berebut ingin bersalaman dan foto bersama dengan Basuki.
Setibanya di lokasi pernikahan, Basuki langsung mengisi buku tamu. Ia merupakan tamu ke-9 yang hadir di acara tersebut. Basuki juga tampak memasukkan amplop ke dalam kotak yang ada di meja pagar ayu.
Selanjutnya ia masuk ke tempat pengantin bernama Bella dan Gufron untuk mengucapkan selamat dan berfoto bersama dengan mempelai dan keluarga. Keberadaan Basuki di sana pun tidak lama. Ia langsung kembali menuju mobilnya sambil melihat kondisi kampung deret lagi.
“Ini sambil mendayung dua tiga pulau terlampaui,” ujarnya.
Warga kampung deret di Pejompongan pun mengaku senang dengan kedatangan Basuki tersebut. Beberapa celetukan dari warga juga terdengar mengomentari kedatangan Basuki ini.
“Ya ampun, Pak Basuki ganteng dan tinggi banget!” ujar mereka.
Salah seorang warga bernama Sayidi juga mengaku baru pertama kali bertemu dengan Basuki. Ini juga merupakan kali pertama Basuki datang ke tempat itu.
“Pak Basuki merakyat sekali. Senanglah, beliau mau datang ke sini,” katanya. [Beritasatu.com]
Pencitraan menuju RI 2019.
doko, you are hearth less and loveless…your ‘liver’ is made of wood.
Halo Cethul Yojo, itu sih Doko ternyata anak buahnya teroris Prabochor…
Udah ente jangan hiraukan si Doko sebab semua komennya ngawur semua sama persis dg bosnya Prabochor.
bener gan tuh orang kurang kerjaan, lebih baik jgn ditanggepin.
U r such as a vicious circle…pakarti urubing agni, grahito wilething tirto..he.he piss bro.
Biar aja kalau gak ada yg beginian gak rame…hehehehe…
kita kalo mau jadi pejabat itu harus pencitraan,pencitraan itu bagus asal waktu jadi pejabat HARUS MENJADI KAN RAKYAT ITU OTAK NYA PENUH,PERUT PENUH DAN DOMPETNYA PENUH DAN GAK BOLEH KORUPSI
Iya..komen itu doa.. saya yakin 2019 Ahok jadi Presiden, minimal wakil dan cerdasnya ahok dia sudah bukan Gerindra lagi…sangat visioner.. dan perhitungan….hehehehe…
maka nya perlu revolusi mental bagi semua makhluk Indonesia, pejabat datang di bilang pencitraan pejabat tak datang dibilang tak merakyat, pejabat hadir di masyarakat dibilang pencitraan, tak hadir di maki-maki negara auto pilot katanya, ditata kotanya katanya melanggar HAM, tak di tata, katanya korupsi mulu pejabatnya, pilihannya skrg sisa 2, pak ahok duduk2 main games aja dah di kantor ngutip uang korupsi sebanyak mungkin ntar 2016 baru bagi2 20 T ke rakyat pemilihnya, toh kerja tak kerja dianggap salah juga , atau pilihan ke 2 lakukan semua yang benar dgn tegas dan disiplin biar terlihat 2017 hasilnya, kalau soal terpilih atau tidak terserah mereka dah, kgk usah di pikirin, toh sudah berbakti semaksimal mungkin
mantap sekali komentarnya.
Kasihlah kesempatan dulu baru vonis….
pencitraan atau tidak biar waktu yg membuktikan
Jelas Pencitraan menuju 2019 ….so what !!!
Wah.. omongan/ komen itu katanya doa.. sy malah yakin bener 2019 ahok jd presiden, kalau gak ya..wakil dulu ganti JK…hehehehe…
om Sak
ngintili
apa kadada
????