Ahok.Org – Pada pelantikan ribuan pejabat DKI (2/1/2015) lalu, ada beberapa pejabat yang dijadikan staf satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan ada perbedaan antara pejabat yang dijadikan staf TGUPP dan dijadikan staf non eselon di SKPD.
“Tunjangan yang diberikan beda. Orang-orang yang jadi anggota TGUPP itu orang berpengalaman,” kata Basuki, di Balaikota, Selasa (6/1/2015).
TGUPP merupakan bentukan Joko Widodo saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tim itu beranggotakan sembilan orang dan bertugas untuk memberi masukan serta saran kepada Gubernur perihal kinerja SKPD DKI. Tim ini kerap dituding menjadi tim “buangan” pejabat-pejabat yang “bermasalah”. Pasalnya anggota tim ini adalah pejabat yang tak jarang dimarahi Basuki karena kinerjanya buruk.
Saat ini, TGUPP telah dipimpin oleh Sarwo Handayani, mantan Deputi Gubernur bidang Tata Ruang Lingkungan Hidup dan Wakilnya oleh M. Yusuf, mantan Kepala BPKP DKI. Sementara tujuh anggota ‎lainnya adalah Taufik Yudi Mulyanto (mantan Kepala Dinas Pendidikan), dan Sugiyanta (mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika Kehumasan DKI).
Ada pula Ipih Ruyani (mantan Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan DKI), Wiriyatmoko (mantan Asisten Pembangunan DKI), Hasan Basri Saleh (mantan Asisten Perekonomian DKI), I Made Karmayoga (mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI), dan Sugeng Irianto (mantan Sekretaris Korpri).
“Nanti staf-staf yang belum tahu ditempatkan dimana lapor Sekda saja. Dia yang akan mengatur semuanya,” kata Basuki.
Sementara mantan pejabat DKI yang dijadikan staf oleh Basuki adalah Muhammad Akbar (mantan Kepala Dinas Perhubungan), Iwan Setiawandi (mantan Kepala Dinas Pelayanan Pajak), Putu Indiana (mantan Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan), dan Yonathan Pasodung (mantan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI). [Kompas.com]
mantap sekali yg di stafkan. saran, jangan hanya distafkan tapi minta kpk selidikin harta mereka Pa Ahok.
Yth Bp Ahok dan Bp Djarot
untuk kebersihan jln daan mogot II ( sampah di pinggir kali menumpuk ) sudah berhari2 seperti tidak ada truk sampah yang mengangkut,dan kalo truk sampah kapasitas angkutnya kurang ( beban sampah sama kapasitas lebih banyakan beban sampah.(staff dinas kebersihan bapak sudah bekerja tapi truk sampahnya kurang ).
Kami mohon tolong dibantu sebab sampah tersebut menutup 1/2 jalan itu menganggu kami pengguna jalan.
terimakasih.