Ahok.Org – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak akan lagi melibatkan swasta dalam pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu dalam kota atau Intermediate Treatment Facilities (ITF) di Kota Jakarta, melainkan menunjuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menjadi pengembangnya.
“Kami akan bangun dua ITF. PT Jakpro yang akan membangun tempat pengolahan sampah yang menggunakan teknologi insenerator untuk memproses sampah menjadi energi,” kata Basuki di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (10/11).
Mulai 2012, Pemprov DKI merencanakan membangun dua ITF yaitu ITF Sunter dan ITF Cakung Cilincing (Cacing). Namun, hingga saat ini pembangunan kedua ITF tersebut tidak bisa dilaksanakan karena belum bisa ditentukan pemenang lelangnya.
Melihat sulitnya membangun ITF menggunakan lelang dengan melibatkan kontraktor, Basuki pun tidak mau memakai sistem tender atau lelang lagi.
“Jadi, kami nggak mau pakai kontraktor lagi. Kami nggak mau laksanakan tender untuk swasta lagi. Kami langsung tunjuk PT Jakpro yang mengerjakannya,” ujar pria yang akrab disapa Ahok ini.
Ditegaskannya, langkah kebijakan tersebut tidak akan mendatangkan masalah. Karena kota-kota besar di negara lain sudah menerapkannya terlebih dahulu. Salah satunya adalah Kota Tokyo di Jepang.
“Ya baiklah. Lihat saja di Jepang, kota Tokyo. Restoran di Taiwan juga jadi bersih, Tokyo juga nggak kelihatan sampahnya,” ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.
Seperti diketahui, hingga saat ini Pemprov DKI belum memutuskan pemenang lelang ITF Sunter yang direncanakan akan beroperasi pada 2016.
Dari hasil lelang investasi yang dilaksanakan telah keluar dua calon pemenang lelang yaitu PT Wiraguna Gulfindo Sarana dan PT Phoenix Pembangunan Indonesia. Seharusnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang akan memutuskan salah satu dari dua perusahaan ini yang akan membangun ITF Sunter. Namun, hingga saat ini belum diputuskan pemenang lelang.
Konstruksi fisik pembangunan ITF ditargetkan rampung sekitar 2,5 tahun. Sehingga pada 2016 sudah dapat beroperasi untuk menampung dan mengolah sampah dalam kota Jakarta.
Bila kontrak sudah ditandatangani maka tahap pembangunan fisik akan dimulai dengan pembuatan Detail Engineering Design (DED). Dilanjutkan dengan perencanaan aplikasi, pengadaan barang dan pembangunan fisik.
Pembangunan ITF Sunter berdasarkan investasi dari investor. Investasi sebesar Rp 1,4 triliun dengan pembayaran tiping fee maksimal Rp 400 ribu. [Beritasatu.com]
Halo pak Ahok
Itu semua sampah di DKI tolong diekspor saja ke negara Denmark.
Negara Denmark beli sampah lebih dari 600 ton tiap tahun dari Negara Inggris.
Kan bagus pak buat pemasukan pemprov DKI.
Itu pak Presiden Jokowi blusukan di kota Tianjin China, di sana listriknya pakai batu bara.
Kan di Indonesia kaya batubara tapi koq ga pernah dibuat untuk pembangkit listrik… Sangat disayangkan pak…