Ahok.Org – Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) berencana membuat pelajar di Jakarta melek perbankan. Caranya dengan memperkenalkan sistem e-Money dan bertransaksi tidak lagi tunai, termasuk membuka rekening di bank.
“Dari Pemprov DKI mendorong ke depannya, anak-anak yang dewasa nggak ada lagi yang memegang uang. Jadi buat naik kereta, bus, termasuk belanja di PKL pakai e-Money,” kata Ahok.
Ahok menyampaikan hal ini dalam acara penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara Pemrov DKI dengan Citibank Indonesia serta Bank DKI tentang Pemberian Edukasi Literasi Keuangan untuk SD di Jakarta, Rabu (26/11/2014). Turut hadir dalam acara ini CCO Tigor M Siahaan.
Mantan bupati Belitung Timur ini sempat menceritakan di mana bantuan sosial dalam bentuk tunai bisa diselewengkan. Ditambah penerima bantuan sosial terkadang pilih-pilih jenis bantuan yang didapatnya.
“Ada yang mengalami banjir 3.000 orang, Dinas Sosial masak 9.000 bungkus untuk makan pagi, siang dan malam. Pertanyaan saya, benar nggak masak 9.000 bungkus? Di lapangan ada laporan intel, (warga) sombong. Ketika polisi masak mi dan nasi dibuang sama warga, ngincarnya daging dan nasi,” kata Ahok.
Oleh karena itu, Ahok mewacanakan agar KJP tidak lagi ditarik tunai untuk tahun depan. Melainkan menjadi alat pembayaran ketika siswa pemilik KJP hendak beli buku atau membayar ongkos ke sekolah tiap harinya.
“Jadi KJP kita nggak bisa ditarik lagi di ATM, apalagi marah-marah ke Bank DKI,” ujar Ahok.
Sementara itu, Tigor menyatakan kesepakatan bersama ini terkait survei OJK mengenai literasi keuangan. Isi survei itu menyebutkan hanya 21 persen masyarakat yang mengerti produk-produk perbankan dan asuransi, termasuk pelajar.
“Tahun depan kita targetkan 80 sekolah, sekitar 80.000 anak-anak yang akan kita cakup. Mudah-mudahan semuanya buka tabungan di Bank DKI, mudah-mudahan kepala sekolah dan guru turut berpartisipasi sehingga kita bisa lebih melek dalam hal keuangan,” kata Tigor. [Detikcom]